Loading...

3 Kartu Merah, Kepemimpinan Wasit Dikeluhkan


Laga sengit menjurus kasar tersaji saat Pro Duta FC Medan bertemu Persijap Jepara dalam laga play off kompetisi Indonesia Premier League (IPL) Grup K yang digelar di Gelora Bumi Kartini, tadi malam.

Wasit M Adung mengeluarkan tiga kartu merah sekaligus pada menit 88. Sejak awal hingga akhir laga, pemain kedua tim terlibat duel keras dan sesekali saling dorong saat sama-sama memprotes wasit.

Laga penuh intrik dan sarat emosi itu berakhir imbang 1-1. Pro Duta unggul lebih dulu melalui Girts Karlsons menit ke-25. Persijap membalas melalui sepakan pemain pengganti Noorhadi menit ke-85.

Kartu merah diberikan kepada dua pemain Pro Duta, yaitu Rama­dhani dan Fariz Bagus Dhinata. Satu kartu merah untuk striker Persijap Agung Supriyanto.

Insiden tiga kartu merah menjelang berakhirnya laga itu bermula dari Agung yang dalam posisi me­nge­jar bola ditekel keras oleh Ra­madhani. Bola terus bergulir karena wasit tak meniup peluit tanda pelanggaran.

Pemain sayap Persijap Murwanto ber­hasil menguasai bola dan melewati dua bek lawan di kotak penalti. Ia lantas meng­umpan ke Noorhadi dan untuk kali kedua ia memasukkan bola ke gawang Pro Duta namu wasit menganulir gol tersebut.

Sementara Noorhadi berjibaku dengan bek-bek lawan dan mencetak gol yang dianulir, di lapangan tengah terjadi keributan karena pelanggaran kepada Agung.

Pemain kedua tim bereaksi dan Agung melakukan kontak fisik ke Ramadhani. Protes terus dan aksi saling dorong terus berlangsung selama lebih kurang lima menit. Wasit pun lantas mengeluarkan tiga kartu merah.

’’Soal kartu merah itu keputusan wasit karena insidennya seperti itu. Tetapi wasit tak meniup peluit dan dalam waktu sesingkat itu kami mencetak gol kedua,’’ kata Raja Isa, pelatih Persijap.

Waktu Tambahan

Setelah keributan itu, wasit memberi waktu tambahan lima menit. Laga bergulir dan wasit meniup peluit panjang. Para pemain Persijap pun memprotes keputusan itu.

’’Pertandingan baru dua menit di tam­bahan waktu dan selesai. Tapi sudahlah, itu sudah mejadi keputusan dan kami harus menerima,’’ kata Raja Isa.

Wahyu Wahab dari manajemen Pro Duta menilai wasit lebih berpihak ke tuan rumah. ’’Kami seperti tim yang ditarget tak bisa ke ISL (Indonesia Super League),’’ kata Wahyu.

Di luar itu, pertandingan berjalan keras. Pada babak pertama, Persijap sulit mengembangkan permainan karena determinasi tinggi anak-anak Pro Duta.

Namun pada babak kedua, Persijap mampu mengontrol permainan. Evaldo dan kawan-kawan lebih taktis. Masuknya Noorhadi menggantikan Wahyu Widya memberi suntikan energi di lini depan.

Ia menaklukkan kiper Deniss Romanov melalui tendangan melambung. Sebelum­nya Romanov berkali-kali mementahkan peluang-peluang Persijap.

Bontang FC yang sore kemarin menang 4-3 atas PSLS Lhokseumawe memimpin Grup K, disusul Persijap dan Pro Duta dengan satu poin. PSLS di dasar klasemen sementara. (H15-89)
SGBK 4224148040356518869

Posting Komentar

emo-but-icon

Beranda item

Follow Us


History

Official Jersey

Archive