Ekspatriat Diharap Tak Terpengaruh Keadaan
http://www.persijap.or.id/2010/10/ekspatriat-diharap-tak-terpengaruh.html
Tiga dari empat pemain asing yang dimiliki Persijap, sampai kemarin masih belum bergabung latihan. Youn Soon Minn (Korea Selatan), Javier Perez (Spanyol), dan Guti Ribeiro (Portugal), dikabarkan tengah mengurus visa mereka yang sudah habis. Kepada Manajemen Tim Persijap, mereka izin pergi ke Singapura, sampai Rabu (6/10) ini.
Pelatih Carateker Persijap, Anjar JW menyatakan pihaknya memang diberitahu mengenai hal ini oleh manajemen. Sebagai pelatih dirinya berharap, mereka juga tidak terpengaruh dengan perubahan di tim pelatih. Mereka tetap diharapkan loyal terhadap tim meskipun besar kemungkinan mereka sudah memiliki ikatan emosional dengan Divaldo yang telah diistirahatkan. ”Saya kira saya tidak perlu mempertanyakan masalah ini.
Mereka mengaku sebagai pemain profesional. Kalau memang seperti itu, saya yakin mereka juga sangat paham dengan apa yang mesti dilakukannya,” ujar Anjar JW, usai memimpin latihan di Stadion GBK, Selasa (5/10). Terlepas dari masalah itu, Anjar menyatakan pihaknya sudah melakukan persiapan sebaik mungkin untuk menghadapi Persema (Malang) 13 Oktober mendatang.
Para pemain yang sudah melakukan persiapan juga menyatakan siap dengan semua tantangan yang saat ini ada di Persijap. Bahkan jika memang ada pemain asing yang tidak siap bermain dalam pertandingan tersebut, pemain-pemain lokal menyatakan tidak ada masalah.
Terbaik
”Sejauh ini pemain yang saat ini sudah berlatih, menyatakan siap dengan semua kemungkinan. Mereka telah menyatakan kesepakatan untuk memberi yang terbaik untuk Persijap. Kalaupun pemain asing tidak siap, kami juga sudah menyiapkan alternatif lain,” ujar Anjar JW.
Dalam beberapa kali latihan, sejak ditangani Anjar JW, Persijap terlihat mulai mengadopsi skema permainan yang menggunakan dua striker. Gendut Doni Setiawan dan Noorhadi menjadi alternatif, kerena Guti masih belum bergabung latihan.
Sementara di barisan gelandang, Nurul Huda juga terlihat sudah mulai fit dan bisa berlatih penuh. Menyusul hasil buruk di dua pertandingan awal, serta kasus-kasus non-teknis yang muncul di luar pertandingan, membuat Persijap berada dalam situasi yang kurang kondusif. Namun demikian Anjar Jw menyatakan pihaknya tetap optimistis, para pemainnya tidak terpengaruh terlalu larut.
”Kalau saya katakan tidak terpengaruh, saya rasa juga tidak tepat. Pengaruh itu tetap ada, namun diharapkan tidak mempengaruhi mereka sebagai hal yang negatif. Justru sebaliknya, harus bisa diubah menjadi motivasi besar bagi seluruh pemain,” tandas Anjar JW. (dis-de.wawasandigital)
Kalau pemain luar asia tidak datang g pa2,,urusin Saja mslahnya yong min,,karena yong min sngat baik skill individune,,dan umpane akurat,,kembalilah ke persijap yong min,,
BalasHapusmending yang lain buang aja.....
BalasHapusdan pertahanin youming dan ambil pemain lokal yang produktif.....
bayak pemain lokal yang bagus kok....
dan budayakan cinta produk dalam negeri..........
ambil pelatih dalam negeri juga dong jangan berpikiran kalo dari luar pasti hasil nya bagus...........
sing jelas, nek buang membuang kita juga memikirkan soal kontrak dan uang.. gitu lho teman teman..
BalasHapusaku Hanya Berdoa smoga Persijap secepatnya dapat solusi yg terbaek..
BalasHapusamin...
SETUJU BOS,SG PENTING OJO RUGI....LHA WES KADUNG UG,SEMOGA KE DEPAN BISA LEBIH BAIK....IMPOSSIBLE IS NOTHING
BalasHapuskalau pemain luar ndak ada ora masalh produk lokal juga g kalah saing ug,sing wes kadung lak wes sing penting sesuk main neng malang apek tur menang konco2 ayooo dukung trus persijap...... persijap dwene warga jeporo
BalasHapusmenjadi suatu kebiasaan yg buruk kalo kita sebagai suporter hanya mikir yg terlalu praktis "wah jelek, buang aja, ganti yang baru" hehe kayak buat mie instan aja gampang tinggal kasi air panas, santap.
