Loading...

Dari APBD Maksimal Rp 5 Miliar


JEPARA - ’’Laskar Kalinyamat’’ bertekad tetap mengikuti kompetisi Superliga. Pembina Persijap Hendro Martojo melalui Sekda Ir Sholih MM menyatakan pemkab sudah merencanakan memberi dukungan finansial. Namun dana maksimal yang bisa diperoleh dari APBD 2010 tak akan lebih dari Rp 5 miliar.

Pernyataan itu disampaikan saat pembubaran manajemen tim musim 2008-2009 di pendapa kabupaten, kemarin. ‘’Pengurangan anggaran ini karena kondisi APBD sejak 2009 berbeda dari tahun-tahun sebelumnya,’’ katanya.

Hadir pula pada forum itu Ketua Umum Persijap Achmad Marzuqi, manajer demisioner Edy Sujatmiko, perwakilan suporter serta pengurus Pengcab PSSI Jepara.

Sholih menjelaskan, pendapatan daerah sejak 2009 relatif sama dengan tahun-tahun sebelumnya. Namun, biaya pelayanan publik dan anggaran rutin seperti gaji pegawai mengalami peningkatan. Pembangunan infrastruktur di bidang pertanian, kesehatan dan pendidikan juga terus meningkat sehingga porsi untuk Persijap akan terus berkurang pada masa mendatang.

‘’Itu sebabnya pada anggaran 2009 Persijap hanya mendapatkan dana hibah sebesar Rp 1 miliar, tak sebesar pada 2008 yang mencapai Rp 10 miliar,’’ jelasnya.

Meski sudah menyebut perkiraan maksimal Rp 5 miliar, jumlah itu tetap belum bisa dipastikan karena masih menunggu berbagai perkembangan dalam pembahasan RAPBD tahap akhir. Pemkab akan memperhitungkan ‘’kesehatan’’ APBD 2010, terutama pada bidang-bidang yang perlu mendapatkan prioritas.

Penjualan Tiket

Dalam laporan pertanggungjawabannya, Edy tidak hanya menyampaikan sisi keuangan, tetapi juga beberapa rekomendasi untuk musim mendatang.
Pendapatan tahun lalu sebesar Rp 15,48 miliar. Dari jumlah itu, Rp 10,4 miliar di antaranya berasal dari APBD 2008 dan 2009. Sumber pendapatan non-APBD terbesar berupa penjualan tiket, yakni Rp 3,3 miliar lebih. Sisanya dari sponsor.
Namun pengeluaran juga sama persis dengan jumlah pendapatan, sehingga musim ini tak ada saldo. Pengeluaran terbesar dari belanja pemain lokal yang mencapai hampir Rp 6,1 miliar.

Dana diambilkan dari APBD, sedangkan belanja lima pemain asing sebesar Rp 1,6 miliar didapat dari penjualan tiket. Pengeluaran besar juga dicatat dari biaya penyelengaraan laga kandang yang mencapai Rp 2,15 miliar, lebih besar dibanding biaya laga tandang yang Rp 1,96 miliar.

Edy menyatakan besarnya pengeluaran untuk laga kandang itu tak lepas dari banyaknya personel yang terlibat didalamnya, termasuk petugas keamanan.
Achmad Marzuqi memberi apresiasi terhadap kerja manajemen lama yang berhasil mepertahankan tim berada di Superliga. Namun, forum tidak langsung diikuti pembentukan manajemen baru. ‘’Penyusunan manajemen baru diagendakan lain waktu, dan secepatnya akan dilakukan,’’ katanya. (H15-22)
Persijap 4554128551935211328

Posting Komentar

emo-but-icon

Beranda item

Follow Us


History

Official Jersey

Archive