Loading...

Persijap Belum Padu


JEPARA Harapan publik sepak bola Jepara untuk memiliki sebuah tim tangguh di kancah Indonesia Super League (ISL) musim mendatang sepertinya masih harus menunggu waktu. Mengingat, hingga dua pekan menjelang kompetisi digulirkan, kualitas skuad Laskar Kalinyamat masih belum terlihat sebagai tim yang pantas untuk diperhitungkan.

Ini terlihat dari hasil uji coba melawan Persiku Kudus di Stadion Gelora Bumi Kartini (SGBK) Jepara kemarin. Bertanding melawan tim penghuni Divisi Utama, Evaldo da Silva hanya mampu menang tipis 1-0. Gol semata wayang Persijap dicetak penyerang andalan Pablo Frances di menit 52 melalui tandukan kepala setelah memanfaatkan sepak pojok dari kaki Danan Puspito.

Turun dengan kekuatan penuh, para pemain Persijap terlihat sulit menembus barisan pertahanan Persiku yang dihuni pemain-pemain lokal Kudus. Sejumlah pemain Jepara juga sering terlihat emosional di tengah lapangan. Ini menjadi pekerjaan rumah tersendiri bagi pelatih Junaedi.

Meski mendulang kemenangan, namun banyak catatan yang mengiringi Persijap pada laga ini. Salah satunya adalah kolektifitas yang merupakan ciri khas permainan Persijap belum terlihat. Pemain sering membawa bola sendiri dan belum mengenal betul karakter permainan rekannya. Sehingga, tidak jarang banyak umpan dan peluang yang terbuang sia-sia.

Performa sejumlah pilar anyar Persijap juga masih belum maksimal. Sergio Junior yang diplot untuk menggantikan peran Amarildo Souza sebagai pengatur serangan dari lapangan tengah belum mampu menjalankan tugasnya. Seranganpun lebih mengalir dari dua sayap Laskar Kalinyamat Danan Puspito dan Nurul Huda.

Begitu juga dengan striker asal Sriwijaya FC Ekky Nurhakim. Tembakan-tembakannya mudah dibaca penjaga gawang Persiku Burhanudin. Kondisi ini memicu Junaedi menarik keluar Ekky dan memasukkan Noor Hadi.

Junaedi mengakui masih banyaknya celah di Persijap. Menurut pria asal Balikpapan ini, seharusnya Persijap mampu menang dengan jumlah gol lebih banyak. Mengingat, banyak peluang yang terjadi baik pada babak pertama maupun paruh waktu kedua.

"Para pemain mengentengkan lawan. Sehingga, yang seharusnya jadi gol malah terbuang. Ini juga terlihat dari emosi pemain. Mereka menganggap mudah melewati pemain-pemain Persiku, namun ternyata tidak semudah yang dibayangkan. Saat itulah, emosi pemain muncul," kata Junaedi.

Sementara, arsitek Persiku Welly Podungge memberikan apresiasi positif kepada anak asuhnya. Meskipun timnya kalah, namun banyak poin positif yang didapat dari pertandingan ini. Di antaranya, para pemain muda Persiku mampu bertahan di bawah tekanan lawan.

"Secara kualitas, kami jauh di bawah Persijap yang menurunkan tiga pemain asing dengan kualitas bagus. Tapi, pemain-pemain kami mampu menjalankan instruksi dengan baik. Lini belakang juga bermain disiplin untuk menjaga daerahnya," ujar Welly.

Sisa waktu sebelum kompetisi diputar akan digunakan untuk membenahi karakter permainan timnya. Salah satunya berani bermain cepat dengan memainkan bola-bola bawah.
(zwr-okezone)
Persijap 950674970580832546

Posting Komentar

emo-but-icon

Beranda item

Follow Us


History

Official Jersey

Archive