Habiskan Rp 12,5 Miliar Semusim
http://www.persijap.or.id/2011/06/habiskan-rp-125-miliar-semusim.html
Persijap Jepara menghabiskan dana sebesar Rp12,5 miliar untuk mengikuti Kompetisi Sepak Bola Liga Super 2010/2011.
General Manager Persijap Jepara, Anwar Haryono, ketika dihubungi, Rabu (22/6), mengatakan, dari jumlah tersebut bagian terbesar diperuntukkan bagi belanja pemain.
Kemudian, kata dia, biaya operasional saat tim asuhan pelatih Suimin Diharja tersebut melakoni pertandingan di kandang lawan, biaya konsumsi dan akomodasi pemain, dan lain sebagainya.
Ia menambahkan, selama satu musim kompetisi ini Persijap Jepara mendapat bantuan dana APBD sebesar Rp7 miliar. "Kita sedang mengajukan lagi tambahan dana Rp2 miliar untuk menutup hutang-hutang tim," katanya.
Menurut dia, kalau untuk gaji pemain sudah tidak ada masalah, artinya 90% sudah terselesaikan. "Kita berharap pada saat pembubaran tim mendatang, kami sudah tidak memiliki tanggungan pada pemain," katanya.
Menyinggung soal hasil dari penjualan tiket selama Evaldo Silva dan kawan-kawan menjadi tuan rumah, dia mengatakan, penghasilan dari hasil penjualan tiket ternyata meleset dari target yang ditetapkan.
Ia menyebutkan, pada saat kompetisi 2010/2011 diputar, manajemen menargetkan antara Rp4 miliar hingga Rp4,5 miliar tetapi sampai berakhirnyakompetisi ini manajemen hanya mendapatkan Rp2,3 miliar.
Melesetnya pendapatan dari hasil penjualan tiket tersebut, menurut dia, karena banyaknya pertandingan kandang yang disiarkan langsung oleh televisi karena hal ini jelas mengurangi minat masyarakat datang ke stadion.
Ketika ditanya hasil yang dicapai tim pada musim kompetisi ini, dia mengatakan, dirinya merasa bersyukur karena Persijap terhindar daripertandingan play off melawan tim Divisi Utama.
"Kita bersykur bisa terhindar dari play off meskipun peringkat timnya melorot dibandingkan capaian pada musim kompetisi sebelumnya," katanya.
Sampai berakhirnya musim kompetisi sekarang ini, Persijap Jepara bertengger pada peringkat ke-14 dari 15 tim peserta (Persema Malang, PSMMakassar, dan Persibo Bojonegoro mengundurkan diri) dengan nilai 28, sedangkan pada musim sebelumnya menempati peringkat kesembilan.
Ketika ditanya pemain yang masih layak dipertahankan untuk musim mendatang, dia mengatakan, dirinya melihat sekitar 50 persen pemain masih layak dipertahankan untuk musim mendatang.
Ia menjelaskan, pemain yang layak dipertahankan adalah mereka yang memberikan kontribusi positif kepada tim, kemudian tidak sering mendapatkan kartu selama membela tim Persijap.
"Apalagi kartu yang mereka dapatkan 'dengan cara yang konyol' seperti protes pada wasit yang terlalu berlebihan kemudian tindakan yang tidak baik. Kalau mendapat kartu untuk menyelamatkan gawang Persijap, masih bisa ditoleransi," katanya. (Ant/OL-3)
General Manager Persijap Jepara, Anwar Haryono, ketika dihubungi, Rabu (22/6), mengatakan, dari jumlah tersebut bagian terbesar diperuntukkan bagi belanja pemain.
Kemudian, kata dia, biaya operasional saat tim asuhan pelatih Suimin Diharja tersebut melakoni pertandingan di kandang lawan, biaya konsumsi dan akomodasi pemain, dan lain sebagainya.
Ia menambahkan, selama satu musim kompetisi ini Persijap Jepara mendapat bantuan dana APBD sebesar Rp7 miliar. "Kita sedang mengajukan lagi tambahan dana Rp2 miliar untuk menutup hutang-hutang tim," katanya.
Menurut dia, kalau untuk gaji pemain sudah tidak ada masalah, artinya 90% sudah terselesaikan. "Kita berharap pada saat pembubaran tim mendatang, kami sudah tidak memiliki tanggungan pada pemain," katanya.
Menyinggung soal hasil dari penjualan tiket selama Evaldo Silva dan kawan-kawan menjadi tuan rumah, dia mengatakan, penghasilan dari hasil penjualan tiket ternyata meleset dari target yang ditetapkan.
Ia menyebutkan, pada saat kompetisi 2010/2011 diputar, manajemen menargetkan antara Rp4 miliar hingga Rp4,5 miliar tetapi sampai berakhirnyakompetisi ini manajemen hanya mendapatkan Rp2,3 miliar.
Melesetnya pendapatan dari hasil penjualan tiket tersebut, menurut dia, karena banyaknya pertandingan kandang yang disiarkan langsung oleh televisi karena hal ini jelas mengurangi minat masyarakat datang ke stadion.
Ketika ditanya hasil yang dicapai tim pada musim kompetisi ini, dia mengatakan, dirinya merasa bersyukur karena Persijap terhindar daripertandingan play off melawan tim Divisi Utama.
"Kita bersykur bisa terhindar dari play off meskipun peringkat timnya melorot dibandingkan capaian pada musim kompetisi sebelumnya," katanya.
Sampai berakhirnya musim kompetisi sekarang ini, Persijap Jepara bertengger pada peringkat ke-14 dari 15 tim peserta (Persema Malang, PSMMakassar, dan Persibo Bojonegoro mengundurkan diri) dengan nilai 28, sedangkan pada musim sebelumnya menempati peringkat kesembilan.
Ketika ditanya pemain yang masih layak dipertahankan untuk musim mendatang, dia mengatakan, dirinya melihat sekitar 50 persen pemain masih layak dipertahankan untuk musim mendatang.
Ia menjelaskan, pemain yang layak dipertahankan adalah mereka yang memberikan kontribusi positif kepada tim, kemudian tidak sering mendapatkan kartu selama membela tim Persijap.
"Apalagi kartu yang mereka dapatkan 'dengan cara yang konyol' seperti protes pada wasit yang terlalu berlebihan kemudian tindakan yang tidak baik. Kalau mendapat kartu untuk menyelamatkan gawang Persijap, masih bisa ditoleransi," katanya. (Ant/OL-3)
perSIJAP harus mencoba mandiri
BalasHapuspersijap tak akan pernah pudar,,,,,,,,,,tak punya dana pakailah pemain daerah.............
BalasHapuspersijap di hati, persijap kan ku nanti..........