Raja Isa Berharap Krisis Kepemimpinan Segera Selesai
http://www.persijap.or.id/2013/07/raja-isa-berharap-krisis-kepemimpinan.html
Persijap Jepara dalam kondisi krisis kepemimpinan menyusul mundurnya GM Persijap Muhammad Said Bassalamah, pada Jum’at (5/7) dan tak lama kemudian Ketua Umum Persijap Imam Ghozali juga ikut mengundurkan diri.
Pelatih Persijap Raja Isa mengakui kondisi Persijap yang ditinggal dua pemimpinnya, sangat menyulitkan tim. “Jelas berpengaruh pada tim, tetapi para pemain harus tetap professional, tetap menjaga kesolidan,” katanya.
Dia berharap krisis kepemimpinan yang ada di Persijap segera dapat ditangani dan dicarikan solusi terbaik, sehingga tidak merugikan tim. Pasalnya jika krisis kepemimpinan masih terus berlarut-larut, maka dikhawatirkan para pemain akan mulai tidak percaya dengan manajemen. Dan tentu imbasnya akan mempengaruhi performa tim.
Persijap saat ini ada di peringkat delapan klasemen sementara dengan nilai 23. Evaldo dkk bisa langsung menyodok ke papan atas jika mampu memenangi dua laga kandang terdekat, yaitu menjamu Persiraja Banda Aceh dan PSLS Lhokseumawe pada Agustus mendatang.
“Kita berharap segera ada solusi terbaik, sehingga tim tidak terkatung-katung. Kalau seperti ini terus jelas Tim yang akan dirugikan,” ujarnya.
Raja Isa merasa yakin kondisi kurang menguntungkan yang saat ini menaungi Persijap akan segera berakhir.”Pasti ada solusi,dan Persijap akan semakin baik,” imbuhnya.
Raja Isa menambahkan, sebagai persiapan tim menghadapi putaran kedua, pasukannya akan tetap melakukan latihan, meski sebagian besar pemainnya menjankan Ibadah Puasa Ramadan.
“Sepekan awal Ramadan kami libur tetapi setelah itu latihan lahan lagi dengan jadwal yang akan di sesuaikan yakni, lima hari latihan sore dan satu hari latihan malam, atau sparing dengan tim lokal,” ujarnya.
Dikatakannya, tetap adanya latihan di bulan puasa ini menurutnya untuk menjaga kondisi pemain, supaya tetap bugar, sehingga ketika menghadapi putarna kedua pada Agustus mendatang pemain benar-benar siap fisiknya. “Mereka kan pemain professional, jadi tidak ada masalah meski puasa,” katanya. (sindonews)
Pelatih Persijap Raja Isa mengakui kondisi Persijap yang ditinggal dua pemimpinnya, sangat menyulitkan tim. “Jelas berpengaruh pada tim, tetapi para pemain harus tetap professional, tetap menjaga kesolidan,” katanya.
Dia berharap krisis kepemimpinan yang ada di Persijap segera dapat ditangani dan dicarikan solusi terbaik, sehingga tidak merugikan tim. Pasalnya jika krisis kepemimpinan masih terus berlarut-larut, maka dikhawatirkan para pemain akan mulai tidak percaya dengan manajemen. Dan tentu imbasnya akan mempengaruhi performa tim.
Persijap saat ini ada di peringkat delapan klasemen sementara dengan nilai 23. Evaldo dkk bisa langsung menyodok ke papan atas jika mampu memenangi dua laga kandang terdekat, yaitu menjamu Persiraja Banda Aceh dan PSLS Lhokseumawe pada Agustus mendatang.
“Kita berharap segera ada solusi terbaik, sehingga tim tidak terkatung-katung. Kalau seperti ini terus jelas Tim yang akan dirugikan,” ujarnya.
Raja Isa merasa yakin kondisi kurang menguntungkan yang saat ini menaungi Persijap akan segera berakhir.”Pasti ada solusi,dan Persijap akan semakin baik,” imbuhnya.
Raja Isa menambahkan, sebagai persiapan tim menghadapi putaran kedua, pasukannya akan tetap melakukan latihan, meski sebagian besar pemainnya menjankan Ibadah Puasa Ramadan.
“Sepekan awal Ramadan kami libur tetapi setelah itu latihan lahan lagi dengan jadwal yang akan di sesuaikan yakni, lima hari latihan sore dan satu hari latihan malam, atau sparing dengan tim lokal,” ujarnya.
Dikatakannya, tetap adanya latihan di bulan puasa ini menurutnya untuk menjaga kondisi pemain, supaya tetap bugar, sehingga ketika menghadapi putarna kedua pada Agustus mendatang pemain benar-benar siap fisiknya. “Mereka kan pemain professional, jadi tidak ada masalah meski puasa,” katanya. (sindonews)