Bus suporter Persijap diserang
http://www.persijap.or.id/2010/01/bus-suporter-persijap-diserang_30.html
Barang dijarah, puluhan luka 10 penyerang ditangkap
SEMARANG - Tiga bus rombongan Laskar Banaspati (suporter Persijap) semalam hingga Sabtu (30/1) dini hari tadi diserang sekelompok orang tak dikenal. Penyerangan dilakukan di sejumlah titik ketika rombongan memasuki dan keluar dari Semarang, yakni di Jalan Kaligawe, Jalan Siliwangi Semarang, dan sekitar Kaliwungu, Kendal. Hingga pagi tadi belum diketahui motif penyerangan tersebut. Sebanyak 10 pemuda, salah satunya mengenakan atribut berupa kain bertuliskan ”PSIS Semarang” dibekuk aparat gabungan Polresta Semarang Barat dan Polsekta Tugurejo. Mereka hingga pagi tadi masih meringkuk di dalam sel Polsekta Semarang Barat guna menjalani pemeriksaan.
Para penyerang tidak hanya melempari bus dengan batu maupun kayu. Pelaku juga melakukan penganiayaan dan merampas barang-barang milik suporter Persijap di bus yang berhenti di sekitar Pasar Tugu. Sejumlah kaca bus hancur bahkan beberapa kursi dirusak. Akibatnya Laskar Banaspati balik badan urung mendukung Laskar Kalinyamat, yang sore ini dijadwalkan bertanding di Stadion Lebak Bulus Jakarta melawan Persija (Jakarta).
Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun puluhan suporter Persijap, yang di antaranya anak-anak, mengalami luka-luka. Korban luka ada yang dirawat di RS Tugurejo, Semarang, karena menderita luka di kepala akibat lemparan batu maupun dianiaya.
Para penyerang yang diduga sudah terkoordinasi tersebut, nampaknya ingin menghalang-halangi keberangkatan Laskar Banaspati ke Jakarta. Sebab penyerangan terjadi di sejumlah titik jalan yang dilalui bus pengangkut suporter Persijap.
Dua buah bus pariwisata Gembira Ria bernopol K-1455-AB dan H-1672-BE pengangkut suporter Persijap yang mengalami kerusakan hingga pagi tadi masih ditahan di Mapolsek Tugurejo.
Menjarah Hartono (37) Ketua Laskar Banaspati Distrik Utara mengungkapkan, salah satu penyerangan terhadap bus pengangkut suporter Persijap terjadi saat bus berhenti di traffic light (bangjo) di Jalan Siliwangi, tepatnya di jalan menanjak depan Pasar Tugu dekat Polsek Tugurejo Semarang.
’’Pertama, bus dilempari batu. Setelah itu sekelompok orang yang melempari batu tersebut naik ke dalam bus memukuli semua orang,’’ jelas Hartono saat ketika mengamankan diri di Polsek Tugurejo.
Para pelaku penyerangan setelah memukuli suporter Persijap dan merusak kursi bus, juga menjarah tas maupun barang berharga.
Diterangkan Hartono, jumlah suporter Persijap yang berangkat ke Jakarta sekitar 240 orang menumpang empat bus, karena masing-masing bus diisi 60 suporter. Dari empat bus tersebut hanya satu yang selamat, karena begitu mengetahui penyerangan tidak melanjutkan perjalanan alias balik ke Jepara.
Sementara tiga bus terkena serangan, yakni satu di sekitar Kaliwungu Kendal dan dua di Semarang.
Menyayangkan Sementara itu Ketua Snex — salah satu paguyuban suporter PSIS (Semarang) —Edy Purwanto menyayangkan aksi penyerangan sekelompok orang ke bus yang membawa suporter Persijap (Jepara) yang hendak bertolak ke Jakarta, semalam hingga dini hari tadi. Dia menolak penyerang itu dilakukan oleh sebagaian anggotanya. Ia bahkan mengutuk keras aksi anarkis tersebut, karena saat ini di tingkat pimpinan tengah berusaha membangun kembali hubungan antara suporter PSIS dengan suporter Persijap yang sempat rusak.
’’Kami tidak ada masalah dengan Banaspati maupun Jetman. Kami selalu menjalani komunikasi, jadi saya pikir,itu ulah oknum-oknum tak bertanggungjawab yang ingin mengkambing hitamkan Snex," kata Edy saat dihubungi Wawasan, Sabtu (30/1) pagi tadi.
