Andalkan Semangat dan Kolektivitas

Tuan rumah Persijap bakal mengandalkan semangat dan permainan kolektivitas saat menjamu Persipura Jayapura pada laga lanjutan Kompetisi Sepak Bola Liga Super di Stadion Gelora Bumi Kartini (GBK) Jepara, Minggu (24/10).

Pelatih Persijap Jepara, Suimin Diharja, ketika dihubungi Sabtu, mengharapkan, dengan dua modal itu tim tersebut mampu mematahkan kualitas tim asuhan pelatih Jacksen Tiago itu.

"Kami harus akui baik dari sisi permainan maupun kualitas pemain, kami masih kalah dengan mereka. Kalau kami hadapi dengan teknik, tentunya juga tidak akan membuahkan hasil sehingga satu-satunya jalan adalah dengan mengandalkan kolektivitas dan semangat," katanya.

Menurut dia, pertandingan Persijap melawan Persipura itu merupakan partai kontradiktif yang artinya saat ini Boas Sollosa dan kawan-kawan sedang di puncak permainan, tetapi sebaliknya Persijap sedang dilanda krisis mental.

"Saya kira hanya dengan kemenangan yang mampu mengatasi krisis mental para pemainnya," kata Suimin yang pernah menjadi pelatih Sriwijaya FS Palembang sebelum Rahmad Darmawan itu.

Hanya, kata dia, untuk meraih angka penuh di kandang sendiri itu bukan pekerjaan yang mudah, mengingat beberapa pemain pilarnya absen seperti Enjang Rohiman (akumulasi kartu kuning).

Selain itu, kata Suimin yang juga mantan pelatih Persitara Jakarta Utara tersebut, Catur Rintang, Javier Perez, dan M. Yasir (kiper) sedang bergelut dengan cedera.

"Saya pastikan mereka tidak bisa turun saat lawan Persipura," katanya.

"Saya sudah menyiapkan pemain pengganti dan diharapkan bisa menjalankan semua tugas dengan baik di lapangan," kata Suimin yang juga pelatih berasal dari Medan, Sumatera Utara tersebut.

Ketika ditanya karakter dari pelatih Persipura, Jacksen Tiago, dia mengatakan, Jacksen berasal dari Brasil dan tentunya pola permainan Persipura akan sama dengan yang diterapkan tim-tim dari Ameriks Latin.

"Jacksen akan memainkan permainan yang cepat dan rapat dengan umpan satu-dua pemain. Ditambah akan menonjolkan aksi individu pemainnya yang rata-rata berkualitas dari belakang hingga depan," katanya.

Disinggung untuk mengimbangi gaya permainan itu, apakah tidak sebaiknya Persijap memainkan bola-bola atas, dia mengatakan, kalau Persijap main dengan bola-bola atas, tidak akan membuahkan hasil karena mereka (Persipura) memiliki pemain belakang yang tinggi postur tubuhnya dan berkualitas seperti Pierre Bio Paulin dan Hamka Hamzah.

"Satu-satunya cara untuk mematahkan kualitas teknik mereka adalah dengan mengandalkan kolektivitas dan semangat saja," katanya.

Di lini tengah, kata dia, Persipura memiliki pemain yang memiliki kreasi tinggi seperti Zah Rahan, belum lagi di dua sayapnya yang mengandalkan Boas Sollosa.

"Tetapi kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk mengimbangi mereka," katanya. (s/antarajateng)

Ilustrasi : BPK OI Jepara