Loading...

Laskar Kalinyamat Dituntut Kreatif

JEPARA - “Persijap bukanlah kumpulan pemain bintang. Kemenangan hanya bisa diraih jika para pemain mau bekerja keras serta inovatif selama bermain. Tanpa itu, lawan siap melahap. Maka, hancurlah Persijap,” aku Junaedi, Pelatih Persijap Jepara.

Dengan anggaran minim, Junaedi tak mampu mendaratkan pemain berkualitas di Stadion Gelora Bumi Kartini, Jepara. Meski demikian, kata mantan pembesut Persiba Balikpapan ini, kemenangan bisa diraih Donny Fernando Siregar dan kawan-kawan.

Caranya?

“Ya, dengan kerja keras. Bermain kolektif, serta pemain harus bisa mengambil keuntungan dalam setiap kelengahan lawan,” ujar Junaedi.

Kekalahan 0-1 dari Arema, sebut Junaedi, lantaran Nurul Huda cs tak bisa bermain tenang. Tak berani memegang bola terlalu lama.

Laskar Kalinyamat selalu ingin buru-buru melepas bola. Padahal, lawan masih jauh. Giliran berani memegang bola, kebanyakan direbut lawan atau ketika menendang bola sudah kehabisan tenaga.

Waspadai Persema

“Jika mau menang melawan Persema (Malang), anak-anak harus punya mental seorang pemenang. Jangan kalah sebelum bertanding. Jika anak-anak bermain seperti melawan Arema, hancurlah Persijap,” katanya.

Ya, Persijap akan menjamu Persema Malang di Stadion Gelora Bumi Kartini, Rabu 16 Desember 2009. Kualitas individu Laskar Ken Arok setingkat lebih baik dibandingkan Arema.

Junaedi menunjuk Bima Sakti, Siswanto, M Kamri, Robby Gaspar, Jairon Feliciano, Brima Pepito Sanusie, serta Kasan Soleh dengan masing-masing kelebihannya. Bima, Robby dan Kasan punya tembakan jarak jauh yang sangat mematikan.

Lalu, determinasi Siswanto sangat luar biasa. Ia bisa dengan cepat berpindah tempat. Tusukan Kamri dari sisi kiri juga sangat bagus. Selain cepat, Kamri juga punya umpan silang yang bisa memanjakan rekannya.

Duet Pepito dan Jairon juga dinilai dahsyat. Keduanya jago bola-bola atas, kuat dalam duel serta pintar mencari ruang.

Untuk menghindari cannon ball, Junaedi akan mengintruksikan anak asuhnya agar tak memberi ruang tembak terhadap Bima dan Robby. Pelanggaran juga harus dihindari di dekat kotak terlarang.

Sementara itu, Subangkit, Pelatih Persema tak mau sesumbar menghadapi Persijap. Meski Persijap kalah dari Arema, Subangkit tak mau jumawa. Menurutnya, sepakbola itu bukanlah matematika yang hasilnya bisa dipastikan.

“Justru dengan kekalahan tiga kali secara beruntun, otomatis akan membakar semangat mereka. Tak ada yang mau kalah terus. Setiap tim akan berusaha semaksimal mungkin mendapatkan hasil positif,” ujarnya.

Kerendahan hati Subangkit bisa diterima. Pasalnya, tiga hari lalu, Bima Sakti cs juga baru terluka akibat dibekap Persela Lamongan 0-2. Tentu tidak mudah melupakan kekalahan tersebut dalam waktu singkat.

REKOR PERTEMUAN
2005-Persema vs Persijap 2-0, Persijap vs Persema 1-1

PRAKIRAAN FORMASI
PERSIJAP (3-5-2):
81-Danang Wihatmoko; 24-Ferly La’ala, 4-Evaldo Silva, 32-M Bachtiar; 3-Isdiyanto, 18-Nurul Huda, 27-Dony Siregar, 21-Bona, 10-Junior; 20-Pablo Frances, 9-Noor Hadi
Pelatih: Junaedi

PERSEMA (3-4-1-2): 1-I Komang Putra; 19-Kasan Soleh, 6-Suroso, 3-Semme Patrick; 5-Munhar, 25-Kamri, 22-Siswanto, 23-Robby Gaspar; 11-Bima Sakti; 99-Brima Pepito, 9-Jairon Feliciano
Pelatih: Subangkit

Laporan: Daniel Siahaan/GOSport

Super Liga 9167938782065385657

Posting Komentar

emo-but-icon

Beranda item

Follow Us


History

Official Jersey

Archive