Sempat Menolak, Akhirnya Banaspati Terima Saham
http://www.persijap.or.id/2015/02/sempat-menolak-akhirnya-banaspati.html
Pendukung Persijap yang tergabung dalam wadah Barisan Suporter Persijap Sejati (Banaspati) akhirnya bersedia menerima hibah saham yang diberikan CEO Persijap M Said Basalamah. Sikap ini mencuat setelah mereka melakukan kajian lebih dalam, mengenai masa depan Persijap. Dengan situasi seperti ini, mau tidak mau mereka harus harus menerima saham tersebut dengan konsekuensi apapun.
Ketua Umum Banaspati Saadi mengatakan, pihaknya telah melakukan kordinasi dengan internal Banaspati maupun dengan pihak-pihak terkait. Hasilnya, sepakat untuk menerima saham Persijap. Meski begitu, pernyataan penerimaan tersebut belum secara tertulis.
”Pada prinsipnya, kami bersedia menerima. Sebab, Pak Basalamah telah menyatakan tak mampu lagi mengelola Persijap. Tapi, sebelum secara resmi menerima, kami masih perlu meminta kejelasan tentang kondisi Persijap saat ini,” kata Saadi, Jumat (20/2).
Menurutnya, dengan mengetahui lebih rinci kondisi Persijap, pihaknya akan dengan mudah melakukan pembahasan tentang masa depan Persijap. Terutama untuk mempertahankan tim kebanggan warga Jepara ini tetap berada di Divisi Utama.
”Kalau bisa jangan sampai turun kasta lagi. Kita akan cari solusi bersama-sama dengan pihak-pihak terkait,” ujarnya.
Lebih lanjut Saadi mengemukakan, sampai saat ini pihaknya bersama organisasi suporter lain serta PSSI Jepara tengah melakukan kajian. Ini dilakukan untuk mencari formula menyelamatkan Persijap agar tidak turun kasta lagi. Hanya saja, dia mengaku belum ada arah yang mengerucut pada satu solusi yang terbaik.
”Kami sudah ada opsi-opsi untuk menyelamatkan Persijap. Tapi belum pada tahap kesimpulan sehingga masih dalam bentuk wacana saja. Karena masih menunggu pertemuan lagi dengan pihak Basalamah,” ungkapnya.
Dia menambahkan, ke depannya Persijap harus dapat dikelola dengan lebih baik dari sebelumnya. Terutama soal transparansi dalam semua hal termasuk soal pendanaan. Apalagi, penerima hibah tidaklah satu pihak saja melainkan beberapa pihak.
(Wahyu KZ / Sundoyo Hardi)
