Preview Persela - Persijap : Faktor Kandang Bukan Jaminan
http://www.persijap.or.id/2011/01/preview-persela-persijap-faktor-kandang.html
Hanya memetik dua kali kemenangan dalam 10 pertandingan, bukan sebuah catatan menggembirakan bagi Persela Lamongan. Sebagai sebuah tim yang bermisi menjadi tim papan atas, Persela masih berada di luar jalur.
Tim asuhan Subangkit masih terlampau gampang kehilangan poin, bahkan di Stadion Surajaya sekalipun. Problem itu bisa saja muncul kala tim berjuluk Laskar Joko Tingkir menjamu Persijap Jepara hari ini. Pemicu persoalan bisa jadi dari kurang lengkapnya skuad tuan rumah.
Persela Lamongan tak bisa diperkuat Radouanne Barkoui yang terkena akumulasi kartu kuning. Padahal selama ini striker asal Maroko itu selalu mengemban kepercayaan Subangkit. Kendati produktifitasnya belum sesuai harapan, namun ia masih lebih baik dibanding striker lainnya.
Masalah menjebol jala lawan memang penyakit kronis tim biru laut. “Di kandang Pelita, lini depan bisa mencetak dua gol. Saya hanya berharap pemain depan konsentrasi penuh dan bisa mencetak gol sekaligus memetik kemenangan,” cetus Subangkit.
Ia kembali akan memakai formasi 4-4-2, yang kelihatannya bakal menduetkan Emaleu Serge dan Aris Alfiansyah. Sementara lapangan tengah tetap dikomandoi Mustafic Fahrudin. Subangkit bisa memperbanyak gelandang serang sebagai solusi redahnya daya cetak gol.
Beberapa pemain bisa diplot sebagai gelandang serang, semisal Hendro Siswanto, Feri Ariawan, maupun Zulham Zamrun. Semua pemain di atas dalam kondisi fit dan Subangkit tinggal memilih pemain yang secara mental siap menghadapi tekanan Persijap.
Dilihat dari capaian sejauh ini, Persela maupun Persijap cukup berimbang, yakni menabung poin yang sama di klasemen sementara. Hanya saja Laskar Kalinyamat, julukan Persijap, baru bertanding sebanyak tujuh kali dan menang tiga kali.
“Kekuatan hampir sama. Sejak dilatih Suimin Diarja, Persijap mengalami banyak kemajuan signifikan. Saya paham bagaimana tipe kepelatihan Suimin dan harus diakui Persijap saat ini menjadi tim yang penuh ambisi,” tambah pelatih asal Pasuruan ini.
Sembari merujuk laga Persijap melawan Deltras, Subangkit bisa merasakan dengan jelas potensi yang dimiliki sang calon lawan. Ia sangat menyadari tak mudah mendapatkan poin sempurna jika permainnya hanya bermain dengan kualitas rata-rata.
Melihat fakta yang ada, Subangkit bahkan menyebut faktor kandang bukan jaminan timnya mudah mendapatkan kemenangan. “Kalau Persijap bermain seperti menghadapi Deltras, setiap lawan harus bekerja keras. Tapi kita siap dan selalu optimistis,” tandasnya.
Sementara, Asisten Pelatih Persijap Anjar Jambore Widodo berharap pertandingan di Stadion Surajaya lebih baik ketimbang di Gelora Delta. Artinya, pengadil di lapangan benar-benar objektif dan tidak memihak tuan rumah, seperti yang dialami Persijap di Sidoarjo.
Diakuinya kepemimpinan wasit yang demikian bakal merusak konsentrasi pemain di lapangan. Bahkan kubu Persijap sempat menyindir bahwa kualitas kepemimpinan wasit di Liga Primer Indonesia (LPI) lebih baik dibanding wasit Indonesia Super League (ISL).
“Persela adalah tim yang cukup mapan. Kita datang ke Lamongan dan berharap pertandingan berlangsung menarik. Soal poin, itu semua tergantung permainan di lapangan. Yang pasti saya ingin pertandingan berjalan normal dan pemain bisa konsentrasi,” kata Anjar kemarin.
Sejarah mencatat, Persijap selalu bisa mencuri poin di kandang Persela, termasuk musim kompetisi lalu dengan skor 2-2. Fakta tersebut menjadi pelecut motivasi tersendiri bagi Laskar Kalinyamat, selain berangsur pulihnya komposisi pemain.
