Loading...

Rekor Tak Terkalahkan Tetap Terjaga



JEPARA - Meski sukses mempertahankan rekor tak terkalahkan di Djarum Inonesia Super League (DISL) putaran kedua, namun Persijap kembali gagal meraih tiga angka. Kemarin sore, tim Laskar Kalinyamat kembali ditahan imbang 2-2 (1-2) oleh tim tamu Sriwijaya FC, di Stadion Gelora Bumi Kartini (SGBK). Tim besutan Junaidi bahkan sempat tertinggal lebih dulu, seperti halnya saat menjamu PSMS Medan Senin (2/3) malam lalu.

Hasil imbang tersebut sekaligus memperpanjang rekor Persijap bermain imbang. Setelah sebelumnya Evaldo dkk juga meraih hasil serupa saat dijamu PSM Makassar, PSIS Semarang (dibatalkan, Red), Pelita Jaya, serta menjamu PSMS Medan.

Di pertandingan kemarin, dua gol tim tamu dicetak oleh Keith Kayamba Gumbs (9') dan Ngon A Djam Parfait (12'). Sedangkan gol balasan tim tuan rumah dicetak melalui heading Ilham Hasan (43') dan heading Aji Nurpijal (48').

Dalam dua pertandingan terakhir, performa anak asuh Pelatih Junaidi memang terlihat kurang maksimal, terutama di babak pertama. Tim Kota Ukir seperti terlambat panas. Bahkan kemarin, tim besutan Rahmad Darmawan dengan mudah menceploskan dua gol dalam jangka waktu tiga menit, ketika pertandingan baru berlangsung dalam waktu 15 menit pertama.

Kurang solidnya lini belakang, membuat tuan rumah kedodoran. Sehingga jenderal lapangan tim Sriwijaya FC, Zah Rahan Krangar, dengan mudah mengatur serangan. Hasilnya, Persijap kebobolan terlebih dahulu lewat aksi individu kapten tim Sriwijaya FC, Keith Kayamba Gumbs. Tendangan kerasnya gagal diantisipasi oleh penjaga gawang Persijap, Danang Wihatmoko.

Setelah tertinggal satu gol, tim tuan rumah masih tampak adem-adem saja. Terbukti Zah Rahan masih tetap leluasa mengatur bola dan Persijap kembali kebobolan untuk kedua kalinya. Umpan matang yang diberikan Keith Kayamba di sebelah kanan pertahanan Persijap, langsung diangkat ke depan. Ngon A Djam menyambutnya dengan baik. Dengan sekali heading, bola kembali menggetarkan gawang Jarwo Junior--sapaan akrab Danang Wihatmoko.

Setelah tertinggal dua gol, Persijap baru mulai bangkit. Meski belum panas betul, tapi masuknya striker muda Johan Juansyah menggantikan Junaidi Tagor sedikit membakar semangat tim ruan rumah. Beberapa kali Persijap mendapatkan peluang emas. Namun beberapa kali pula kesempatan itu masih gagal dimaksimalkan. Baru dua menit menjelang turun minum, Ilham Hasan sukses memperkecil ketertinggalan setelah memanfaatkan umpan lambung dari gelandang Amarildo Souza.

Memasuki babak kedua, Persijap mulai tampak trengginas. Kehadiran striker Arnaldo Villalba menggantikan pemain sayap Nurul Huda,menambah daya dobrak Persijap. Puncaknya terjadi pada menit ke-48. Umpan crossing dari Phaitoon Thiabma langsung disambar heading Aji Nurpijal dan merubah skor menjadi 2-2.

Dalam posisi imbang ini, Persijap sebenarnya lebih mendominasi jalannya pertandingan. Namun sampai wasit Jimmy Napitupulu meniup peluit panjang tanda selesainya pertandingan, kedudukan tidak berubah 2-2.

RD Akui Persijap Mantap
Sementara itu, pelatih Sriwijaya FC, Rahmad Darmawan (RD), secara terus terang mengakui jika Persijap tampil luar biasa pada pertandingan kemarin. Itu yang membuat timnya kerepotan menang.

"Kami salah menjaga keunggulan. Ada beberapa lubang yang terjadi pada tim kami. Sayang, keinginan kami untuk menutup semua lini, sudah terlambat. Dan Persijap main luar biasa," tuturnya dalam jumpa pers usai pertandingan.

Secara jujur, RD mengatakan jika dirinya kaget melihat pola permainan Persijap saat ketinggalan. Perubahan yang dilakukan pelatih Junaidi, dianggapnya sebagai satu hal yang memang di luar dugaan.

"Terutama saat merubah posisi striker. Kita salah mengantisipasinya," ujarnya.

Perubahan strategi, terutama skema permainan yang diterapkan Junaidi, memang menyentak seorang RD. Empat pemain yang dipasang di belakang, mampu mendobrak pertahanan Sriwijaya FC. "Sebelumnya, saya mengira mereka hanya akan menggunakan tiga pemain saja," jelasnya.

Pemain-pemain Persijap, juga disebutnya bermain gemilang. Mereka menerapkan permainan menyerang yang sangat sulit untuk diantisipasi. "Terutama di babak kedua," katanya.

Dikatakan RD, terlepas dari apapun yang terjadi kemarin, pertandingan tersebut adalah partai terbaik yang pernah dimainkan. "Di sana bisa dilihat semua berjalan. Kita melihat real man yang bertanding. Seluruhnya bergerak dan kita melihat permainan yang sangat cerdas," terangnya.

Sementara itu, asisten pelatih Persijap Darmo Widodo, mengatakan jika hasil seri yang didapat Persijap, dianggapnya bukan sebagai satu kegagalan. "Apa boleh buat. Kalah atau seri itu biasa," katanya.

Persijap, menurut Darmo, memang tertatih-tatih mengimbangi permainan Sriwijaya FC. "Meski kita sudah turunkan empat pemain yang kita anggap terbaik, pada babak-babak awal, kita ternyata masih ketinggalan," ujarnya.

Dikatakan Darmo, setelah ada perbaikan, Persijap baru bisa mengimbangi permainan dari tim berjuluk Laskar Wong Kito itu. "Kita beruntung bisa menerapkan strategi yang tepat untuk mengimbangi permainan mereka," terangnya.

Darmo menambahkan jika para pemain, sudah melakukan permainan yang maksimal. Mereka juga sudah mematuhi semua yang diperintahkan pelatih dengan baik.

Darmo juga mengatakan jika Sriwijaya FC bukan tim sembarangan. "Juara liga dan juara copa adalah bukti nyata Sriwijaya FC. Kita bangga bisa bermain baik melawan mereka hari ini," imbuhnya. (mer/aji)
Supporter 1637878969083591099

Posting Komentar

emo-but-icon

Beranda item

Follow Us


History

Official Jersey

Archive