Perlu Segera Tentukan Sikap
http://www.persijap.or.id/2010/07/perlu-segera-tentukan-sikap.html
JEPARA - Pembubaran manajemen lama Persijap yang akan digelar hari ini, tampaknya perlu segera ditindaklanjuti dengan pembentukan manajemen baru. Pasalnya, kompetisi Indonesia Super League (ISL) musim 2010/2011 rencananya sudah akan digelar mulai 18 September 2010 mendatang.
So, jika pembentukan manajemen baru terlalu lama dilakukan, maka persiapan pembentukan tim Persijap musim 2010/2011 dikhawatirkan terlalu mepet dengan pelaksanaan kompetisi. Apalagi saat ini kondisi Persijap sudah terancam dengan hengkangnya sejumlah mantan pemain, akibat belum adanya komunikasi resmi yang dibangun untuk mempertahankan mereka.
Hingga saat ini, mantan pemain Persijap yang masih terikat kontrak dengan manajemen adalah tiga pemain muda binaan Persijap Junior yang musim lalu telah bergabung dengan tim senior.
Tiga pemain tersebut adalah Johan Juansyah, Catur Rintang, dan kiper ketiga Johan Angga Kusuma. Ketiga pemain muda itu telah terikat kontrak pembinaan di Persijap selama empat musim. Sementara saat ini baru berjalan dua musim.
Terkait hal itu, pentolan Jepara Tifosi Mania (Jetman) Utomo, pembentukan manajemen baru idealnya langsung dilakukan setelah pembubaran manajemen lama, sehingga penggantinya bisa langsung bekerja membentuk tim dan menentukan pelatih serta pemain.
''Kalau ada jeda waktu, apalagi tidak ditentukan sampai kapan, jelas akan mengganggu persiapan menghadapi kompetisi musim berikutnya. Saat ini saja tim lain sudah gencar mencari pelatih mapun pemain," katanya.
Pendapat yang sama juga dilontarkan mantan sekretaris manajemen Persijap di era Divisi Utama, Sudharmaji. Dia mengatakan Persijap butuh menentukan sikap secepatnya dalam memilih pelatih maupun pemain.
Sudharmaji yang merupakan bagian dari manajemen sejak tahun 1990 sampai 2007 mengakui jika saat ini memang dibutuhkan kerja keras, terutama dalam membangun kembali tim yang sudah dibubarkan.
Menurutnya, agar tidak ditinggalkan pemain, semestinya manajemen lama sudah melakukan inventarisasi pemain dan melakukan komunikasi, paling tidak secara lisan. ''Kalau belum ada komunikasi, tentunya pemain juga akan segera menentukan nasibnya sendiri untuk mengikuti tawaran klub lain yang sudah siap," katanya.
Mengenai pelatih, pria yang saat ini menjabat sebagai kepala TU pada Dinas Perhubungan Jepara tersebut mengatakan tidak perlu mencari sosok pelatih yang sudah terkenal maupun pelatih asing yang mahal. Menurutnya, pelatih yang diperlukan di Persijap adalah pelatih yang murah dan tidak neko-neko. Namun pelatih juga diharapkan mampu menjadikan tim yang solid dan kolektif walau tanpa pemain bintang.
''Kalau pelatih-pelatih yang sudah terkenal itu justru sering banyak permintaan, harganya mahal, dan biasanya memilih pemain bintang dan mahal pula, padahal sebenarnya kemampuannya biasa-biasa saja. Junaidi (mantan pelatih Persijap, red) itu dulu datang ke Jepara bukan siapa-siapa, tapi setelah dua musim di Persijap dia sekarang sudah terkenal," kata Sudharmaji. (cw5/aji)
So, jika pembentukan manajemen baru terlalu lama dilakukan, maka persiapan pembentukan tim Persijap musim 2010/2011 dikhawatirkan terlalu mepet dengan pelaksanaan kompetisi. Apalagi saat ini kondisi Persijap sudah terancam dengan hengkangnya sejumlah mantan pemain, akibat belum adanya komunikasi resmi yang dibangun untuk mempertahankan mereka.
Hingga saat ini, mantan pemain Persijap yang masih terikat kontrak dengan manajemen adalah tiga pemain muda binaan Persijap Junior yang musim lalu telah bergabung dengan tim senior.
Tiga pemain tersebut adalah Johan Juansyah, Catur Rintang, dan kiper ketiga Johan Angga Kusuma. Ketiga pemain muda itu telah terikat kontrak pembinaan di Persijap selama empat musim. Sementara saat ini baru berjalan dua musim.
Terkait hal itu, pentolan Jepara Tifosi Mania (Jetman) Utomo, pembentukan manajemen baru idealnya langsung dilakukan setelah pembubaran manajemen lama, sehingga penggantinya bisa langsung bekerja membentuk tim dan menentukan pelatih serta pemain.
''Kalau ada jeda waktu, apalagi tidak ditentukan sampai kapan, jelas akan mengganggu persiapan menghadapi kompetisi musim berikutnya. Saat ini saja tim lain sudah gencar mencari pelatih mapun pemain," katanya.
Pendapat yang sama juga dilontarkan mantan sekretaris manajemen Persijap di era Divisi Utama, Sudharmaji. Dia mengatakan Persijap butuh menentukan sikap secepatnya dalam memilih pelatih maupun pemain.
Sudharmaji yang merupakan bagian dari manajemen sejak tahun 1990 sampai 2007 mengakui jika saat ini memang dibutuhkan kerja keras, terutama dalam membangun kembali tim yang sudah dibubarkan.
Menurutnya, agar tidak ditinggalkan pemain, semestinya manajemen lama sudah melakukan inventarisasi pemain dan melakukan komunikasi, paling tidak secara lisan. ''Kalau belum ada komunikasi, tentunya pemain juga akan segera menentukan nasibnya sendiri untuk mengikuti tawaran klub lain yang sudah siap," katanya.
Mengenai pelatih, pria yang saat ini menjabat sebagai kepala TU pada Dinas Perhubungan Jepara tersebut mengatakan tidak perlu mencari sosok pelatih yang sudah terkenal maupun pelatih asing yang mahal. Menurutnya, pelatih yang diperlukan di Persijap adalah pelatih yang murah dan tidak neko-neko. Namun pelatih juga diharapkan mampu menjadikan tim yang solid dan kolektif walau tanpa pemain bintang.
''Kalau pelatih-pelatih yang sudah terkenal itu justru sering banyak permintaan, harganya mahal, dan biasanya memilih pemain bintang dan mahal pula, padahal sebenarnya kemampuannya biasa-biasa saja. Junaidi (mantan pelatih Persijap, red) itu dulu datang ke Jepara bukan siapa-siapa, tapi setelah dua musim di Persijap dia sekarang sudah terkenal," kata Sudharmaji. (cw5/aji)