Peras Keringat, Tiga Minggu Enam Pertandingan
http://www.persijap.or.id/2009/11/peras-keringat-tiga-minggu-enam.html
JEPARA - Ketatnya jadwal pertandingan Indonesia Super League (ISL) yang harus dijalani Persijap (Jepara) pada Desember mendatang, diakui menguras pikiran Pelatih Djunaidi. Setelah menjalani jeda panjang selama sebulan, mulai 6 Desember mendatang, Evaldo dkk harus menjalani enam kali pertandingan beruntun.
Sialnya pertandingan tersebut hanya berjeda 3-4 hari saja. Fakta ini jelas akan menyulitkan timnya untuk menjalani recovery. Ini yang menguras pikiran Djunaidi.
Djunaidi menyatakan, dalam kondisi demikian, tidak akan menjadi masalah bagi sebuah tim jika memiliki pemain-pemain berkualitas. Dengan begitu akan bisa diterapkan sistem rolling (rotasi) dalam setiap pertandingan berbeda.
Namun jika situasinya, seperti yang dihadapi Persijap, persoalan lebih rumit harus dihadapi. Bagaimanapun, materi timnya tidak merata baik yang utama maupun yang cadangan.
’’Ini akan benar-benar menjadi tantangan besar bagi kami. Rotasi pemain bisa dilakukan kalau kualitas pemain kami memadai. Tapi kalau tidak, ya siap-siap saja mereka harus terpaksa diforsir semaksimal mungkin,’’ ujar Djunaidi, usai memimpin latihan di Stadion GBK Jepara, Selasa (24/11).
Dikatakan oleh Djunaidi, untuk melakukan rotasi full pada timnya, pihaknya mengakui tidak bisa. Paling banter adalah melakukan rotasi untuk beberapa posisi saja.
Memeras keringat
Sedangkan untuk pos-pos tertentu, pihaknya menyatakan, terpaksa harus meminta beberapa pemainnya untuk siap bertarung secara ketat. Kondisi fisik mereka dipastikan harus diperas sampai keringat terakhir.
Sesuai dengan jadwal ISL, Persijap akan melakukan away ke Sriwijaya Palembang (6/12), kemudian disusul ke Persib Bandung (9/12). Setelah itu mereka harus kembali bertarung di kandang melawan Arema Malang (12/12) dan Persema Malang (16/12).
Kemudian disambung lagi melawat ke Persiba Balikpapan (20/12) dan PSM Makassar (23/11). Dengan fakta tersebut, kelelahan dipastikan akan akrab bagi Evaldo dkk.
Para pemain Persijap sendiri menyatakan, jadwal tersebut memang berat. Namun demikian, mereka tidak memiliki pilihan lain. Meskipun berat, semua harus dijalani dengan sepenuh hati. Mereka optimistis dalam hal ini tim pelatih sudah memiliki rencana untuk mengatasi persoalan seperti ini.
’’Ya mau bagaimana lagi. Protes juga sudah tidak mungkin. Satu-satunya pilihan, ya menjalaninya dengan sepenuh hati. Dengan interval waktu yang hanya tiga hari, sementara kami harus berpindah dari satu kota ke kota lain, tentu melelahkan sekali. Ya itu tadi, kami memang tidak punya pilihan lain,’’ tutur salah satu pemain, Isdiantono mengomentari kenyataan tersebut. dis-did-wws)
Sialnya pertandingan tersebut hanya berjeda 3-4 hari saja. Fakta ini jelas akan menyulitkan timnya untuk menjalani recovery. Ini yang menguras pikiran Djunaidi.
Djunaidi menyatakan, dalam kondisi demikian, tidak akan menjadi masalah bagi sebuah tim jika memiliki pemain-pemain berkualitas. Dengan begitu akan bisa diterapkan sistem rolling (rotasi) dalam setiap pertandingan berbeda.
Namun jika situasinya, seperti yang dihadapi Persijap, persoalan lebih rumit harus dihadapi. Bagaimanapun, materi timnya tidak merata baik yang utama maupun yang cadangan.
’’Ini akan benar-benar menjadi tantangan besar bagi kami. Rotasi pemain bisa dilakukan kalau kualitas pemain kami memadai. Tapi kalau tidak, ya siap-siap saja mereka harus terpaksa diforsir semaksimal mungkin,’’ ujar Djunaidi, usai memimpin latihan di Stadion GBK Jepara, Selasa (24/11).
Dikatakan oleh Djunaidi, untuk melakukan rotasi full pada timnya, pihaknya mengakui tidak bisa. Paling banter adalah melakukan rotasi untuk beberapa posisi saja.
Memeras keringat
Sedangkan untuk pos-pos tertentu, pihaknya menyatakan, terpaksa harus meminta beberapa pemainnya untuk siap bertarung secara ketat. Kondisi fisik mereka dipastikan harus diperas sampai keringat terakhir.
Sesuai dengan jadwal ISL, Persijap akan melakukan away ke Sriwijaya Palembang (6/12), kemudian disusul ke Persib Bandung (9/12). Setelah itu mereka harus kembali bertarung di kandang melawan Arema Malang (12/12) dan Persema Malang (16/12).
Kemudian disambung lagi melawat ke Persiba Balikpapan (20/12) dan PSM Makassar (23/11). Dengan fakta tersebut, kelelahan dipastikan akan akrab bagi Evaldo dkk.
Para pemain Persijap sendiri menyatakan, jadwal tersebut memang berat. Namun demikian, mereka tidak memiliki pilihan lain. Meskipun berat, semua harus dijalani dengan sepenuh hati. Mereka optimistis dalam hal ini tim pelatih sudah memiliki rencana untuk mengatasi persoalan seperti ini.
’’Ya mau bagaimana lagi. Protes juga sudah tidak mungkin. Satu-satunya pilihan, ya menjalaninya dengan sepenuh hati. Dengan interval waktu yang hanya tiga hari, sementara kami harus berpindah dari satu kota ke kota lain, tentu melelahkan sekali. Ya itu tadi, kami memang tidak punya pilihan lain,’’ tutur salah satu pemain, Isdiantono mengomentari kenyataan tersebut. dis-did-wws)