Djunaidi Mengancam Posisi Diva
http://www.persijap.or.id/2010/09/djunaidi-mengancam-posisi-diva.html
Bagi publik Jepara, nama Junaidi sudah tidak asing lagi. Sosok yang sempat menyatu dengan tim Persijap itu, saat ini justru datang dengan membawa ancaman.
Ya, selama dua musim di Persijap, Junaidi dikenal sebagai pelatih yang kerap menggulingkan posisi pelatih lawan. Di musim 2008-2009, saat masih mengarsiteki Persijap, Bang Jun-sebutan Junaidi-menjadi biang atas dipecatnya Pelatih Persipura Jayapura kala itu, Raja Isa.
Pemecatan Raja Isa dari kursi pelatih tim Mutiara Hitam terjadi sehari setelah Persipura ditahan imbang 1-1 oleh Persijap yang kala itu berstatus sebagai tim tamu. Bahkan, setelah hengkang dari Persipura dan menangani PSM Makassar, pelatih asal Malaysia itu posisinya sempat kembali terancam, gara-gara hanya bermain imbang saat menghadapi anak-anak asuh Junaidi.
Saat ini Junaidi datang ke Jepara bukan lagi sebagai bagian dari tim Persijap. Namun bersama tim barunya, Persiba Balikpapan.
Menghadapi bekas timnya, Junaidi mengaku akan bermain lepas. ''Saya akan instruksikan anak-anak untuk main lepas tanpa beban. Walaupun saya dan tiga pemain saya musim lalu berseragam Persijap, namun kami tetap akan profesional. Posisinya sama saat saya di Persijap menghadapi Persiba musim lalu," katanya, kemarin (28/9).
Terkait dengan sebutan spesialis penjungkal kursi pelatih tim lawan, Junaidi mengaku tidak menghiraukan hal itu. Menurutnya, dalam sepak bola semua ada risikonya.
Bermain bagus akan dapat aplaus, sebaliknya, bermain buruk tentu akan mendapat caci-maki penonton, atau bahkan ancaman pemecatan. ''Semuanya ada risikonya. Dan semua pelatih atau pemain harus siap dengan kenyataan itu," ujarnya.
Terpisah, pentolan suporter Banaspati, Zaenur, mengatakan, kalangan suporter cukup kecewa dengan kualitas permainan Persijap di laga perdana lalu. Hal itu karena tidak adanya variasi strategi yang diberikan pelatih.
Menurut Zaenur, manajemen harus segera mengambil langkah jika ingin menyelamatkan Persijap dari ancaman degradasi. ''Kalau saja dua kali pertandingan kandang ini kalah, manajemen harus segera menentukan sikapnya atas pelatih," katanya.
Sementara itu, wakil sekretaris manajemen Nurjamil mengaku sampai saat ini manajemen belum menentukan sikap atas hasil buruk di laga perdana melawan PSM Makassar, Minggu lalu (26/9). Begitu pula dengan kemungkinan hasil terburuk pada laga kedua melawan Persiba sore ini.
''Kami belum rapatkan sikap manajemen atas hasil pertandingan perdana. Kami akan lihat dulu hasil pertandingan melawan Persiba besok (sore ini, Red)," katanya. (han/aji)
Ya, selama dua musim di Persijap, Junaidi dikenal sebagai pelatih yang kerap menggulingkan posisi pelatih lawan. Di musim 2008-2009, saat masih mengarsiteki Persijap, Bang Jun-sebutan Junaidi-menjadi biang atas dipecatnya Pelatih Persipura Jayapura kala itu, Raja Isa.
Pemecatan Raja Isa dari kursi pelatih tim Mutiara Hitam terjadi sehari setelah Persipura ditahan imbang 1-1 oleh Persijap yang kala itu berstatus sebagai tim tamu. Bahkan, setelah hengkang dari Persipura dan menangani PSM Makassar, pelatih asal Malaysia itu posisinya sempat kembali terancam, gara-gara hanya bermain imbang saat menghadapi anak-anak asuh Junaidi.
Saat ini Junaidi datang ke Jepara bukan lagi sebagai bagian dari tim Persijap. Namun bersama tim barunya, Persiba Balikpapan.
Menghadapi bekas timnya, Junaidi mengaku akan bermain lepas. ''Saya akan instruksikan anak-anak untuk main lepas tanpa beban. Walaupun saya dan tiga pemain saya musim lalu berseragam Persijap, namun kami tetap akan profesional. Posisinya sama saat saya di Persijap menghadapi Persiba musim lalu," katanya, kemarin (28/9).
Terkait dengan sebutan spesialis penjungkal kursi pelatih tim lawan, Junaidi mengaku tidak menghiraukan hal itu. Menurutnya, dalam sepak bola semua ada risikonya.
Bermain bagus akan dapat aplaus, sebaliknya, bermain buruk tentu akan mendapat caci-maki penonton, atau bahkan ancaman pemecatan. ''Semuanya ada risikonya. Dan semua pelatih atau pemain harus siap dengan kenyataan itu," ujarnya.
Terpisah, pentolan suporter Banaspati, Zaenur, mengatakan, kalangan suporter cukup kecewa dengan kualitas permainan Persijap di laga perdana lalu. Hal itu karena tidak adanya variasi strategi yang diberikan pelatih.
Menurut Zaenur, manajemen harus segera mengambil langkah jika ingin menyelamatkan Persijap dari ancaman degradasi. ''Kalau saja dua kali pertandingan kandang ini kalah, manajemen harus segera menentukan sikapnya atas pelatih," katanya.
Sementara itu, wakil sekretaris manajemen Nurjamil mengaku sampai saat ini manajemen belum menentukan sikap atas hasil buruk di laga perdana melawan PSM Makassar, Minggu lalu (26/9). Begitu pula dengan kemungkinan hasil terburuk pada laga kedua melawan Persiba sore ini.
''Kami belum rapatkan sikap manajemen atas hasil pertandingan perdana. Kami akan lihat dulu hasil pertandingan melawan Persiba besok (sore ini, Red)," katanya. (han/aji)
Bukan diva saja yang hrs dievaluasi. Tapi manajemen ikut introspeksi, biar skuad asing cepet bisa bela persijap. Mosok tim lainnya yg pake korean player bisa dpt ITC cepet, kenapa yoon suun ming lama banget ??. Diva akan sulit meracik tim kalau pilihan utamanya cuma diparkir doang.
BalasHapusBANG DIVA.... WASPADAI BANG JUN.... JIKA ANDA MASIH INGIN DI PERCAYA DI JEPARA
BalasHapusjangan jadikan kegemaran bang jun mengganggu kursi pelatih bakal mengusik kursimu diva...
BalasHapus