Loading...

PT Laskar Kalinyamat Harus (lebih) Maksimal

JEPARA - Penentuan manajer dan pembentukan manajemen baru Persijap musim ini terhambat oleh ketidakjelasan kucuran dana dari APBD 2011. Padahal, kompetisi Indonesia Super League (ISL) sudah akan bergulir mulai pertengahan September mendatang.

Dengan molornya pembentukan manajemen, tentu akan berdampak pada molornya pembentukan tim baru Persijap. Sementara ancaman kepindahan sejumlah pemain sudah mulai terbukti.

Ketidakberesan soal dana tersebut, semestinya bukan menjadi alasan yang selalu ditonjolkan, jika Persijap telah menjadi klub profesional. Pasalnya, selama dua musim Persijap telah berada di bawah naungan PT Laskar Kalinyamat, bukan lagi klub amatir yang masih harus menggantungkan asanya kepada pemerintah daerah.

Memang, sokongan dana dari pemerintah daerah selama ini masih menjadi faktor utama bagi tim untuk bisa mengikuti kompetisi ISL maupun Piala Indonesia. Hanya saja, keberadaan PT Laskar Kalinyamat yang telah dibentuk sebagai pemilik utama Persijap sampai sekarang masih dipertanyakan fungsinya.

Salah satu Persijapmania, Nur Azis, mengatakan, musim ini PT Laskar Kalinyamat harus difungsikan sebagaimana mestinya. ''Sebagai sebuah PT, mestinya bisa mencari solusi untuk mendanai kompetisi Persijap. Masak selalu mengandalkan APBD terus tanpa ada solusi lain," katanya.

Azis menambahkan, jika PT Laskar Kalinyamat bisa berfungsi secara maksimal, banyak jalan untuk bisa mendapatkan dana. Di antaranya yang selama ini belum tergarap adalah penjualan merchandise resmi Persijap yang berpotensi besar memperoleh dana.

Lebih lanjut Azis mengatakan, keberadaan PT Laskar Kalinyamat saat ini mestinya tidak sekadar untuk memenuhi syarat formal sebagai peserta ISL. Namun dengan adanya PT, menurutnya harus bisa menjadi alat yang strategis untuk mencari dana.

Dalam laporan manajemen Persijap musim 2009-2010, PT Laskar Kalinyamat tercatat hanya menyumbang Rp 90 juta selama satu musim. Pemasukan dari PT tersebut masih kalah banyak dibanding dengan sumbangan dari masyarakat lewat sebuah upaya yang dilakukan manajemen dengan hasil Rp 93.250.000.

Musim lalu, Persijap menghabiskan anggaran sebanyak Rp 12,67 miliar. Dana tersebut sebagian besar masih diperoleh dari APBD, yakni pada tahun anggaran (TA) 2009 mendapat kucuran Rp 600 juta, dan di TA 2010 memperoleh dana APBD sebesar Rp 5,5 miliar yang dihibahkan melalui Komite Olahraga Kabupaten (KOK). (han/aji)
Skuad 3729302801452442194

Posting Komentar

emo-but-icon

Beranda item

Follow Us


History

Official Jersey

Archive