Danan Puspito, Enjang Rohiman, serta Catur Rintang bisa kembali merumput setelah sebelumnya terkena kumulasi kartu kunign dan kurang fit. Dengan demikian, Pelatih Persijap Suimin Diarja bisa lebih leluasa mengutak-atik formasi sesuai kondisi yang ada. (okezone)
Tim asuhan Subangkit masih terlampau gampang kehilangan poin, bahkan di Stadion Surajaya sekalipun. Problem itu bisa saja muncul kala tim berjuluk Laskar Joko Tingkir menjamu Persijap Jepara hari ini. Pemicu persoalan bisa jadi dari kurang lengkapnya skuad tuan rumah.
Persela Lamongan tak bisa diperkuat Radouanne Barkoui yang terkena akumulasi kartu kuning. Padahal selama ini striker asal Maroko itu selalu mengemban kepercayaan Subangkit. Kendati produktifitasnya belum sesuai harapan, namun ia masih lebih baik dibanding striker lainnya.
Masalah menjebol jala lawan memang penyakit kronis tim biru laut. “Di kandang Pelita, lini depan bisa mencetak dua gol. Saya hanya berharap pemain depan konsentrasi penuh dan bisa mencetak gol sekaligus memetik kemenangan,” cetus Subangkit.
Ia kembali akan memakai formasi 4-4-2, yang kelihatannya bakal menduetkan Emaleu Serge dan Aris Alfiansyah. Sementara lapangan tengah tetap dikomandoi Mustafic Fahrudin. Subangkit bisa memperbanyak gelandang serang sebagai solusi redahnya daya cetak gol.
Beberapa pemain bisa diplot sebagai gelandang serang, semisal Hendro Siswanto, Feri Ariawan, maupun Zulham Zamrun. Semua pemain di atas dalam kondisi fit dan Subangkit tinggal memilih pemain yang secara mental siap menghadapi tekanan Persijap.
Dilihat dari capaian sejauh ini, Persela maupun Persijap cukup berimbang, yakni menabung poin yang sama di klasemen sementara. Hanya saja Laskar Kalinyamat, julukan Persijap, baru bertanding sebanyak tujuh kali dan menang tiga kali.
“Kekuatan hampir sama. Sejak dilatih Suimin Diarja, Persijap mengalami banyak kemajuan signifikan. Saya paham bagaimana tipe kepelatihan Suimin dan harus diakui Persijap saat ini menjadi tim yang penuh ambisi,” tambah pelatih asal Pasuruan ini.
Sembari merujuk laga Persijap melawan Deltras, Subangkit bisa merasakan dengan jelas potensi yang dimiliki sang calon lawan. Ia sangat menyadari tak mudah mendapatkan poin sempurna jika permainnya hanya bermain dengan kualitas rata-rata.
Melihat fakta yang ada, Subangkit bahkan menyebut faktor kandang bukan jaminan timnya mudah mendapatkan kemenangan. “Kalau Persijap bermain seperti menghadapi Deltras, setiap lawan harus bekerja keras. Tapi kita siap dan selalu optimistis,” tandasnya.
Sementara, Asisten Pelatih Persijap Anjar Jambore Widodo berharap pertandingan di Stadion Surajaya lebih baik ketimbang di Gelora Delta. Artinya, pengadil di lapangan benar-benar objektif dan tidak memihak tuan rumah, seperti yang dialami Persijap di Sidoarjo.
Diakuinya kepemimpinan wasit yang demikian bakal merusak konsentrasi pemain di lapangan. Bahkan kubu Persijap sempat menyindir bahwa kualitas kepemimpinan wasit di Liga Primer Indonesia (LPI) lebih baik dibanding wasit Indonesia Super League (ISL).
“Persela adalah tim yang cukup mapan. Kita datang ke Lamongan dan berharap pertandingan berlangsung menarik. Soal poin, itu semua tergantung permainan di lapangan. Yang pasti saya ingin pertandingan berjalan normal dan pemain bisa konsentrasi,” kata Anjar kemarin.
Sejarah mencatat, Persijap selalu bisa mencuri poin di kandang Persela, termasuk musim kompetisi lalu dengan skor 2-2. Fakta tersebut menjadi pelecut motivasi tersendiri bagi Laskar Kalinyamat, selain berangsur pulihnya komposisi pemain.
Danan Puspito, Enjang Rohiman, serta Catur Rintang bisa kembali merumput setelah sebelumnya terkena kumulasi kartu kunign dan kurang fit. Dengan demikian, Pelatih Persijap Suimin Diarja bisa lebih leluasa mengutak-atik formasi sesuai kondisi yang ada. (okezone)