Manajemen Baru Belum Jelas
http://www.persijap.or.id/2011/08/manajemen-baru-belum-jelas.html
Setelah Persijap dinyatakan lolos di kompetisi level I, pengurus dan manajemen lama Persijap Jepara tadi malam menggelar rapat. Mereka ingin menajamkan persiapan, terutama untuk mempertegas hal-hal teknis terkait merger dengan konsorsium Liga Primer Indonesia (LPI). Di antara has juga soal posisi general manager agenda lain dibahas juga soal posisi general manager yang sampai sekarang belum jelas.
“Agenda pastinya soal tindak lanjut merger. Lagi pula saat ini juga belum jelas manajerial tim. Jadi setelah pengumuman lolos itu, Persijap segera merespons dengan persiapan-persiapan teknis,“ kata Edy Sujatmiko, wakil General Manager Persijap musim 2010/2011, kemarin.
Pihak Persijap memiliki persiapan khusus di Divisi Klub dan Divisi Operasional. Itu karena dua divisi itu akan diisi oleh pihak Persijap, sedangkan konsorsium akan mengisi Divisi Finansial dan Marketing. Divisi Klub itu menyangkut personel manajerial tim, sedangkan operasional terkait panitian pelaksana (panpel) pertandingan.
Hingga kemarin, kata Edy belum jelas sosok manajer tim untuk musim 2011-2012 karena itu menjadi kewenangan ketua umum. Namun sesuai permbicaraan awal, manajer klub bisa dari kalangan swasta atau pegawai negeri sipil. Sedangkan untuk posisi komisaris harus dari kalangan swasta.
Kurang Gereget
Edy menilai hasil pengumuman PSSI soal format kompetisi yang dibagi ke dalam dua wilayah itu.
Menurutnya itu kembali ke masa lalu, ketika awalawal terpilihnya Nurdin Halid menjadi ketua umum PSSI. “Bisa disebut ini kemunduran, karena kompetisi ideal itu satu wilayah dengan 18 atau 20 tim peserta. Kalau dua wilayah, kesannya kurang gereget,“ kata Edy.
Apalagi beberapa klub Divisi Utama juga lolos ke level I, sehingga kompetisi Indonesia Super League (ISL) musim lalu seakan tidak terpakai. Kendati begitu, dari sisi efisiensi anggaran, pembagian menjadi dua wilayah ini lebih meringankan klub. (H15-73)
“Agenda pastinya soal tindak lanjut merger. Lagi pula saat ini juga belum jelas manajerial tim. Jadi setelah pengumuman lolos itu, Persijap segera merespons dengan persiapan-persiapan teknis,“ kata Edy Sujatmiko, wakil General Manager Persijap musim 2010/2011, kemarin.
Pihak Persijap memiliki persiapan khusus di Divisi Klub dan Divisi Operasional. Itu karena dua divisi itu akan diisi oleh pihak Persijap, sedangkan konsorsium akan mengisi Divisi Finansial dan Marketing. Divisi Klub itu menyangkut personel manajerial tim, sedangkan operasional terkait panitian pelaksana (panpel) pertandingan.
Hingga kemarin, kata Edy belum jelas sosok manajer tim untuk musim 2011-2012 karena itu menjadi kewenangan ketua umum. Namun sesuai permbicaraan awal, manajer klub bisa dari kalangan swasta atau pegawai negeri sipil. Sedangkan untuk posisi komisaris harus dari kalangan swasta.
Kurang Gereget
Edy menilai hasil pengumuman PSSI soal format kompetisi yang dibagi ke dalam dua wilayah itu.
Menurutnya itu kembali ke masa lalu, ketika awalawal terpilihnya Nurdin Halid menjadi ketua umum PSSI. “Bisa disebut ini kemunduran, karena kompetisi ideal itu satu wilayah dengan 18 atau 20 tim peserta. Kalau dua wilayah, kesannya kurang gereget,“ kata Edy.
Apalagi beberapa klub Divisi Utama juga lolos ke level I, sehingga kompetisi Indonesia Super League (ISL) musim lalu seakan tidak terpakai. Kendati begitu, dari sisi efisiensi anggaran, pembagian menjadi dua wilayah ini lebih meringankan klub. (H15-73)