Ingin di Wilayah Barat

Manajemen Persijap menyambut baik rencana PSSI menggelar kompetisi Indonesia Super League (ISL) musim 2014 dengan format dua wilayah.

Dengan dibagi menjadi dua wilayah, pengeluaran klub bisa berkurang. Berada di wilayah barat atau di timur, dinilai memilik kelebihan dan kelemahan.

Jika boleh memilih, Persijap lebih menghendaki berada di wilayah barat. ’’Kami menyambut baik rencana PSSI memformat kompetisi ke dalam dua wilayah. Ini akan lebih efektif, setidaknya dari sisi biaya yang dikeluarkan klub sepanjang musim,’’ kata Chief Executif Officer (CEO) PT Jepara Raya Multitama Mohammad Said Basalamah, kemarin. Awal pekan lalu PSSI mengumumkan sebanyak 22 tim akan tampil di ajang ISL.

Dari jumlah tersebut, 12 tim berada di Jawa, salah satunya Persijap yang menjadi satusatunya wakil Jateng. Dari Sumatera ada dua tim, yaitu Semen Padang dan Sriwijaya FC. Kalimantan diwakili empat tim, yaitu Persisam Putra Samarinda, Persiba Balikpapan, Mitra Kukar, dan Barito Putra.

Efisiensi Biaya

Dari Sulawesi hanya diwakili PSM Makassar, sedangkan dari Papua ada Persipura Jayapura, Persiram Raja Ampat dan Perseru Serui. Mohammad mengemukakan, dengan pembagian wilayah, biaya transportasi akan berkurang banyak, dibandingkan misalnya hanya satu wilayah. Karena itu, dengan pembagian dua wilayah ini bisa efisiensi biaya.

’’Masalah di klub-klub musim lalu adalah tunggakan gaji pemain. Dengan dibagi ke dalam dua wilayah, manajemen akan terbantu untuk tidak mengulangi penunggakan gaji akibat banyaknya pengeluaran klub. Kami juga lebih bisa bergerak untuk mencari pemain dengan kualitas yang diperlukan klub,’’ jelasnya

. Dia pun cenderung memilih di wilayah barat, karena menurutnya di wilayah ini kekuatan tim lebih merata. ’’Di wilayah barat, biaya juga lebih sedikit, disamping kekuatan juga lebih merata. Posisi Persijap adalah tim underdog. Ini keuntungan bagi kami,’’katanya. (H15-89)