Kawal 3 Kesepakatan Merger

Persijap Jepara resmi merger dengan salah satu klub Liga Primer Indonesia (LPI), Bogor Raya, melalui badan usahanya, PT Bogor Raya untuk kompetisi musim depan.

Ada tiga syarat merger yang sudah disepakati kedua belah pihak, namun harus dikawal dengan ketat untuk menjamin Tim Kota Ukir tak tercerabut dari asalnya.

Tiga syarat itu adalah klub yang disepakati tetap dengan nama Persijap Jepara, markasnya tetap di Gelora Bumi Kartini, dan berkompetisi di level I.

“Tiga syarat ini kami sudah sepaham, dan tinggal dikawal sebaik-baiknya, karena ini sudah menjadi pilihan,” kata Soetedjo S Sumarto, ketua Tim Kecil Persijap yang mengurus merger, kemarin.

Tiga syarat itu belum dituangkan dalam hitam di atas putih, tetapi sudah disepakati kedua belah pihak dan menjadi pertimbangan penting kubu Persijap dalam menempuh langkah merger.

Pertimbangannya adalah tim ini tidak pergi dari Jepara, sehingga militansi pecinta Persijap yang sudah terbangun puluhan tahun bisa terus terjaga, dari mana pun modal finansialnya.

“Kalau ingin yang paling ideal, tentu saja Persijap butuh didanai orang Jepara sendiri. Tetapi apa mungkin untuk masa persiapan sesingkat ini dana belasan miliar terkucur? Karena itu dengan kelebihan dan kekurangannya, langkah yang sudah maksimal ini ditempuh,” lanjut Soetedjo yang menjadi manajer Persijap musim 2001.

Empat Divisi

Sejauh ini, baru satu kesepahaman resmi yang sudah ditandatangani kedua belah pihak, yakni kesepakatan merger.

Soal teknisnya, akan dibahas setelah pengumuman hasil kajian berkas dari PSSI yang disampaikan hari ini.

“Kami sudah komunikasi dengan PT Bogor Raya, begitu sudah diumumkan dan Persijap lolos, pembicaraan teknis langsung dilanjut,” imbuhnya.

Di antara pembahasan teknis itu adalah mengganti nama perseroan terbatas, dari PT Bogor Raya ke nama baru untuk menerjemahkan keterwakilan Jepara.

Selain itu juga langsung membahas pengisian empat divisi yang sudah disepakati.

Empat divisi dalam jajaran direksi yang akan dibentuk adalah Divisi Klub (manajerial), Divisi Operasional (panpel dan jajarannya), Divisi Finansial, dan Divisi Marketing.

Dari empat divisi itu, khusus untuk marketing dan finansial dikelola pihak Bogor Raya, sedangkan manajerial dan operasional oleh orang-orang Jepara.
(H15-81)