Loading...

Nurul Huda, Mantan Primavera yang Masih Eksis

JEPARA - Tak banyak pemain jebolan Primavera yang masih merumput saat ini. Nurul Huda merupakan salah seorang di antara yang sedikit itu. Musim ini Persijap Jepara menjadi tempat berlabuh pria kelahiran Sidoarjo tersebut.

Nurul Huda berkali-kali mengucapkan syukur begitu wasit Oki Dwi Pu­tra meniup peluit panjang laga Persija Jakarta kontra Persijap Jepara di Stadion Lebak Bulus, Jakarta, Sabtu lalu (30/1). Bagi Huda, hasil imbang 0-0 pantas disyukuri. Bahkan, dia menyebutnya sebagai kemenangan.

"Kemenangan ini saya berikan kepada suporter Persijap yang menjadi korban di Semarang," ujar Huda. Ya, jelang laga Persija versus Persijap, memang ada insiden. Tiga bus rombongan Laskar Banaspati -julukan suporter Persijap- diserang oleh sekelompok orang tak dikenal di Semarang. Penyerangan dilakukan di beberapa titik. "Tidak seharusnya itu terjadi," ujar suami Istiani tersebut.

Setelah pertandingan melawan Persija, Huda tidak kembali ke Jepara. Dia memanfaatkan libur dua hari yang di­berikan pelatih Junaidi untuk melepas rindu kepada keluarganya di Sidoarjo. Tiga buah hatinya sudah merengek meminta sang ayah segera pulang.

Wajar jika tiga buah hatinya merajuk agar Huda segera menengok rumah di Pondok Jati, Sidoarjo. Biasanya, justru merekalah yang menyempatkan diri ber­tandang ke Jepara. "Tetap saja lebih enak kalau saya yang pulang. Rasanya berbeda kalau mereka yang ke Jepara," tutur pria kelahiran 13 Januari 1977 itu.

Waktu yang dimiliki Huda untuk pulang kampung memang tidak lama. Dia sudah harus mengikuti latihan bersama penggawa Persijap lainnya pada Selasa sore (2/2).

Salah satu momen istimewa yang selalu membuatnya rindu rumah adalah memasak untuk keluarga. Menu favorit sudah direcanakan jauh-jauh hari. Maklum, hal itu tak dapat dilakukannya saat tinggal di mes Persijap. "Harus masak tom yam. Itu menu favorit keluarga," ujar Huda.

Dia rela melakukan semuanya demi ma­sakan favoritnya itu. Mulai memilih udang, ikan, hingga sayur dilakukan sendiri oleh pemain berambut gondrong itu. "Ada tukang ikan segar yang datang ke rumah. Saya tinggal memilih. Saya tahu pasti kua­litas ikan dan lain-lainnya karena saya memang sangat menyukai ikan dan udang," ucap pria bertinggi 168 cm itu.

Jika urusan memilih ikan dan udang, Huda mau repot. Tak demikian dengan bum­bu. "Tinggal beli instan, cemplu­ngin, dan tunggu matang," ungkap dia. Tak tanggung-tanggung, sekali memasak, porsi yang dibuatnya bisa begitu ba­nyak. "Malah biasanya tak perlu memasak nasi. Cukup makan tom yam sa­ja sampai kenyang," kelakar dia.

Meski mengonsumsi dalam porsi besar, Huda tak perlu khawatir. Dia termasuk orang yang tidak gampang gemuk meski melahap banyak makanan. "Sudah begitu, anak dan istri juga senang," tutur dia.

Malah, bagi Huda, mengonsumsi makanan dalam jumlah besar bisa menambah energi. Yang terpenting adalah tetap disiplin menjaga stamina. Dibandingkan dengan rekan-rekannya di Persijap, dia memang tak punya porsi istimewa. Huda melakoni latihan sesuai dengan instruksi dari pelatih.

"Tapi, saya selalu disiplin untuk me­lakukan sit up lebih banyak. Minimal 50 kali dua," ungkap dia. Selain itu, pola hidup sehat menjadi salah satu resepnya untuk menjaga stamina. "Kunci lainnya, latihan juga harus dari hati. La­kukan dengan ikhlas, pasti tidak akan te­rasa berat," kata Huda.

Kerja keras Huda dalam menjaga stami­na mendapatkan pujian dari sang pelatih. "Dia (Huda) memiliki kualitas dan dibutuhkan tim, tapi tak pernah menunjukkan sikap sok senior," ungkap Junaidi. [femi diah/jawapos]
Skuad 2383273634599847266

Posting Komentar

emo-but-icon

Beranda item

Follow Us


History

Official Jersey

Archive