Loading...

Diverifikasi saat Krisis


Jika tak ada perubahan rencana, tim verifikasi dari PSSI, Rabu (27/11) ini, akan memverifikasi Persijap Jepara sebagai salah satu klub calon peserta kompetisi Indonesia Super League (ISL) musim 2014, atau satu-satunya dari Provinsi Jateng. Hampir tak ada masalah untuk empat aspek yang akan diverifikasi, yaitu pembinaan pemain, infrastruktur, legal, dan administrasi. Satu-satunya masalah yang kini membelit Persijap adalah finansial.

Seperti diketahui, krisis keuangan membuat gaji pemain belum lunas dibayarkan, kendati manajemen berkomitmen akan menyelamatkannya dengan perhitungan bisnis jangka pendek yang kontroversial. Rencana komisaris menjual 80 persen saham di PT Jepara Raya Multitama (JRM) ke pihak luar Jepara bisa membantu memuluskan jalan Persijap ke ISL. Namun hal itu masih kontroversial melihat adanya potensi klub pindah daerah dalam jangka pendek atau panjang. ’’Kami di PT JRM siap mengawal Persijap dalam proses verifikasi ini, namun di sisi lain sedang menghitung hari untuk menyelesaikan masalah keuangan klub setelah terjadi kebuntuan,’’ kata Chief Executif Officer (CEO) PT JRM Mohammad Said Basalamah, kemarin.

Kebuntuan dimaksud adalah harapan besarnya untuk bisa menjual saham ke orang di Jepara, namun proses negosiasi selama sebulan terakhir gagal.

Pilihan Terakhir

Karena berhitung cepat dengan proses verifikasi yang sudah di depan mata, serta di tengah tanggung jawab untuk membayar gaji pemain, maka kini Mohammad membuka peluang investor luar Jepara untuk membeli saham. ’’Menjual saham ke pihak luar Jepara adalah pilihan terakhir,’’ kata Mohammad.

Di tengah situasi krisis keuangan berupa tunggakan gaji pemain Rp 1,8 miliar dan masa depan klub, PSSI Kabupaten Jepara kemarin menggelar pertemuan yang dipimpin ketua umum PSSI Jepara Ahmad Rifai. Rapat tersebut juga dihadiri Ketua Umum Persijap Tafrikhan serta para pengurus harian PSSI. Keputusan yang diambil adalah PSSI membantu memfasilitasi pertemuan yang melibatkan stakeholder Persijap, wakil pemerintah (bupati dan DPRD), pihak Persijap, para mantan pemain juga perwakilan suporter. ’’Pertemuan kami agendakan pada 3 Desember. Masalah harus didudukan dengan tepat dan mendapatkan solusi,’’ kata Ahmad Rifai.

Terkait rencana penjualan saham, mantan pengurus Persijap Nurkukuh berpendapat, transaksi jual beli saham yang dimaksud adalah saham PT JRM. ’’Yang dibeli investor bukan Persijap, tetapi saham PT JRM. Status PT JRM adalah badan hukum yang mengawal Persijap dalam mengarungi kompetisi,’’ kata Nurkukuh.

Pengurus PSSI Jepara Budi Santoso menyatakan, untuk mendudukkan masalah itu, maka akta notaris yang mengatur relasi Persijap dengan PT JRM harus dibedah. ’’Agar tak banyak tafsir yang tanpa ujung, akta notaris soal relasi PT JRM dan Persijap harus dibuka. Setelah ketemu dan jelas, baru melangkah ke jalan keluar terbaik, walau itu pahit,’’ katanya. (H15-89)
Tentang Kami 6608537489384242292

Posting Komentar

  1. Selanjutnya Persijap di ISL/DU
    Berdoa dan Berdoa
    Bisanya Hanya Bantu Dengan Doa

    BalasHapus
  2. Lebih baik main di DU, daripada di ISL tapi bukan milik Jepara.

    BalasHapus
  3. Lebih baik jadi klub amatir saja.

    BalasHapus
  4. Tragis nasib persijap
    orang lain brani berkorban 6M demi persijap tp justru para petinggi jepara tdk bsa berbuat apa2
    Termasuk orang nomor 1 djepara
    pdhal klo mreka mau dan bener cinta persijap apa susahnya bantu persijap dgn 2M
    Yah jangan salahkan jika harus dijual k orang lain . .
    jepara tanpa persijap ? Hemmm

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jepara tanpa persijap bagai kota mati
      padahal aq mengenal jepara dari persijap lho

      Hapus
  5. perisjap mati kotapun ikut mengiringi kematiannya... semua mati tanpa persijap..

    BalasHapus
  6. inilah akibat kurang kepedulian semua warga jepara... hrusnya kita mecontoh Arema. walaupun sdang krisis tpi banyk suporter yg mau ikut membantu tim mereka.

    BalasHapus

emo-but-icon

Beranda item

Follow Us


History

Official Jersey

Archive