APBD Bukan Sumber Utama
http://www.persijap.or.id/2009/07/apbd-bukan-sumber-utama.html
Berburu pemain incaran dan sibuk menyiapkan dana. Itu yang dilakukan beberapa klub menjelang bergulirnya Liga Super musim 2009/2010. Kenapa APBD bukan menjadi sumber utama lagi?
Dana awal sebesar Rp 800 juta dipersiapkan Persijap Jepara untuk mengikat kontrak pemain. Berstatus klub pelat merah, Persijap memang masih mengharapkan kucuran dana dari APBD.
“Awal Agustus kami berharap melakukan negosiasi kontrak pemain. Kami prioritaskan pemain lama yang memang akan dipertahankan. Dana awal itu sepenuhnya dari APBD,” kata Edy Sujatmiko, manajer Persijap.
Menurutnya, Persijap tetap mengandalkan dukungan dana APBD. Hanya, APBD diharapkan tidak lagi menjadi sumber utama keuangan klub. Bahkan Edy memperkirakan dana yang dikucurkan bakal berkurang dari musim sebelumnya.
“Dana APBD selalu turun dari musim ke musim. Terakhir kami mendapat kucuran Rp10 miliar, sementara kebutuhan kami mencapai Rp15 miliar untuk satu musim. Musim ini dana yang dikucurkan kurang dari Rp10 miliar,” sebut Edy.
Persijap menargetkan dana APBD akan makin berkurang sehingga benar-benar nol alias tidak ada lagi bantuan dari pemda. “Ini untuk mengarahkan Persijap menjadi klub yang benar-benar profesional. Karena itu, kami harus bisa menggaet sponsor dan meningkatkan pemasukan dari tiket,” katanya.
Dengan dana yang tidak terlalu gemuk, manajemen mampu mengatur keuangan sedemikian rupa sehingga klub tidak pernah sulit membayar gaji pemain. “Ini menjadi catatan tersendiri. Dana kami jauh di bawah tim-tim besar. Namun, kami tak pernah mengalami krisis keuangan. Kami tak pernah meninggalkan utang,” ujar Edy.
Hanya, Persijap memang dipastikan tidak akan merekrut pemain bintang. Mereka memilih mempertahankan trio asing Evaldo Silva de Assis (Brasil), Pablo Frances (Argentina), dan Phaitoon Thiabma (Thailand). (Indra Ita/bolanews)