Edy memaklumi beberapa orang memang masih menyimpan kekecewaan saat insiden di Jepara beberapa waktu silam. Tetapi sejauh ini, menurut Edy, suasana sudah sangat kondusif dan bersahabat. Termasuk saat pertemuan terakhir PSIS melawan Persijap di laga uji coba beberapa waktu lalu.
Ia sebenarnya sangat berharap, apa yang sudah terjalin sejauh ini bisa lebih ditingkatkan ke arah yang lebih jauh dengan saling mengunjungi seperti dulu. Bagaimana pun, Jepara dan Semarang adalah dua "saudara" yang tidak bisa dipisahkan karena sesama warga Jawa Tengah.
"Meski itu (penyerangan,red) bukan dilakukan oleh kami, kami berharap ada pertemuan internal antara suporter Semarang dengan suporter Jepara untuk menjernihkan persoalan," kata Edy.
Diamankan
Terpisah Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Joko Ernanto menegaskan, Polda Jateng sudah mengambil langkah-langkah tegas terkait peristiwa penyerangan terhadap bus yang ditumpangi suporter Persijap ketika hendak berangkat ke Jakarta, semalam.
Bahkan saat ini sudah ditetapkan sejumlah orang yang memenuhi unsur pelanggaran dan diamankan di Polres Semarang Barat. "Dari sejumlah saksi ditetapkan delapan orang yang semuanya memenuhi unsur-unsur," tukasnya.
Dia menambahkan, polisi langsung mengambil tindakan dengan mengamankan sejumlah barang bukti antara lain bus yang rusak, kayu dan batu-batu yang dijadikan alat pelemparan. (lek/rth/h-Ct-wawasan)
SEMARANG - Tiga bus rombongan Laskar Banaspati (suporter Persijap) semalam hingga Sabtu (30/1) dini hari tadi diserang sekelompok orang tak dikenal. Penyerangan dilakukan di sejumlah titik ketika rombongan memasuki dan keluar dari Semarang, yakni di Jalan Kaligawe, Jalan Siliwangi Semarang, dan sekitar Kaliwungu, Kendal. Hingga pagi tadi belum diketahui motif penyerangan tersebut. Sebanyak 10 pemuda, salah satunya mengenakan atribut berupa kain bertuliskan ”PSIS Semarang” dibekuk aparat gabungan Polresta Semarang Barat dan Polsekta Tugurejo. Mereka hingga pagi tadi masih meringkuk di dalam sel Polsekta Semarang Barat guna menjalani pemeriksaan.
Para penyerang tidak hanya melempari bus dengan batu maupun kayu. Pelaku juga melakukan penganiayaan dan merampas barang-barang milik suporter Persijap di bus yang berhenti di sekitar Pasar Tugu. Sejumlah kaca bus hancur bahkan beberapa kursi dirusak. Akibatnya Laskar Banaspati balik badan urung mendukung Laskar Kalinyamat, yang sore ini dijadwalkan bertanding di Stadion Lebak Bulus Jakarta melawan Persija (Jakarta).
Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun puluhan suporter Persijap, yang di antaranya anak-anak, mengalami luka-luka. Korban luka ada yang dirawat di RS Tugurejo, Semarang, karena menderita luka di kepala akibat lemparan batu maupun dianiaya.
Para penyerang yang diduga sudah terkoordinasi tersebut, nampaknya ingin menghalang-halangi keberangkatan Laskar Banaspati ke Jakarta. Sebab penyerangan terjadi di sejumlah titik jalan yang dilalui bus pengangkut suporter Persijap.
Dua buah bus pariwisata Gembira Ria bernopol K-1455-AB dan H-1672-BE pengangkut suporter Persijap yang mengalami kerusakan hingga pagi tadi masih ditahan di Mapolsek Tugurejo.
Menjarah Hartono (37) Ketua Laskar Banaspati Distrik Utara mengungkapkan, salah satu penyerangan terhadap bus pengangkut suporter Persijap terjadi saat bus berhenti di traffic light (bangjo) di Jalan Siliwangi, tepatnya di jalan menanjak depan Pasar Tugu dekat Polsek Tugurejo Semarang.
’’Pertama, bus dilempari batu. Setelah itu sekelompok orang yang melempari batu tersebut naik ke dalam bus memukuli semua orang,’’ jelas Hartono saat ketika mengamankan diri di Polsek Tugurejo.
