Hentikan Seleksi
http://www.persijap.or.id/2009/08/hentikan-seleksi.html
JEPARA - Mepetnya persiapan yang dilakukan Persijap membuat sang arsitek Junaedi harus mengambil keputusan cepat. Setelah tiga hari membuka seleksi pemain, mulai hari ini dia langsung menutup pintu seleksi. Dengan harapan, pemain-pemain yang sudah masuk daftar layak kontrak dapat segera dikumpulkan untuk persiapan latihan resmi.
"Kami tidak memiliki banyak waktu, kompetisi tinggal dua bulan. Mau tidak mau, seleksi terbuka ini hanya kami lakukan sepekan saja. Kami akan segera berkoordinasi dengan manajemen untuk langkah selanjutnya. Pemain-pemain yang sudah masuk rekomendasi diharapkan segera dinego agar cepat selesai," kata Junaedi di Jepara, Kamis (27/8/2009).
Dia menargetkan, akhir pekan ini kerangka tim sudah dapat terbentuk. Junaedi juga masih menunggu keputusan manajemen mengenai berapa pemain yang akan direkrut, apakah langsung mencari 23 pemain atau hanya merekrut pemain yang memang memiliki kemampuan sesuai kebutuhan tim.
"Kami akan pastikan terlebih dahulu dengan manajemen apakah materi Persijap hanya dari peserta seleksi dan sejumlah pemain musim lalu. Kalau memang masih membutuhkan tambahan pemain, tentu akan dilakukan perburuan personal. Artinya, kami akan langsung menunjuk pemain yang dibutuhkan dan manajemen siap. Akan tetapi, jika melihat kondisi keuangan Persijap, kemungkinan pilihannya adalah memaksimalkan aset yang sudah ada saat ini," tambah Junaedi.
Pelatih asal Balikpapan ini menambahkan, setelah kerangka tim terbentuk, mulai pekan depan agenda persiapan sudah memasuki pada latihan resmi. Fokus utama tentu akan diarahkan pada pemulihan kondisi fisik pemain. Hasil pantauan awal Junaedi sejak seleksi hari pertama Selasa (25/8) lalu, sebagian besar pemain bermasalah dengan konisi fisiknya.
Disinggung mengenai materi lokal Jepara, musim ini kuota pemain pribumi akan bertambah. Selain pemain-pemain yang musim lalu sudah berada di tim, Junaedi juga kedatangan dua pemain Jepara yang musim lalu berbaju Persija, yakni Danan Puspito dan Bahtiar. Musim lalu, Persijap dihuni sedikitnya tujuh pemain lokal Jepara. Mereka antara lain penjaga gawang Danang Wihatmoko, Catur Lintang, Noorhadi, Khanif Muhajirin, dan Johan Juansyah.
Disinggung mengenai asisten pelatih, Junaedi menyatakan siap bekerja sama dengan siapapun. Dia menyerahkan urusan ini kepada manajemen. "Dari manajemen belum memberikan keputusan siapa asisten pelatih. Harapannya, permasalahan ini segera teratasi. Agar, proses pembentukan tim tidak terganggu," jelasnya.
Sejak hari pertama seleksi, Junaedi didampingi Darmo Widodo dan Arifyanto. Namun demikian, manajemen belum dapat memutuskan apakah dua asisten pelatih yang musim lalu sudah di Persijap itu akan dipertahankan.
Sekretaris Tim Persijap Nurjamil menjelaskan, manajemen masih menunggu kepastian aturan dari PT Liga Indonenesia. Kabar terakhir menyebutkan, asisten pelatih untuk tim ISL harus memiliki Lisensi B.
"Jika aturan itu yang dipakai, maka Mas (Darmo) Widodo belum bisa bergabung. Karena, yang bersangkutan masih berlisensi C. Untuk itu, kami akan segera menginventarisasi pelatih-pelatih Jepara yang memiliki Lisensi B. Sehingga, jika aturan tetap seperti itu, kami sudah memiliki alternatif," ujar Nurjamil.
(fmh)
"Kami tidak memiliki banyak waktu, kompetisi tinggal dua bulan. Mau tidak mau, seleksi terbuka ini hanya kami lakukan sepekan saja. Kami akan segera berkoordinasi dengan manajemen untuk langkah selanjutnya. Pemain-pemain yang sudah masuk rekomendasi diharapkan segera dinego agar cepat selesai," kata Junaedi di Jepara, Kamis (27/8/2009).
Dia menargetkan, akhir pekan ini kerangka tim sudah dapat terbentuk. Junaedi juga masih menunggu keputusan manajemen mengenai berapa pemain yang akan direkrut, apakah langsung mencari 23 pemain atau hanya merekrut pemain yang memang memiliki kemampuan sesuai kebutuhan tim.
"Kami akan pastikan terlebih dahulu dengan manajemen apakah materi Persijap hanya dari peserta seleksi dan sejumlah pemain musim lalu. Kalau memang masih membutuhkan tambahan pemain, tentu akan dilakukan perburuan personal. Artinya, kami akan langsung menunjuk pemain yang dibutuhkan dan manajemen siap. Akan tetapi, jika melihat kondisi keuangan Persijap, kemungkinan pilihannya adalah memaksimalkan aset yang sudah ada saat ini," tambah Junaedi.
Pelatih asal Balikpapan ini menambahkan, setelah kerangka tim terbentuk, mulai pekan depan agenda persiapan sudah memasuki pada latihan resmi. Fokus utama tentu akan diarahkan pada pemulihan kondisi fisik pemain. Hasil pantauan awal Junaedi sejak seleksi hari pertama Selasa (25/8) lalu, sebagian besar pemain bermasalah dengan konisi fisiknya.
Disinggung mengenai materi lokal Jepara, musim ini kuota pemain pribumi akan bertambah. Selain pemain-pemain yang musim lalu sudah berada di tim, Junaedi juga kedatangan dua pemain Jepara yang musim lalu berbaju Persija, yakni Danan Puspito dan Bahtiar. Musim lalu, Persijap dihuni sedikitnya tujuh pemain lokal Jepara. Mereka antara lain penjaga gawang Danang Wihatmoko, Catur Lintang, Noorhadi, Khanif Muhajirin, dan Johan Juansyah.
Disinggung mengenai asisten pelatih, Junaedi menyatakan siap bekerja sama dengan siapapun. Dia menyerahkan urusan ini kepada manajemen. "Dari manajemen belum memberikan keputusan siapa asisten pelatih. Harapannya, permasalahan ini segera teratasi. Agar, proses pembentukan tim tidak terganggu," jelasnya.
Sejak hari pertama seleksi, Junaedi didampingi Darmo Widodo dan Arifyanto. Namun demikian, manajemen belum dapat memutuskan apakah dua asisten pelatih yang musim lalu sudah di Persijap itu akan dipertahankan.
Sekretaris Tim Persijap Nurjamil menjelaskan, manajemen masih menunggu kepastian aturan dari PT Liga Indonenesia. Kabar terakhir menyebutkan, asisten pelatih untuk tim ISL harus memiliki Lisensi B.
"Jika aturan itu yang dipakai, maka Mas (Darmo) Widodo belum bisa bergabung. Karena, yang bersangkutan masih berlisensi C. Untuk itu, kami akan segera menginventarisasi pelatih-pelatih Jepara yang memiliki Lisensi B. Sehingga, jika aturan tetap seperti itu, kami sudah memiliki alternatif," ujar Nurjamil.
(fmh)