Basalamah Ingin Hibahkan Seluruh Saham
http://www.persijap.or.id/2015/02/basalamah-ingin-hibahkan-seluruh-saham.html
Langkah berani ditempuh pemegang saham mayoritas Persijap, Mohammad Said Basalamah. Dia ingin melepaskan semua saham yang saat ini dikuasai dengan menghibahkan kepada orang yang benar-benar ingin mengayomi Persijap. Keputusan ini diambil setelah gagalnya usaha menggaet pengusaha asal Kudus Jalil Jalal.
Basalamah mengaku sudah pasrah. Dia saat ini tengah mencari pengusaha yang gila bola untuk bersedia menghidupi klub berjuluk Laskar Kalinyamat itu. Dia menyadari, sangat sulit mencari investor untuk Persijap. Apalagi, industri sepak bola di Indonesia belum bisa memberikan keuntungan.
”Kalau ada pengusaha atau penguasa, yang benar-benar bersedia menghidupi Persijap, saya siap menghibahkan semua saham yang saya pegang untuk klub ini,” kata Basalamah.
CEO Persijap ini tidak ingin membatasi kepada siapa hibah tersebut akan diberikan. Dia hanya memberikan catatan, akan menghibahkan kepada siapa saja yang benar-benar bersedia dan rela menghidupi Persijap.
”Saya juga tak menutup pintu bagi pak Jalal jika memang masih berminat untuk bergabung ke Persijap. Kalau dia memang bersedia, saya bisa hibahkan semua saham yang saya miliki di Persijap untuk beliau,” ungkapnya.
Dia mengemukakan, selama ini perjalanan klub kebanggaan Kota Ukir ini memang terseok-seok akibat finansial. Untuk musim kompetisi 2015 di Divisi Utama ini, meski hanya membutuhkan dana yang tak terlalu besar, tetap saja menajemen kesulitan mencarinya.
”Semuanya baru tahap negosiasi. Sudah banyak yang bicara dengan saya untuk membantu Persijap. Tapi semuanya masih sebatas omongan doang,” terangnya.
Negosiasinya dengan Jalil Jalal yang sebelumnya positif dan tinggal selangkah saja juga gagal. Padahal, dana Rp 1 miliar yang disiapkan Jalal akan dimasukkan ke tim. Bukan sebagai pembayaran kepada dirinya. ”Kalau misalkan kemarin jadi dengan pak Jalal, uang yang beliau siapkan akan masuk ke tim guna membiayai kompetisi. Saya tidak akan menerima dari uang tersebut untuk kepentingan pribadi. Tapi nyatanya, kita belum berhasil,” pungkas Basalamah.
(Wahyu Kz / Sundoyo Hardi)