Para pelaku penyerangan setelah memukuli suporter Persijap dan merusak kursi bus, juga menjarah tas maupun barang berharga.
Diterangkan Hartono, jumlah suporter Persijap yang berangkat ke Jakarta sekitar 240 orang menumpang empat bus, karena masing-masing bus diisi 60 suporter. Dari empat bus tersebut hanya satu yang selamat, karena begitu mengetahui penyerangan tidak melanjutkan perjalanan alias balik ke Jepara.
Sementara tiga bus terkena serangan, yakni satu di sekitar Kaliwungu Kendal dan dua di Semarang.
Menyayangkan Sementara itu Ketua Snex — salah satu paguyuban suporter PSIS (Semarang) —Edy Purwanto menyayangkan aksi penyerangan sekelompok orang ke bus yang membawa suporter Persijap (Jepara) yang hendak bertolak ke Jakarta, semalam hingga dini hari tadi. Dia menolak penyerang itu dilakukan oleh sebagaian anggotanya. Ia bahkan mengutuk keras aksi anarkis tersebut, karena saat ini di tingkat pimpinan tengah berusaha membangun kembali hubungan antara suporter PSIS dengan suporter Persijap yang sempat rusak.
’’Kami tidak ada masalah dengan Banaspati maupun Jetman. Kami selalu menjalani komunikasi, jadi saya pikir,itu ulah oknum-oknum tak bertanggungjawab yang ingin mengkambing hitamkan Snex," kata Edy saat dihubungi Wawasan, Sabtu (30/1) pagi tadi.
Edy memaklumi beberapa orang memang masih menyimpan kekecewaan saat insiden di Jepara beberapa waktu silam. Tetapi sejauh ini, menurut Edy, suasana sudah sangat kondusif dan bersahabat. Termasuk saat pertemuan terakhir PSIS melawan Persijap di laga uji coba beberapa waktu lalu.
Ia sebenarnya sangat berharap, apa yang sudah terjalin sejauh ini bisa lebih ditingkatkan ke arah yang lebih jauh dengan saling mengunjungi seperti dulu. Bagaimana pun, Jepara dan Semarang adalah dua "saudara" yang tidak bisa dipisahkan karena sesama warga Jawa Tengah.
"Meski itu (penyerangan,red) bukan dilakukan oleh kami, kami berharap ada pertemuan internal antara suporter Semarang dengan suporter Jepara untuk menjernihkan persoalan," kata Edy.
Diamankan
Terpisah Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Joko Ernanto menegaskan, Polda Jateng sudah mengambil langkah-langkah tegas terkait peristiwa penyerangan terhadap bus yang ditumpangi suporter Persijap ketika hendak berangkat ke Jakarta, semalam.
Bahkan saat ini sudah ditetapkan sejumlah orang yang memenuhi unsur pelanggaran dan diamankan di Polres Semarang Barat. "Dari sejumlah saksi ditetapkan delapan orang yang semuanya memenuhi unsur-unsur," tukasnya.
Dia menambahkan, polisi langsung mengambil tindakan dengan mengamankan sejumlah barang bukti antara lain bus yang rusak, kayu dan batu-batu yang dijadikan alat pelemparan. (lek/rth/h-Ct-wawasan)
ini pasti ulah sporter psis mk mereka harus dihukum karena ini kriminal dan aksi penjarahan....tapi....paling2 polisi tdk menghukum mereka karena ada faktor X dan dilepas lagi. lalu kerugian siapa yang nanggung...saya berharap maneger psis bertanggung jawab n mengganti rugi semua...
BalasHapuskarena ini sudah merupakan tindakan kriminil, maka pelaku harus dihukum sesuai aturan hukum yang berlaku. namun, bagaimanapun, saya yakin teman-teman Banaspati maupun Jetmen, sudah dewasa dan bisa mengendalikan emosi. Banaspati dan Jetmen jangan terprovokasi! serahkan dan percayakan kasus itu kepada aparat. kata si-mbah: "sing waras ngalah". kalau kita ikut terprovokasi, sama saja kita dengan mereka: tak beradab! para suporter persijap hendaknya tetap fokus mendukung laskar kalinyamat secara beradab, agar persijap tetap eksis di isl. bravo laskar kalinyamat dan supporternya! /ries
BalasHapus