Resmi Gabung Konsorsium

Persijap Jepara resmi bergabung dengan konsorsium Liga Primer Indonesia (LPI). Keputusan ini diambil sebagai solusi mengatasi krisis finansial serta tuntutan profesionalisme klub sebagaimana yang disyaratkan PSSI.

"Kami butuh investor untuk membiayai klub. Pilihannya jatuh pada Konsorsium LPI," kata Sutedjo S. Sumarto, anggota Dewan Pembina Persijap, saat dihubungi Tempo, Senin, 22 Agustus 2001. Krisis finansial melanda Persijap setelah pemerintah mengeluarkan larangan penggunaan dana APBD ke klub sepak bola.

Saat ini Persijap tengah menyelesaikan persyaratan pendaftaran mengikuti kompetisi profesional ke PSSI. Selanjutnya, PSSI akan melakukan verifikasi. Setelah Persijap lolos verifikasi PSSI, ujar Sutedjo, konsorsium akan mengucurkan dana Rp 15 miliar untuk modal kompetisi. "Tapi aset milik Persijab juga akan dihitung sebagai bagian dari modal saham,' ujarnya.

Ditambahkan, setelah terjadi kesepakatan bergabung dengan konsorsium LPI, selanjutnya akan dibahas struktur organisasi dan manajemen Persijap. Pihak konsorsium akan menempatkan satu orang untuk menduduki posisi direktur. Di bawah direktur ada empat divisi, yakni klub, finansial, marketing, dan pertandingan. "Divisi finansial dan marketing akan diisi oleh perwakilan konsorsium," kata Sutedjo.

Ketua Umum Persijap, Ahmad Marzuki, mengatakan wacana penggabungan dengan konsorsium LPI sebenarnya sudah muncul lama, jauh sebelum Kongres PSSI. "Ketiga, ada sinyal pemerintah melarang penggunaan APBD untuk klub, kami langsung tertarik LPI," ujarnya. Meski telah bergabung dengan konsorsium, lanjutnya, Persijap tidak mengubah nama klub dan tetap bermarkas di Jepara. (tempointeraktif)