Loading...

Menang adalah Harga Mati

JEPARA - Persijap Jepara gagal mengamankan poin penuh di dua laga kandang terakhir. Laskar Kalinyamat tak ingin gagal ketiga kali.

Persijap ditahan imbang 1-1 oleh Persisam Samarinda, lalu dibekap Arema Malang 0-1. Jelas, itu jadi situasi yang sangat menyakitkan.

Itu sebabnya, Laskar Kalinyamat sudah menyusun kekuatan agar kejadian yang memilukan tersebut tak terulang kembali saat menjamu Persebaya Surabaya di Stadion Gelora Bumi Kartini, Jepara, Rabu 30 Desember 2009.

Pelatih Persijap, Junaedi, mengakui Persebaya yang ditukangi pelatih kawakan Danurwindo bukanlah tim kacangan. Meski Bajul Ijo menderita kekalahan dua kali di kandang.

Di mata mantan pemain PSSI Garuda ini, Taufik dan kawan-kawan masih sebuah tim kuat walau hanya sekali meraih kemenangan di luar kandang. "Ya, di mata saya Persebaya tim kuat. Punya nama besar, dilatih orang terbaik di Indonesia serta diperkuat sejumlah pemain bagus. Meski demikian, saya sudah punya resep khusus untuk menjinakkannya," ujar Junaedi kepada GOSport.

Persebaya takkan diperkuat bomber jangkung Ngon A Djam serta bek sayap elegan Anang Ma'ruf karena dibekap cedera. Kondisi striker Korinus Fingkrew serta bek Takatoshi Uchida masih dipertanyakan sehingga belum pasti akan diturunkan.

Tapi, Junaedi menilai komentar tersebut sebagai psywar. Di mata Junaedi, Persebaya punya pemain-pemain yang secara individu bagus, seperti gelandang Josh Maguire, Taufik, serta John Tarkpor. Dari ketiganya, teknik Tarkpor sangat menonjol.

"Visi bermainnya sangat bagus. Ia cepat serta punya umpan sangat terukur. Untuk itu, saya akan siapkan penangkalnya. Seperti apa, itu rahasia," ungkapnya.

Diakui tanpa kehadiran penyerang Pablo Frances, pasti punya pengaruh dari segi daya gedor. Meski itu tidak secara keseluruhan.

"Tanpa Pablo, tekad kami untuk membenamkan Persebaya tak berkurang," ujarnya.

Minus Pablo, tumpuan besar ada pada pundak Noor Hadi dan Johan Juansyah. Disamping peran kedua striker lincah tersebut, peran Sergio Junior sebagai pengatur serangan sangat besar.

Tanpa peran yang maksimal dari Junior dalam mengalirkan bola kepada kedua striker, serangan yang dibangun dari bawah akan berakhir dengan sia-sia.

Arsitek Persebaya, Danurwindo menyatakan, tanpa sejumlah pemain pilar siapapun akan mengalami kesulitan untuk berkreasi. Meski demikian, Danur akan berusaha sekuat tenaga untuk memaksimalkan pemain yang ada.

Danur, benar! Bukti dua kekalahan di kandang jadi bukti. Jika Ngon dan Korinus tak bisa diturunkan, Persebaya tak punya striker yang bisa diandalkan. Masalah kian besar jika Andi Oddang terkena akumulasi kartu kuning.

Kekalahan 0-1 dari Persik Kediri di kandang, dipastikan jadi luka yang masih membekas di hati masing-masing pemain. Meski Persebaya punya pendukung fanatik yang bisa datang ke Jepara, rasanya tak cukup untuk mengembalikan kepercayaan diri pemain.

Pasalnya, Persijap sebagai tuan rumah dipastikan akan membatasi jumlah pendukung Bajul Ijo, yang masih dalam status hukuman Komdis PSSI dengan tak diperbolehkan mengenakan atribut Bonekmania. das

PRAKIRAAN FORMASI
PERSIJAP (3-5-2):
81-Danang; 24-Ferly, 4-Evaldo Silva, 32-M Bachtiar, 3-Isdiyantono; 18-Nurul Huda, 27-Dony Siregar, 10-Junior, 28-Yogi; 9-Noorhadi, 20-Johan Juansyah
Pelatih: Junaedi

PERSEBAYA (4-4-2): 28-Endra Prasetya; 2-Mat Halil, 24-Sunaji, 30-Anderson, 4-Nugroho; 11-Taufik, 99-Josh Maguire, 7-John Tarkpor, 21-Supriyono; 78-Andi Oddang, 14-Korinus Fingkrew
Pelatih: Danurwindo

Laporan:Daniel Siahaan/GOSport
Supporter 390076734033911538

Posting Komentar

emo-but-icon

Beranda item

Follow Us


History

Official Jersey

Archive