Persisam Tahan Jepara
http://www.persijap.or.id/2009/11/persisam-tahan-jepara.html
JEPARA - Stadion Gelora Bumi Kartini (SGBK) Jepara mulai tidak bersahabat dengan Persijap. Setelah menjadi saksi kegemilangan Laskar Kalinyamat, kini stadion berkapasitas 20.000 ribu tempat duduk tersebut mulai ternoda. Pemicunya adalah Persisam Samarinda yang pada laga lanjutan Indonesia Super League (ISL) sukses menahan Persijap dengan skor 1-1.
Persijap unggul terlebih dahulu di menit 40 setelah gelandang asal Brazil Sergio Junior menjebol gawang Persisam yang dikawal Wawan Dharmawan. Namun, keunggulan ini berhasil dipatahkan lawan setelah striker Persisam asal Thailand Pipat Tonkaya berhasil mengelabuhi Danang Wihatmoko di menit 76. Bagi kedua pemain, ini adalah gol pertama yang mereka sumbangkan kepada timnya.
Meski hanya meraup satu poin, namun posisi Persijap di papan klasemen belum tergoyahkan. Evaldo Silva dkk tetap bertengger di posisi teratas dengan raihan 11 poin dari tiga kali menang dan dua seri. Hasil kemarin sekaligus menghentikan rekor clean sheet yang dibukukan kiper Danang Wihatmoko. Dia hanya mampu menjaga kebersihan gawangnya selama 436 menit.
Bermain di depan sekira 10 ribu pendukung setianya, Persijap langsung menggebrak sejak menit awal. Pada saat pertandingan baru berjalan sepuluh menit, jala Persisam nyaris terkoyak. Sayang, tendangan keras gelandang Persijap Donny Fernando Siregar masih membentur mistar gawang.
Lini kedua Persijap yang diisi Sergio Junior, Phaitoon Thiabma, dan Donny Siregar mampu menjadi kreator serangan tim. Tembakan-tembakan yang mereka lepaskan dari luar kotak penalti memaksa kiper Wawan Dharmawan harus jatuh bangun mengamankan gawangnya.
Sergio yang ditempatkan di belakang dua striker Noor Hadi dan Pablo Frances berhasil melakukan tusukan-tusukan dari lini kedua. Puncaknya saat terjadi kemelut di depan gawang Persisam. Sergio yang berdiri bebas di sisi kiri kotak penalti dengan mudah menyarangkan bola ke gawang lawan.
Kubu Persisam tidak tinggal diam. Duet striker Zaenal Arief dan Pipat Tonkaya juga berkali-kali membuat jantung ribuan pendukung Persijap berdegub lebih kencang. Puncaknya pada menit 28 saat Danang melakukan kesalahan saat berebut bola dengan Pipat Tonkaya. Untung saja, sepakan kaki Pipat ke gawang Persijap yang sudah ditinggalkan Danang masih dapat diamankan pemain belakang Ahmad Machrus Bahtiar.
Di babak kedua, kedua tim semakin meningkatkan tensi pertandingan. Pelatih Persisam Aji Santoso memasukkan Danilo Fernando untuk memperkuat lini tengah. Persijap juga memasukkan satu striker lagi Iswanto di menit 62 dan menarik keluar Sergio Junior untuk menambah daya dobrak. Namun, gawang Persijap malah bergetar di menit 72 setelah Pipat Tonkaya berhasil mengelabuhi Danang Wihatmoko lewat tendangan melengkung dari luar kotak penalti.
Asisten pelatih Persijap Anjar Jambore Widodo menyatakan tetap puas dengan hasil ini. Sebab, permainan lawan sangat bagus dan butuh kerja ekstra untuk meladeninya. "Inilah sepak bola. Saat tim kami main jelek bisa menang. Namun, ketika tim sudah tampil bagus, malah seri. Kami berterima kasih kepada seluruh pemain atas kerja kerasnya di lapangan," kata Anjar.
Sementara, Aji Santoso mengungkapkan keberhasilan mencuri satu poin di Jepara tidak terlepas dari kehadiran Pipat Tonkaya. Sebab, selama ini persoalan yang terjadi di tubuh pasukannya adalah lini depan sering tumpul.
