Agus Tak Merasa Diuntungkan

Pelatih Persijap Jepara Agus Yuwono tidak merasa timnya diuntungkan terkait kisruh dualisme pengelolaan klub Arema Indonesia. Tim Laskar kalinyamat dijadwalkan berduel di Stadion Gajayana Malang, akhir pekan ini di ajang Indonesia Premier League.

Arema Indonesia, selain beberapa pemainnya mengundurkan diri, hingga kemarin juga belum bisa dipastikan bisa menggelar laga kandang tersebut. ’’Kami bersiap seperti biasa. Kami masih di papan bawah yang terus membutuhkan banyak poin untuk bisa bersaing di klasemen. Jadi kami menganggap Arema seperti tim yang lain, diunggulkan saat bermain di kandang,’’ kata Agus, kemarin.

Karena itu, Agus membawa seluruh personel terbaiknya ke Malang, pagi ini. Dalam serangkaian pertandingan yang dijalani, pelatih berusia 41 tahun itu merasa timnya harus bekerja keras. Ia memprediksi laga melawan Arema juga akan ketat. ’’Kami sedang dalam motivasi yang bagus setelah menang dua kali. Tapi itu bukan pertandingan yang mudah. Kami harus menjaga mentalitas tim yang bekerja keras untuk mendapatkan poin,’’ tandasnya.

Baru-baru ini beberapa pemain Arema Indonesia mengundurkan diri. Pemain yang mengundurkan diri dari Arema Indonesia secara resmi dilaporkan ke PSSI dan PT Liga Prima Sportindo Indonesia (LPIS). Pemain yang mengundurkan diri itu adalah Ahmad Farizi, Kurnia Meiga Hermansyah, Dendi Santoso, Sunarto, dan Hendro Siswanto. Selain itu tiga pemain ekspatriatnya juga mundur. Mereka adalah Noh Alam Shah, M Ridhuan, dan Esteban Guillen.

Agus Yuwono mengatakan menghadapi Arema, jika pertandingan jadi digelar akhir pekan ini, timnya tak banyak melakukan perubahan komposisi. Menyusul absennya Jose Sebastian dan Safri Umri karena akumulasi kartu kuning, maka dia akan menurunkan Diva Tarkas sebagai gelandang serang. Biasanya dia tampil sebagai gelandang bertahan. Sedangkan Ferly La’ala yang saat menghadapi Semen Padang tampil sebagai bek, akan tampil sebagai gelandang bertahan bersama Kim sang-duk. Itu karena posisi bek sudah ada Anam Syahrul, Banaken Bossoken, dan Kasiyadi atau Catur Rintang. (H15-87)