Kaca Ruang Ganti pun Ambrol
http://www.persijap.or.id/2009/10/kaca-ruang-ganti-pun-ambrol.html
JEPARA - Persijap Jepara kembali ke puncak klasemen. Kemenangan 1-0 (1-0) atas Bontang FC di Gelora Bumi Kartini, Jepara, kemarin (28/10) sudah cukup menggeser posisi Arema. Meski dua tim tersebut sama-sama mengoleksi 10 poin, Persijap unggul selisih gol (5-0) jika dibandingkan dengan Singo Edan, julukan Arema (4-1).
Gol semata wayang tim asal pesisir utara Pulau Jawa itu ke gawang Bontang FC disumbangkan Evaldo Silva melalui tendangan penalti pada menit ke-29. Hukuman 12 pas tersebut diberikan wasit Yandri setelah striker Persijap, Noorhadi, dilanggar di kotak terlarang.
Setelah pertandingan, keributan justru terjadi di ruang ganti pemain Bontang FC. Kaca di pintu kamar ganti ambrol. Kondisi tersebut membuat Polres Jepara langsung turun tangan mensterilkan tempat kejadian perkara (TKP) dengan garis polisi.
Pelatih Bontang FC Fachri Husaini menyatakan kecewa dengan kepemimpinan wasit Yandri asal Jakarta Barat. Dia merasa timnya tiga kali dirugikan oleh wasit tersebut. "Kedua tim sebetulnya bermain bagus dan fair, tapi ternoda oleh kepemimpinan wasit yang memimpin jalannya pertandingan," ungkapnya.
Dia menyebut tidak seharusnya gol yang dicetak Aldo Baretto menjelang pertandingan selesai dianulir wasit. Ya, Baretto sempat menceploskan gol. Hanya, gol itu tidak disahkan karena penyerang asal Paraguay tersebut dianggap telah melanggar kiper Persijap Danang Wihatmoko.
"Kami tidak tahu dasar apa yang digunakan wasit untuk menganulir gol tersebut," katanya.
Sementara itu, asisten pelatih Persijap Anjar Jambore Widodo mengatakan, Noorhadi benar-benar dijatuhkan di kotak penalti sehingga pantas mendapatkan ganjaran penalti. "Ini gol bukan rekayasa," tegas Anjar.
Mengenai penampilan Persijap, Anjar menyatakan bahwa timnya belum bisa bermain optimal. Sejumlah usaha sudah dilakukan untuk meningkatkan penampilan, seperti memasukkan Phaitoon Thiabma ke lapangan. Sayang, usaha tersebut gagal membuahkan hasil.
"Mungkin dia kecapaian karena perjalanan jauh sehingga tidak bisa bermain maksimal," ujarnya.
Anjar juga menyanggah pernyataan yang disampaikan Fachri yang menyatakan bahwa gol Aldo sah. Alasannya, dia melihat sendiri bahwa sebelum mencetak gol, ada pelanggaran lebih dahulu kepada Danang.
"Kami dari jarak yang dekat jelas lebih tahu. Sebelum mencetak gol, sudah ada peluit karena ada pelanggaran terhadap kiper," ucap Anjar. (zis/jpnn/diq/JP)
Gol semata wayang tim asal pesisir utara Pulau Jawa itu ke gawang Bontang FC disumbangkan Evaldo Silva melalui tendangan penalti pada menit ke-29. Hukuman 12 pas tersebut diberikan wasit Yandri setelah striker Persijap, Noorhadi, dilanggar di kotak terlarang.
Setelah pertandingan, keributan justru terjadi di ruang ganti pemain Bontang FC. Kaca di pintu kamar ganti ambrol. Kondisi tersebut membuat Polres Jepara langsung turun tangan mensterilkan tempat kejadian perkara (TKP) dengan garis polisi.
Pelatih Bontang FC Fachri Husaini menyatakan kecewa dengan kepemimpinan wasit Yandri asal Jakarta Barat. Dia merasa timnya tiga kali dirugikan oleh wasit tersebut. "Kedua tim sebetulnya bermain bagus dan fair, tapi ternoda oleh kepemimpinan wasit yang memimpin jalannya pertandingan," ungkapnya.
Dia menyebut tidak seharusnya gol yang dicetak Aldo Baretto menjelang pertandingan selesai dianulir wasit. Ya, Baretto sempat menceploskan gol. Hanya, gol itu tidak disahkan karena penyerang asal Paraguay tersebut dianggap telah melanggar kiper Persijap Danang Wihatmoko.
"Kami tidak tahu dasar apa yang digunakan wasit untuk menganulir gol tersebut," katanya.
Sementara itu, asisten pelatih Persijap Anjar Jambore Widodo mengatakan, Noorhadi benar-benar dijatuhkan di kotak penalti sehingga pantas mendapatkan ganjaran penalti. "Ini gol bukan rekayasa," tegas Anjar.
Mengenai penampilan Persijap, Anjar menyatakan bahwa timnya belum bisa bermain optimal. Sejumlah usaha sudah dilakukan untuk meningkatkan penampilan, seperti memasukkan Phaitoon Thiabma ke lapangan. Sayang, usaha tersebut gagal membuahkan hasil.
"Mungkin dia kecapaian karena perjalanan jauh sehingga tidak bisa bermain maksimal," ujarnya.
Anjar juga menyanggah pernyataan yang disampaikan Fachri yang menyatakan bahwa gol Aldo sah. Alasannya, dia melihat sendiri bahwa sebelum mencetak gol, ada pelanggaran lebih dahulu kepada Danang.
"Kami dari jarak yang dekat jelas lebih tahu. Sebelum mencetak gol, sudah ada peluit karena ada pelanggaran terhadap kiper," ucap Anjar. (zis/jpnn/diq/JP)