Krisis Jendral Lapangan

Anjar Jambore masih memilih pemain untuk dijadikan kapten, dan pengatur serangan Laskar Kalinyamat.

Pelatih Persijap Jepara Anjar Jambore Widodo mengungkapkan, Laskar Kalinyamat membutuhkan sosok pemimpin di atas lapangan dalam mengarungi Divisi Utama Liga Indonesia 2015.

Persijap kehilangan sosok pemimpin setelah Evaldo Silva menyusul degradasinya mereka ke Divisi Utama. Kini, pemain senior hanya menyisakan Chanif Muhajirin, Noorhadi, Agung Supriyanto, dan Ahmad Buchori. Dari deret nama itu, kemungkinan besar ban kapten akan diserahkan ke Chanif atau Noorhadi.

“Kami akui, kebutuhan tim untuk jenderal di lapangan dibutuhkan saat ini. Saya harus memilih di antara pemain senior yang ada, dan bisa memimpin serta penyampai pesan dari pelatih ke pemain,” kata Anjar.

Tak hanya kapten, lini tengah pun belum menemukan playmaker yang cocok. Hanya nama Gipsi dan Chanif yang diproyeksikan sebagai pengatur serangan. Chanif memiliki kelebihan di pengalaman.

Manajer tim Juli Susanto mengakui adanya kekurangan Persijap. Ketika berlaga di ISL, Persijap dijejali sejumlah gelandang bertalenta tinggi, seperti Amarildo Souza, Phaitoon Thiabma, Donny Siregar, Leandro Braga, Enjang Rohiman, Anggo Julian, dan Johan Juansyah.

“Kami kesulitan mencari pemain-pemain yang skillnya di atas rata-rata. Beberapa nama yang sudah diincar, ternyata sudah memilih klub lain. Playmaker dan kapten sangat penting di tim saat ini, terlebih sekarang mayoritas diisi pemain muda minim pengalaman di kompetisi,” kata Juli.

Sementara CEO PT Jepara Raya Multitama Aris Isnandar menambahkan, Persijap diharapkan bisa bertahan di papan tengah musim ini, mengingat keuangan klub yang belum memadai untuk merekrut pemain-pemain mahal.

“Namun, kekuatan kami bisa saja berubah total di jeda putaran pertama. Kalau memang ada suntikan dana, kami akan berburu pemain-pemain berkualitas. Bahkan, tidak mungkin target pun berubah dari hanya bertahan di Divisi Utama, bisa jadi promosi ke ISL,” jelas Aris. (goal)