BalasHapuskang diva, guti, perez jadi sasaran pemikiran yang seinstan indomie, ya mumpung masih di awal liga hemm pikirnya.
kawan2 marilah kita ikut memikirkan masa depan persijap secara cermat jangan asal serampangan, saya yakin tulisan2 kita juga dibaca oleh management, pengurus, pelatih maupun pemain.
cobalah kita tengok juga di liga2 profesional pelatih sekelas jose mourinho ketika awal2 kompetisi dulu dia di inter milan maupun yang sekarang di real madrid dengan pemain2 jozznya belum bisa mengoptimalkan permainan timnya bahkan boleh dikata mengecewakan, tapi suporter mereka gak sekonyong-konyong langsung mendengung-dengungkan "ganti ganti ganti pelatih, ganti pelatih sekarang juga". saya kira terlalu dini kalo harus mendepak pelatih hanya dengan melihat dua pertandingan diawal musim.
bagaimana dengan guti, perez & youn ming... mungkin semua sepakat kalao nama yg terahir sangat layak dipertahankan. huh mengapa kalo pemain yg kuarang bagus di hujat disana-sini dengan seabreg cacian & makian, pas dapet pemain yg cukup brilian hanya terhitung dengan jari yg mau bela2innya, gak ada yg ngacungin jempol ke managemen/ pelatih telah memilih & mengontraknya... gak adil donk ahh
jujur nih, menurutku pribadi sihh.. permainan persijap lawan persiba ada peningkatan di banding pas lawan psm padahal secara materi pemain lebih bagusan persiba.. kalo memang btul berarti ada peningkatan donk toh itu jg gak terlepas dengan tampilnya youn ming dan perez.
khusus javier perez saya gak setuju kalo permainannya dibilang jelek, coba bandingin dengan pas dia main lawan persiku, ada peningkatan yg cukup signifikan apalagi pas kemarin di menit2 awal dia juga mampu memperlihatkan skill tingkat tinggi. berarti dia juga berpotensi bisa meningkatkan fisik & permainan seiring dengan adaptasi dengan lingkungan dan kompetisi
sedangkan guti, jujur saya juga kecewa sebagai ujung tombak dia belum bisa memperlihatkan ketajaman dalam menyerang, namun yg perlu di tengok kembali bahwa guti adalah seorang penyerang dengan tipe penyelesai akhir sehingga permainannya cenderung menunggu bola, tidak setipe dengan pablo f. kalo di italy seperti f. inzagi meski dengan kaulitas yg beda jauh, mungkin ini juga yg mempengaruhi permainannya selain juga beban moral yg di pikul karena menjadi harapan sejagad bumi kartini.
dus dg pertimbangan diatas, kalaupun harus mempertahankan semua pemain expatriat yg lebih saya tekankan adalah pembinaan secara intensif bagi pemain yg kurang bisa optimal selain itu yg tak kalah penting dukungan dari teman2 suporter agar secara mental mereka tidak terlalu terbebani sehingga mainnya bisa tenang dan lepas untuk mengularkan seluruh kemampuan terbaik mereka, saya yakin jurus2 maut mereka masih belum keluar semua, tersumbat kaya udun ape pecah hihihi
@NAYLUVER: KAMU ADALAH ORANG JEPARA YANG PAHAM BOLA..PINTAR LO..BARU KALI INI GW BACA KOMENTAR PINTAR DI WEBSITE INI
BalasHapussetuju karo nayluver. diva ki omahe sak lor-e omahe hose morinyo gek ijeh nok portugal. dadi diva mesti iso koyo hose morinyo,menang terus mesti.
BalasHapus@ nayluver
BalasHapusBRILLIAN OTAKMU SALUT.....
GOOD...... KHOIR.... APEK TENAN.....
BERI KESEMPATAN DIVA...
BERI SEMANGAT persijap
jangan di HUJAT
Buat Management, tolong usahakan management PERSIJAP diisi oleh orang2 yg bener2 bisa memanagement PERSIJAP dong, termasuk dalam hal DANA.
BalasHapusTolong orang2 management cariin SPONSOR buat persijap biar mslh DANA tidak menjadi masalah classic yg terus2an ada dalam klub kebanggaan kita tercinta ini.
Mungkin Jepara bukanlah kota besar dimana terdapat perusahaan2 besar didalamnya, akan tetapi tidak menutup kemungkinan kan klo kita dapat Mencari Sponsor Dari Luar, termasuk dari luar Jepara sehingga nantinya kita tidak hanya bergantung pada dana APBD dan hanya bergantung dari penjualan tiket sehingga permasalahan Financial Klub segera teratasi.
Tolong bentuk TIM KHUSUS dalam kubu management yg "SPECIALIS MENCARI DANA/SPONSOR" sehingga TIM tersebut lebih FOKUS dan tidak terpecah dengan tugas2 management yang lain meningat Financial Klub sangat penting peranannya dalam perjalanan klub itu sendiri.
Tolong cariin Dana buat PERSIJAP, dan yg lebih penting lagi jgn sampai menggunakan Dana untuk mencari keuntungan sendiri...!!!