Uang Kontrak Belum Beres
http://www.persijap.or.id/2009/11/uang-kontrak-belum-beres.html
JEPARA - Persijap (Jepara) yang masih menjadi pimpinan klasemen sementara Indonesia Super League (ISL) ternyata masih menghadapi masalah internal. Terkait dengan masalah pembayaran kontrak pemain dan pelatih, ternyata dianggap masih belum beres. Beberapa pihak di tim Persijap mulai mengeluhkan persoalan ini. Pelatih Persijap, Djunaidi juga membenarkan masalah ini. Selama ini untuk uang kontrak disepakati akan diberikan 25 persen di depan, sedangkan sisanya akan diberikan setiap bulan sebagai gaji.
Namun realisasi yang sudah terjadi, uang kontrak baru diberikan tidak lebih dari 10 persen. Sedangkan untuk gaji tidak ada masalah karena selalu dibayarkan tepat waktu.
Pihaknya juga berharap masalah ini bisa dibicarakan agar tidak menjadi persoalan di tim. Saat ini Persijap sudah mulai mengalami kenaikan grafik permainan. Jangan sampai persoalan-persoalan yang bersifat nonteknis seperti ini nantinya berimbas dan mempengaruhi penampilan di lapangan.
’’Kami kira harus ada solusi atas masalah ini. Kami sudah memberikan kewajiban kami. Kemudian kami juga memahami kondisi yang ada di Persijap. Kami sudah menunggu hampir tiga bulan. Karena itu kami berharap ada langkah-langkah yang baik dari manajemen untuk mengatasi masalah ini,’’ ujar Djunaidi, Senin (2/11).
Keluhan
Sementara itu, Wakil Sekretaris Tim Persijap, Nurjamil juga mengakui adanya keluhan tersebut. Manajemen dalam hal ini tetap meminta para pemain dan pelatih bisa memahami kondisi keuangan Persijap. Tanggungan tersebut tidak perlu kawatir kalau tidak dibayar. Persijap tetap akan membayar tanggungan tersebut, karena kalau tidak PT Liga Indonesia tetap akan melakukan tindakan.
Untuk saat ini saja, menurut Nurjamil, Manajemen Persijap sudah mengambil utang lebih dari Rp 1 miliar. Kemudian setiap bulan harus menyiapkan Rp 400 juta untuk gaji pemain dan pelatih. Jumlah tersebut belum untuk biaya makan pemain dan pelatih, serta latihan setiap hari.
’’Kami berharap para pemain dan pelatih bisa memahami masalah ini. Kami tetap akan membayar tanggungan itu. Jadi tidak perlu khawatir. Masalahnya saat ini, kami masih menunggu bantuan dari Pemkab melalui APBD. Jika itu bisa terealisasi, pencairannya juga baru bisa dilakukan di atas bulan Januari. Jadi kami minta agar hal ini bisa dipahami bersama untuk kebaikan bersama,’’ ujar Nurjamil, secara terpisah, Senin (2/11). (dis-de-wws)
Namun realisasi yang sudah terjadi, uang kontrak baru diberikan tidak lebih dari 10 persen. Sedangkan untuk gaji tidak ada masalah karena selalu dibayarkan tepat waktu.
Pihaknya juga berharap masalah ini bisa dibicarakan agar tidak menjadi persoalan di tim. Saat ini Persijap sudah mulai mengalami kenaikan grafik permainan. Jangan sampai persoalan-persoalan yang bersifat nonteknis seperti ini nantinya berimbas dan mempengaruhi penampilan di lapangan.
’’Kami kira harus ada solusi atas masalah ini. Kami sudah memberikan kewajiban kami. Kemudian kami juga memahami kondisi yang ada di Persijap. Kami sudah menunggu hampir tiga bulan. Karena itu kami berharap ada langkah-langkah yang baik dari manajemen untuk mengatasi masalah ini,’’ ujar Djunaidi, Senin (2/11).
Keluhan
Sementara itu, Wakil Sekretaris Tim Persijap, Nurjamil juga mengakui adanya keluhan tersebut. Manajemen dalam hal ini tetap meminta para pemain dan pelatih bisa memahami kondisi keuangan Persijap. Tanggungan tersebut tidak perlu kawatir kalau tidak dibayar. Persijap tetap akan membayar tanggungan tersebut, karena kalau tidak PT Liga Indonesia tetap akan melakukan tindakan.
Untuk saat ini saja, menurut Nurjamil, Manajemen Persijap sudah mengambil utang lebih dari Rp 1 miliar. Kemudian setiap bulan harus menyiapkan Rp 400 juta untuk gaji pemain dan pelatih. Jumlah tersebut belum untuk biaya makan pemain dan pelatih, serta latihan setiap hari.
’’Kami berharap para pemain dan pelatih bisa memahami masalah ini. Kami tetap akan membayar tanggungan itu. Jadi tidak perlu khawatir. Masalahnya saat ini, kami masih menunggu bantuan dari Pemkab melalui APBD. Jika itu bisa terealisasi, pencairannya juga baru bisa dilakukan di atas bulan Januari. Jadi kami minta agar hal ini bisa dipahami bersama untuk kebaikan bersama,’’ ujar Nurjamil, secara terpisah, Senin (2/11). (dis-de-wws)