Loading...

Setengah Abad Membela Persijap

SECARA aklamasi, klub-klub amatir Divisi I, II, dan III Jepara sepakat memilih Tafrikhan sebagai ketua umum Persijap Jepara periode 2013-2016 dalam musyawarah luar biasa di Stadion Gelora Bumi Kartini, Minggu (21/7).

Musyawarah berlangsung sangat cepat, kurang dari 30 menit. Diawali pengunduran diri Imam Ghazali dari ketua umum, maka dibutuhkan seorang pengganti. Dua nama muncul dalam pencalonan, tetapi akhirnya batal maju. Alhasil, Tafrikhan yang bersedia dicalonkan pun dipilih secara aklamasi.

Siapa Tafrikhan, sosok yang bersedia mengurus Persijap di tengah kerapuhan finansial sebagaimana dialami kebanyak klub di Indonesia?

"Saya sudah tua, tetapi diberi amanah menjadi ketua umum. Ini membuat makin lama saja saya di Persijap," kata Tafrikhan, pria berusia 66 tahun, ketika ditemui di kantor Pengcab PSSI Jepara, kemarin.

Tafrikhan memang memiliki sejarah amat panjang di Persijap dan PSSI. Boleh dibilang dia sudah setengah abad membela Laskar Kalinyamat. Ia sudah menjadi pemain inti Persijap sejak duduk di bangku SMP.

"Sejak kecil saya senang sepak bola. Dulu kakek saya memperkuat klub Sinar Laut," kenangnya.

Sinar Laut adalah salah satu klub terkemuka di Jepara yang menjadi embrio berdirinya Persijap pada 1954. Dia menjadi pemain paling muda dan paling kecil posturnya di klub itu.

"Dulu belum ada istilah tim yunior dan senior. Persijap ya satu tim," kata dia.

Kariernya berlanjut. Pada 1970-an, dia menjadi salah satu pemain belakang Laskar Kalinyamat. Kala itu Persijap menjalani pertandingan antarkabupaten.

Dia pun menjadi salah satu pemain, walau tidak tampil, dalam peristiwa bersejarah meninggalnya Kamal Djunaidi di final Piala Makutarama di Salatiga pada 1973. Ia satu tim bersama Kamal Djunaidi yang menjadi legenda Persijap.
Di final, Persijap dinyatakan menang atas Persipa Pati karena unggul 1-0 sampai tragedi sambaran petir di tengah laga yang membuat Kamal Djunaidi meninggal.

Ketua Panitia

Tafrikhan masih terus berkarier bersama Persijap di tangan pelatih Lasidin. Beberapa rekan seangkatannya adalah Paelan, Koes Harjono, dan Edy Basuki Wihandono yang saat ini menjadi sekretaris Pengcab PSSI Jepara. Tafrikhan gantung sepatu di tim itu pada 1986. Selesaikah kiprahnya?

Belum. Pria yang menjadi pegawai negeri sipil karena pengabdiannya di sepak bola itu terus "membela" Persijap dan mengabdi di PSSI sebagai pengurus. Tafrikhan juga pernah menjadi pengurus PSSI Pusat ketika masih dijabat Nurdin Halid. Ketika itu, dia menjadi staf ketua umum.

Sebelumnya, selama dua periode (10 tahun), dia menjadi sekretaris umum Persijap. Saat ini dia juga masih tercatat sebagai pengurus PSSI Jateng di Bidang Kode Etik, sekaligus menjadi ketua harian Pengcab PSSI Jepara. Fans Persijap bisa dibilang tak awam dengan sosoknya. Di hampir tiap laga, dia muncul dengan setelan jas rapi di antara para pemain yang akan bertanding memasuki lapangan karena dia membantu pengawas pertandingan.

Terlebih pada musim 2013 ini, ia juga menjadi ketua panitia pelaksana pertandingan kandang Persijap. Tafrikhan menyebut, menjadi ketua umum Persijap saat ini sebagai tantangan besar. "Di era sepak bola industri, klub perserikatan seperti Persijap harus diurus secara khusus. Bagaimana agar tak tercerabut dari sejarah dan kulturnya, dan bagaimana klub bisa menghidupi diri sendiri karena tak lagi mendapatkan dana negara," kata dia.

Karena itu, ia akan bekerja sama dengan Chief Executive Officer PT Jepara Raya Multitama (JRM) Mohammad Said Basalamah untuk mengurai perlahan masalah itu. Bagaimana pun, yang mendaftarkan Persijap di PSSI adalah PT JRM. "Saya bilang, proses transisi Persijap menjadi klub profesional masih panjang. Kami diberi amanah agar proses itu berjalan baik sehingga ada perkembangan positif," kata dia.

Amanah jangka pendek yang harus diwujudkan adalah mengantarkan Persijap masuk di kompetisi level satu —Indonesia Super League (ISL)— saat unifikasi liga pada 2014. Di usia senja, Tafrikhan masih terus merelakan waktunya untuk mengurus dinamika klub dengan segala tetek bengeknya yang rumit.

"Saya tak bisa sendirian. Dukungan masyarakat Jepara sangat penting," kata Tafrikhan.


(Muhammadun Sanomae-43)
Profile 5651437341869540795

Posting Komentar

emo-but-icon

Beranda item

Follow Us


History

Official Jersey

Archive