Anjar Jambore Buru Lisensi A Nasional
http://www.persijap.or.id/2012/10/anjar-jambore-buru-lisensi-nasional.html
Pelatih muda asal Jepara Anjar Jambore Widodo memperdalam ilmu kepelatihannya. Sejak Minggu lalu, dia mengikuti kursus kepelatihan di Magelang untuk memburu lisensi A nasional.
Anjar mengaku mendapat motivasi dari jajaran Pengkab PSSI Jepara guna meningkatkan sertifikatnya tersesebut. Jika ia lulus, maka dia akan menjadi orang pertama dari Jepara yang berstatus pelatih berlisensi A nasional.
’’Saya sudah setahun lalu ingin mengikuti kursus lisensi A, tapi baru tahun ini terlaksana. Saya ingin meningkatkan ilmu kepelatihan,’’ kata pria berusia 38 tahun itu, kemarin.
Pada 2010, dia sudah mengantongi lisensi B nasional. Sebelumnya, pelatih asal Kota Ukir yang berlisensi B adalah Punto Wiyono, sahabat Anjar yang telah meninggal dunia pada 2009. Keduanya sama-sama menjadi asisten pelatih Junaidi pada 2009. Junaidi sendiri telah tutup usia empat bulan lalu.
Anjar menegaskan, dirinya tak akan berhenti memperdalam ilmu kepelatihan sepak bola karena ingin meningkatkan karier sebagai pelatih. Pada 2012-2013, ia dipercaya menangani tim sepak bola Jepara untuk menghadapi Porprov 2013 yang rencananya diselenggarakan di Banyumas.
Emas Porprov
Kiprahnya sebagai arsitek skuad muda Kota Ukir pada Porprov 2009 yang digelar di Solo, membuat Pengkab PSSI Jepara kembali memberinya kepercayaan. Kala itu, tim Jepara untuk kali pertama mengukir sejarah baru di ajang Porprov, berkat medali emas yang direbutnya.
Anjar memulai kariernya di sepak bola sebagai pemain Persijap pada 1992. Ia hanya jeda semusim pada 1996, ketika memperkuat BPD Jateng.
Kiprahnya terus berlanjut bersama Laskar Kalinyamat sampai dirinya dipercaya merangkap posisi sebagai asisten pelatih Rudy William Keeltjes pada 2005. Dia lantas gantung sepatu tahun 2006 dan tetap menjadi asisten Rudy.
Setelah itu, ia langganan menjadi asisten pelatih di Persijap. Selain Rudy, pelatih-pelatih lain yang dibantunya adalah Junaidi, Divaldo Alves, Suimin Diharja, Agus Yuwono dan Sartono Anwar.
’’Saya beruntung bisa menjadi asisten mereka, karena tiap pelatih memiliki karakter dan gaya kepemimpinan berbeda-beda. Saya bisa menyerap banyak pelajaran dari para pelatih itu,’’ ujar Anjar. (H15-93/SM)
HELLLAH... RAK TAKOK
BalasHapusga penting
BalasHapusBahaya nek wong kui due lisenci A, mesti aku bakal di depak, soale anjar ket biyen wis ning persijap tur regane murah. Lan dekne mesti dadi pelatih persijap sepanjang masa, koyo kiper danasu kiper sepanjang masa.
BalasHapusTur persijap nek dicekel dekne mesti kalah, soale wis terbukti saat dekne dadi pelatih pengganti divaldo alves pas dipecat, trs ganteni agus yuwono pas dipecat. pas dicekel dekne mesti kalah.
beritane gak update
BalasHapusberitanya ga mutu,,,,,
BalasHapusOm redaksi..... Bosen update berita yaaa....
Beritanya bagus...biarin aj orang ngiri
BalasHapussemoga sukses pak anjar
BalasHapus