Loading...

Pertahankan Saham Mayoritas


Upaya Persijap Jepara untuk menyelesaikan masalah tunggakan gaji pemain sebelum verifikasi dilakukan 21 November mendatang mengalami hambatan. Hambatan tersebut bukan karena tidak ada yang berminat membeli saham Persijap. Namun calon pembeli menginginkan memborong mayoritas saham Persijap.

CEO PT Jepara Raja Multitama (JRM) Muhammad Said Bassalamah mengatakan, manajemen berencana menjual 20 persen dari 80 persen saham yang dimiliki oleh pemegang saham mayoritas. Dari recana tersebut sebenarnya sudah ada seorang pengusaha di luar Jepara yang sudah berminat, bahkan sudah deal harga.

Hanya saja melihat peluang Laskar Kalinyamat lolos Indonesia Super League (ISL) musim depan cukup besar, pengusaha yang rencananya membeli 20 persen saham berubah pikiran dan justru meminta tambahan 40 persen saham untuk dikuasainya.

”Pada dasarnya penjualan 20 persen saham sudah deal dengan orang diluar Jepara. Dia minta 20+40, artinya calon pembeli meminta 60 persen dari saham mayoritas,” beber Bassalamah yang juga GM Persijap.

Hal itulah yang menurut Bassalamah menjadi sedikit kendala. Pasalnya jika 60 persen saham dilepas secara otomatis pembeli akan menjadi pemegang saham mayoritas dan berhak untuk mengatur semua hal tentang Persijap, termasuk memiliki badan hukum Persijap.

Nah, jika saham mayoritas dikuasi oleh orang luar Jepara ditakutkan akan menjadi masalah baru bagi Persijap. Dan salah satu yang dikhawatirkan adalah perpindahan homebase alias Persijap diboyong ke tempat lain dan hal itu tidaklah diinginkan.

''Kalau pemegang saham mayoritas mendapatkan sponsor, dan minta untuk pindah kita tidak berbuat apa-apa karena mereka yang memegang kendali,” ujarnya.

Berkaca pada saat Persijap dijual kepada klub Bogor Raya beberapa tahun lalu, Persijap mengalami kesulitan untuk kembali mengambilnya. Di mana ketika hendak diminta kembali, harus melalui proses panjang dan butuh mengeluarkan dana yang tidak sedikit.

Karena itu, sambung Bassalamah saat ini manajemen masih berusaha untuk mempertahankan 80 persen saham yang saat ini atas nama Tafrikhan, jangan sampai pemegang saham mayoritas berada di tangan orang luar Jepara. ''Saat ini dipertahankan dan itu jangan sampai terjadi,”imbuhnya.

Selain masih berusaha mempertahankan saham mayoritas, saat ini manajemen juga sedang melakukan pendekatan kepada dua pengusaha asal Jepara yang saat ini tinggal di Jakarta. Dua pengusaha tersebut, dikabarkan memiliki minat untuk berkontribusi kepada Persijap.

Bahkan dalam waktu dekat ini tepatnya Kamis (14/11) kedua pengusaha tersebut meminta untuk bertemu dengan manajemen Persijap. Selain itu, manajemen juga masih berusaha untuk menggali sumber pendanaan dari sumber lain.

''Kebetulan saat ini ada dua harapan ada dua pengusaha Jepara yang domisili di Jakarta ada respons, dan minta pertemuan hari Kamis, mudah-mudah ada titik temu,” tandasnya.

Terkait dengan persiapan menghadapi verifikasi, Bassalamah menegaskan, semua data untuk menunjang verifikasi sudah disiapkan. Hanya saja, masalah laporan keungan sampai saat ini belum bisa selesaikan, karena sampai saat ini pula Persijap belum mampu melunasi gaji pemain. ''Untuk semua data selain laporan keuangan sudah terkumpul dan siap untuk dikirim,” katanya. (Andik Sismanto/SINDO)
Persijap 4587404963074124452

Posting Komentar

emo-but-icon

Beranda item

Follow Us


History

Official Jersey

Archive