Saling Terkam, Saling Ancam
http://www.persijap.or.id/2009/06/saling-terkam-saling-ancam.html
PALEMBANG - Perebutan juara ketiga di Copa Indonesia hari ini, bakal berlangsung seru. Baik Persijap maupun Deltras Sidoarjo dipastikan tidak menyerah begitu saja. Ibarat singa, kedua tim sama-sama terluka. Kini, mereka sama-sama mengincar juara ketiga agar tidak menanggung malu.
Kedua tim sama-sama mengusung lagu wajib, menang. Mereka tidak bakal membuang kesempatan emas untuk meraih juara ketiga. Bagi Deltras, mendapatkan juara ketiga menjadi pelipur duka. Karena pada musim depan mereka sudah tidak lagi berlaga di kasta tertinggi.
Bagi Laskar Kalinyamat, gelar ketiga menjadi rekor sejarah di blantika sepak bola Indonesia. Seandainya Persijap bisa mengalahkan The Lobster, julukan Deltras, maka dipastikan Evaldo cs membuat sejarah baru dalam Copa Indonesia.
Selama mengikuti Copa Indonesia, pencapaian prestasi tertinggi baru kali ini dilakukan Persijap. Pada musim lalu, Laskar Kalinyamat terganjal di babak 16 besar oleh Pelita Jaya.
Jika kini peluang untuk bisa meraih posisi ketiga, maka diyakini jika Persijap tidak akan melepas laga tersebut begitu saja. "Ini kesempatan emas untuk mendapatkan peringkat terbaik selama pagelaran copa. Yaitu meraih peringkat ketiga," ungkap Darno Widodo, asisten pelatih Persijap.
Sementara bagi Deltras, meraih juara ketiga bisa menjadi penawar anjloknya prestasi di kancah super liga. Gara-garanya mereka terdegradasi sehingga harus turun kasta. Namun, capaian prestasi masuk ke semi final juga memperbaiki rekor mereka di copa musim lalu, yang harus puas di babak delapan besar karena dihentikan Persija Jakarta.
Muhammad Zein Alhaddad, pelatih Deltras, tidak gentar dengan rekor pertemuan dengan Persijap di kompetisi reguler, yang kalah dua kali baik ditandang dan dikandang. "Kami optimitis bisa mengatasi Persijap," terangnya.
Di kubu Persijap, rasa optimistis itu masihlah dibalut perasaan rendah hati. Menurut pelatih Persijap Junaidi, timnya tidak akan melepaskan begitu saja peluang emas meraih kemenangan. "Namun kemenangan dua kali atas Deltras tidak bisa menjadi patokan jika besok (hari ini) Persijap bisa menang mudah melawan tim itu. Mereka selalu berubah," tandasnya.
Terdegradasinya Deltras ke kasta Divisi Utama, menurut Junaidi tidak lantas membuat mereka patah arang. Kondisi demikian justru menjadi pelecut semangat bagi tim bermain lebih bagus.
Untuk persiapan menghadapi Persijap, Deltras dipastikan tidak diperkuat bek Firmansyah karena akumulasi kartu kuning. Nantinya posisi mantan pemain Sriwijaya itu akan digantikan pemain muda, Firdaus Ramadhan. Meski demikian, tim ini bakal diperkuat lagi striker Kornelius Kaimu yang absen saat bertemu dengan Persipura.
Sementara Persijap sendiri juga akan turun dengan kekuatan penuh. Tidak ada pemain yang terkena akumulasi kartu. "Kami menurunkan seluruh pemain terbaik untuk menghadapi partai hidup mati ini," tandas Darno. (zis/mer/jp)
Kedua tim sama-sama mengusung lagu wajib, menang. Mereka tidak bakal membuang kesempatan emas untuk meraih juara ketiga. Bagi Deltras, mendapatkan juara ketiga menjadi pelipur duka. Karena pada musim depan mereka sudah tidak lagi berlaga di kasta tertinggi.
Bagi Laskar Kalinyamat, gelar ketiga menjadi rekor sejarah di blantika sepak bola Indonesia. Seandainya Persijap bisa mengalahkan The Lobster, julukan Deltras, maka dipastikan Evaldo cs membuat sejarah baru dalam Copa Indonesia.
Selama mengikuti Copa Indonesia, pencapaian prestasi tertinggi baru kali ini dilakukan Persijap. Pada musim lalu, Laskar Kalinyamat terganjal di babak 16 besar oleh Pelita Jaya.
Jika kini peluang untuk bisa meraih posisi ketiga, maka diyakini jika Persijap tidak akan melepas laga tersebut begitu saja. "Ini kesempatan emas untuk mendapatkan peringkat terbaik selama pagelaran copa. Yaitu meraih peringkat ketiga," ungkap Darno Widodo, asisten pelatih Persijap.
Sementara bagi Deltras, meraih juara ketiga bisa menjadi penawar anjloknya prestasi di kancah super liga. Gara-garanya mereka terdegradasi sehingga harus turun kasta. Namun, capaian prestasi masuk ke semi final juga memperbaiki rekor mereka di copa musim lalu, yang harus puas di babak delapan besar karena dihentikan Persija Jakarta.
Muhammad Zein Alhaddad, pelatih Deltras, tidak gentar dengan rekor pertemuan dengan Persijap di kompetisi reguler, yang kalah dua kali baik ditandang dan dikandang. "Kami optimitis bisa mengatasi Persijap," terangnya.
Di kubu Persijap, rasa optimistis itu masihlah dibalut perasaan rendah hati. Menurut pelatih Persijap Junaidi, timnya tidak akan melepaskan begitu saja peluang emas meraih kemenangan. "Namun kemenangan dua kali atas Deltras tidak bisa menjadi patokan jika besok (hari ini) Persijap bisa menang mudah melawan tim itu. Mereka selalu berubah," tandasnya.
Terdegradasinya Deltras ke kasta Divisi Utama, menurut Junaidi tidak lantas membuat mereka patah arang. Kondisi demikian justru menjadi pelecut semangat bagi tim bermain lebih bagus.
Untuk persiapan menghadapi Persijap, Deltras dipastikan tidak diperkuat bek Firmansyah karena akumulasi kartu kuning. Nantinya posisi mantan pemain Sriwijaya itu akan digantikan pemain muda, Firdaus Ramadhan. Meski demikian, tim ini bakal diperkuat lagi striker Kornelius Kaimu yang absen saat bertemu dengan Persipura.
Sementara Persijap sendiri juga akan turun dengan kekuatan penuh. Tidak ada pemain yang terkena akumulasi kartu. "Kami menurunkan seluruh pemain terbaik untuk menghadapi partai hidup mati ini," tandas Darno. (zis/mer/jp)