Wasit ISL Akan Dikontrak
http://www.persijap.or.id/2010/01/wasit-isl-akan-dikontrak.html
> JAKARTA - Kabar gembira bagi wasit yang memimpin Indonesia Super League putaran kedua. Hal tersebut tercermin dari kebijakan PT Liga Indonesia yang akan mengeluarkan kebijakan wasit profesi terhitung awal februari mendatang.
Menurut CEO PT Liga Indonesia, Djoko Drijono, pihaknya memang ingin citra wasit sepakbola Indonesia yang memimpin pertandingan kompetisi ISL mendapat perhatian yang layak sesuai dengan resiko profesinya yang berpotensi terancam menyusul maraknya berbagai kericuhan dalam sepakbola termasuk penganiyaan terhadap sang pengadil baik dari pemain maupun penonton.
Kebijakan ini juga untuk meluruskan isu yang beredar di Kongres PSSI akhir pekan lalu yang juga sempat mencuatkan isu mafia wasit. “Kita tidak memungkiri kalau kualitas perwasitan kita masih jauh dari harapan. Tapi kami membantah kalau ada mafia wasit terutama yang mengatur pertandingan, karena kalau kami temukan bukti tersebut, karier wasit tersebut akan habis,” papar Djoko seusai menyampaikan evaluasi bulanan putaran pertama ISL di Jakarta.
Dikontrak
Dijelaskan Djoko, wasit profesi nantinya akan dikontrak selama satu tahun dan wasit tersebut nantinya akan mendapat honor yang memadai. Namun Djoko tidak merinci berapa honor yang akan diterima. “Yang pasti nilainya layaklah dengan tugas beratnya,” lanjutnya.
“Semua ini kami lakukan untuk meningkatkan kualitas perwasitan kita. Diharapkan dengan pimpinan wasit yang berkualitas nanti, kualitas pertandingan pun akan jauh lebih baik sekaligus mengurangi berbagai kericuhan dalam sepakbola terutama di arena pertandingan.
“Kalau kericuhan dalam suatu pertandingan terjadi di luar pertandingan, jelas itu bukan urusan kami lagi,” kilah Djoko.
Pada bagian lain Djoko menambahkan, pada putaran kedua nanti, wasit akan diberi wewenang penuh untuk menghentikan pertandingan dua tim yang akan bertanding, jika sang wasit menilai adanya potensi rasis yang diperlihatkan salah stau tim atau dari penonton.
“Kami tidak memungkiri kalau sebelum atau sedang bertanding sering kata-kata kasar bersifat rasisme keluar dari pemain, ofisial maupun penonton. Jika wasit tahu dan mendengar potensi rasisme tersebut, maka wasit punya wewenang untuk menghentikan pertandingan,” tandasnya.
Seperti putaran pertama ISL akan berakhir awal Februari mendatang dan putaran kedua akan berlangsung 9 Februari mendatang. “Secara keseluruhan, evaluasi kami di putaran pertama kompetisi sudah mulai membaik, meskipun masih ada beberapa kejadian yang terjadi di beberapa pertandingan.’’
’’Khusus menyangkut suatu kejadian yang harus diselesaikan Komisi disiplin PSSI, Liga Indonesia berharap penuntasan masalahnya dilakukan secepat mungkin agar tidak menganggu jalannya kompetisi,” tandas Djoko lagi. Kt.1-did
Menurut CEO PT Liga Indonesia, Djoko Drijono, pihaknya memang ingin citra wasit sepakbola Indonesia yang memimpin pertandingan kompetisi ISL mendapat perhatian yang layak sesuai dengan resiko profesinya yang berpotensi terancam menyusul maraknya berbagai kericuhan dalam sepakbola termasuk penganiyaan terhadap sang pengadil baik dari pemain maupun penonton.
Kebijakan ini juga untuk meluruskan isu yang beredar di Kongres PSSI akhir pekan lalu yang juga sempat mencuatkan isu mafia wasit. “Kita tidak memungkiri kalau kualitas perwasitan kita masih jauh dari harapan. Tapi kami membantah kalau ada mafia wasit terutama yang mengatur pertandingan, karena kalau kami temukan bukti tersebut, karier wasit tersebut akan habis,” papar Djoko seusai menyampaikan evaluasi bulanan putaran pertama ISL di Jakarta.
Dikontrak
Dijelaskan Djoko, wasit profesi nantinya akan dikontrak selama satu tahun dan wasit tersebut nantinya akan mendapat honor yang memadai. Namun Djoko tidak merinci berapa honor yang akan diterima. “Yang pasti nilainya layaklah dengan tugas beratnya,” lanjutnya.
“Semua ini kami lakukan untuk meningkatkan kualitas perwasitan kita. Diharapkan dengan pimpinan wasit yang berkualitas nanti, kualitas pertandingan pun akan jauh lebih baik sekaligus mengurangi berbagai kericuhan dalam sepakbola terutama di arena pertandingan.
“Kalau kericuhan dalam suatu pertandingan terjadi di luar pertandingan, jelas itu bukan urusan kami lagi,” kilah Djoko.
Pada bagian lain Djoko menambahkan, pada putaran kedua nanti, wasit akan diberi wewenang penuh untuk menghentikan pertandingan dua tim yang akan bertanding, jika sang wasit menilai adanya potensi rasis yang diperlihatkan salah stau tim atau dari penonton.
“Kami tidak memungkiri kalau sebelum atau sedang bertanding sering kata-kata kasar bersifat rasisme keluar dari pemain, ofisial maupun penonton. Jika wasit tahu dan mendengar potensi rasisme tersebut, maka wasit punya wewenang untuk menghentikan pertandingan,” tandasnya.
Seperti putaran pertama ISL akan berakhir awal Februari mendatang dan putaran kedua akan berlangsung 9 Februari mendatang. “Secara keseluruhan, evaluasi kami di putaran pertama kompetisi sudah mulai membaik, meskipun masih ada beberapa kejadian yang terjadi di beberapa pertandingan.’’
’’Khusus menyangkut suatu kejadian yang harus diselesaikan Komisi disiplin PSSI, Liga Indonesia berharap penuntasan masalahnya dilakukan secepat mungkin agar tidak menganggu jalannya kompetisi,” tandas Djoko lagi. Kt.1-did