JRM Lepas 20 Persen Saham

Krisis finansial yang melanda Persijap Jepara semakin akut. Tidak adanya campur tangan dari stakeholeder daerah, menjadikan klub berjuluk laskar Kalinyamat semakin sulit menantap putaran kedua Indonesia Premier League (IPL).

CEO PT Jepara Raya Multitama (JRM) Muhammad Said Bassalamah mengatakan, manajemen JRM berencana untuk melepaskan 20 persen saham JRM yang saat ini dimiliki oleh Sutejo ketua KONI Kabupaten Jepara. “Pak Sutejo ini mengemban amanah warga Jepara, karena meskipun atas nama dirinya, saham tersebut merupakan amanah warga Jepara,” katanya.

Dengan melepaskan saham 20 persen saham tersebut maka, secara keseluruhan akan diambil alih oleh Bassalamah sendiri. Ini berarti Persijap sudah bukan lagi milik warga Jepara karena seluruh sahamnya dikuasai orang asing.

“Ada beberapa pilihan untuk mempertahankan klub, pertama adalah menjualnya ke pemodal, atau bertahan seperti ini dengan konsekwesi kembali ke Divisi Utama,” ujarnya.

Bassalamah menegaskan, jika Persijap tidak ingin dijual, pemegang saham yang 20 persen harus ikut ambil bagian untuk mendanai Persijap, termasuk memberikan 20 persen anggaran yang dikeluarkan JRM secara keseluruhan pada putaran pertama IPL.

Jika Persijap benar-benar dijual dan 20 persen saham dilepas, sungguh akan sangat disayangkan. Jika nanti dijual, jelas tidak akan mungkin menggunakan nama Persijap Jepara. Belum lagi saat ini Persijap menjadi salah satu tim yang memiliki peluang besar untuk lolos ISL musim depan. Jika kondisi ini dibiarkan, maka tidak menutup kemungkinan, justru Persijap terjerumus ke Divisi Utama.

Persijap pada putara pertama Finisih diperingkat delapan dengan 23 poin. Dengan masih menyisakan 14 laga pada putaran kedua, peluang untuk merangsek ke peringkat empat besar sangat terbuka lebar.

Terlebih jika wacana pembubaran IPL terealisasi dan yang lolos ISL musim depan dikembalikan ke pemegang voter Solo maka Persijap bisa langsung lolos, karena Persijap salah satu dari empat anggota voter Solo.

“Kita masih menunggu apakah, kontribusi 20 persen dari stakeholder Jepara bisa direalisasikan atau tidak jika tidak, dan ada pemodal yang siap membeli, kami akan melepaskannya,” tandas Bassalamah.
(Sindo)