Koreksi Total Kompetisi
http://www.persijap.or.id/2009/03/koreksi-total-kompetisi.html
JAKARTA – Liga Super 2008/2009 akan dievaluasi secara menyeluruh. Nilai bisnis musim depan yang terancam turun menjadi perhatian serius Badan Liga Indonesia (BLI).
Kompetisi sekarang bisa dikatakan mati suri lantaran terhenti selama kampanye serta terancam dihentikan. Roda kompetisi sebenarnya terlihat labil sejak kick off. Klub kolaps lantaran terbelit problem finansial.Imbas tarik ulur kebijakan peruntukan APBD bagi klub.
Wacana minor terus berkembang dengan maraknya pencekalan izin pertandingan. Direktur Kompetisi BLI Joko Driyono mengatakan, evaluasi menyeluruh mulai disusun.
”BLI berpikir ke depan.Koreksi besar-besaran akan dilakukan untuk menata kompetisi 2009/2010. Langkah ini ditempuh guna menyelamatkan industri sepak bola. Masalah finansial atau sponsor masih dominan. Tapi, Juni besok semua aturan akan siap, baik itu regulasi bagi pemain asing,pertandingan, komersial, maupun lainnya. Kompetisi butuh daya tahan agar kuat menghadapi tekanan yang ada,”ungkap Joko kemarin.
Menurunnya kepercayaan sponsor diprediksi muncul karena tidak menentunya agenda pertandingan. Imbasnya klub terancam kesulitan mendapatkan sumber dana non-APBD musim depan. Joko mengaku yakin ada jalan keluar guna mengatasi berbagai problem musim depan.
”Mereka tidak harus bergantung kepada BLI/ PSSI.Sepak bola tidak bisa dimatikan. Selalu ada cara yang bisa dilakukan. Yang terpenting ada daya tahan dan komitmen,”tandasnya. Joko menambahkan, jaminan sumber keuangan klub juga dipengaruhi faktor eksternal lain. Krisis ekonomi global ikut memengaruhi investor menanamkan modal dalam industri sepak bola.
”Pendanaan klub bahkan kompetisi yang menjadi pertimbangan yang paling mendasar.Semua harus dilihat secara menyeluruh. Bukan hanya masalah-masalah dari dalam.Finansial klub juga dipengaruhi pertumbuhan ekonomi 2008. Sekarang itu penanaman modal mereka seperti apa? Semua kan menurun,”ujarnya.
BLI menyatakan, Liga Super musim 2009/2010 rencananya digelar mulai Agustus atau September dan selesai pada Mei tahun berikutnya. Syaratnya, kompetisi musim ini selesai pada Sabtu (13/6). ”Manual Liga Super 2009/2010 terus disempurnakan. Tapi, kami juga terus bekerja menyelamatkan kompetisi.Simulasi jadwal menunggu hasil enam pertandingan lagi.Ada beberapa skenario. Selesai atau tidaknya penyelenggaraan kompetisi musim ini murni faktor luar,”katanya.
Sementara itu, Manajer Pelita Jaya Jawa Barat Rahim Soekasah mengaku pesimistis dengan peluang sumber dana klub. Beban klub justru dinilai akan lebih besar. ”Sekarang Liga Super terhenti atau tidak belum tahu. Kalau masalah sponsor klub sejak awal sulit. Tahun depan akan sulit sekali dengan kondisi perekonomian negara yang seperti ini. Masalah terbesar kalau liga sampai tidak mendapatkan sponsor,”tandasnya. (wahyu argia, SINDO)
Kompetisi sekarang bisa dikatakan mati suri lantaran terhenti selama kampanye serta terancam dihentikan. Roda kompetisi sebenarnya terlihat labil sejak kick off. Klub kolaps lantaran terbelit problem finansial.Imbas tarik ulur kebijakan peruntukan APBD bagi klub.
Wacana minor terus berkembang dengan maraknya pencekalan izin pertandingan. Direktur Kompetisi BLI Joko Driyono mengatakan, evaluasi menyeluruh mulai disusun.
”BLI berpikir ke depan.Koreksi besar-besaran akan dilakukan untuk menata kompetisi 2009/2010. Langkah ini ditempuh guna menyelamatkan industri sepak bola. Masalah finansial atau sponsor masih dominan. Tapi, Juni besok semua aturan akan siap, baik itu regulasi bagi pemain asing,pertandingan, komersial, maupun lainnya. Kompetisi butuh daya tahan agar kuat menghadapi tekanan yang ada,”ungkap Joko kemarin.
Menurunnya kepercayaan sponsor diprediksi muncul karena tidak menentunya agenda pertandingan. Imbasnya klub terancam kesulitan mendapatkan sumber dana non-APBD musim depan. Joko mengaku yakin ada jalan keluar guna mengatasi berbagai problem musim depan.
”Mereka tidak harus bergantung kepada BLI/ PSSI.Sepak bola tidak bisa dimatikan. Selalu ada cara yang bisa dilakukan. Yang terpenting ada daya tahan dan komitmen,”tandasnya. Joko menambahkan, jaminan sumber keuangan klub juga dipengaruhi faktor eksternal lain. Krisis ekonomi global ikut memengaruhi investor menanamkan modal dalam industri sepak bola.
”Pendanaan klub bahkan kompetisi yang menjadi pertimbangan yang paling mendasar.Semua harus dilihat secara menyeluruh. Bukan hanya masalah-masalah dari dalam.Finansial klub juga dipengaruhi pertumbuhan ekonomi 2008. Sekarang itu penanaman modal mereka seperti apa? Semua kan menurun,”ujarnya.
BLI menyatakan, Liga Super musim 2009/2010 rencananya digelar mulai Agustus atau September dan selesai pada Mei tahun berikutnya. Syaratnya, kompetisi musim ini selesai pada Sabtu (13/6). ”Manual Liga Super 2009/2010 terus disempurnakan. Tapi, kami juga terus bekerja menyelamatkan kompetisi.Simulasi jadwal menunggu hasil enam pertandingan lagi.Ada beberapa skenario. Selesai atau tidaknya penyelenggaraan kompetisi musim ini murni faktor luar,”katanya.
Sementara itu, Manajer Pelita Jaya Jawa Barat Rahim Soekasah mengaku pesimistis dengan peluang sumber dana klub. Beban klub justru dinilai akan lebih besar. ”Sekarang Liga Super terhenti atau tidak belum tahu. Kalau masalah sponsor klub sejak awal sulit. Tahun depan akan sulit sekali dengan kondisi perekonomian negara yang seperti ini. Masalah terbesar kalau liga sampai tidak mendapatkan sponsor,”tandasnya. (wahyu argia, SINDO)