"Target kami di Jepara memang menahan seri tuan rumah. Sebab, untuk sekadar menahan Persijap di kandang sendiri saja terkenal sangat susah," jelas Aji.(zwr)
Persijap unggul terlebih dahulu di menit 40 setelah gelandang asal Brazil Sergio Junior menjebol gawang Persisam yang dikawal Wawan Dharmawan. Namun, keunggulan ini berhasil dipatahkan lawan setelah striker Persisam asal Thailand Pipat Tonkaya berhasil mengelabuhi Danang Wihatmoko di menit 76. Bagi kedua pemain, ini adalah gol pertama yang mereka sumbangkan kepada timnya.
Meski hanya meraup satu poin, namun posisi Persijap di papan klasemen belum tergoyahkan. Evaldo Silva dkk tetap bertengger di posisi teratas dengan raihan 11 poin dari tiga kali menang dan dua seri. Hasil kemarin sekaligus menghentikan rekor clean sheet yang dibukukan kiper Danang Wihatmoko. Dia hanya mampu menjaga kebersihan gawangnya selama 436 menit.
Bermain di depan sekira 10 ribu pendukung setianya, Persijap langsung menggebrak sejak menit awal. Pada saat pertandingan baru berjalan sepuluh menit, jala Persisam nyaris terkoyak. Sayang, tendangan keras gelandang Persijap Donny Fernando Siregar masih membentur mistar gawang.
Lini kedua Persijap yang diisi Sergio Junior, Phaitoon Thiabma, dan Donny Siregar mampu menjadi kreator serangan tim. Tembakan-tembakan yang mereka lepaskan dari luar kotak penalti memaksa kiper Wawan Dharmawan harus jatuh bangun mengamankan gawangnya.
Sergio yang ditempatkan di belakang dua striker Noor Hadi dan Pablo Frances berhasil melakukan tusukan-tusukan dari lini kedua. Puncaknya saat terjadi kemelut di depan gawang Persisam. Sergio yang berdiri bebas di sisi kiri kotak penalti dengan mudah menyarangkan bola ke gawang lawan.
Kubu Persisam tidak tinggal diam. Duet striker Zaenal Arief dan Pipat Tonkaya juga berkali-kali membuat jantung ribuan pendukung Persijap berdegub lebih kencang. Puncaknya pada menit 28 saat Danang melakukan kesalahan saat berebut bola dengan Pipat Tonkaya. Untung saja, sepakan kaki Pipat ke gawang Persijap yang sudah ditinggalkan Danang masih dapat diamankan pemain belakang Ahmad Machrus Bahtiar.
Di babak kedua, kedua tim semakin meningkatkan tensi pertandingan. Pelatih Persisam Aji Santoso memasukkan Danilo Fernando untuk memperkuat lini tengah. Persijap juga memasukkan satu striker lagi Iswanto di menit 62 dan menarik keluar Sergio Junior untuk menambah daya dobrak. Namun, gawang Persijap malah bergetar di menit 72 setelah Pipat Tonkaya berhasil mengelabuhi Danang Wihatmoko lewat tendangan melengkung dari luar kotak penalti.
Asisten pelatih Persijap Anjar Jambore Widodo menyatakan tetap puas dengan hasil ini. Sebab, permainan lawan sangat bagus dan butuh kerja ekstra untuk meladeninya. "Inilah sepak bola. Saat tim kami main jelek bisa menang. Namun, ketika tim sudah tampil bagus, malah seri. Kami berterima kasih kepada seluruh pemain atas kerja kerasnya di lapangan," kata Anjar.
Sementara, Aji Santoso mengungkapkan keberhasilan mencuri satu poin di Jepara tidak terlepas dari kehadiran Pipat Tonkaya. Sebab, selama ini persoalan yang terjadi di tubuh pasukannya adalah lini depan sering tumpul.
"Target kami di Jepara memang menahan seri tuan rumah. Sebab, untuk sekadar menahan Persijap di kandang sendiri saja terkenal sangat susah," jelas Aji.(zwr)