Loading...

Tim Fokus Hadapi Pelita

Tak Terpengaruh Keputusan PSSI

JEPARA - Di tengah ramainya pembicaraan mengenai tidak disahkannya hasil pertandingan derby Jateng antara tuan rumah PSIS Semarang versus Persijap Jepara pada laga ISL Minggu (15/2) lalu, Evaldo dkk justru cukup santai menanggapi permasalahan tersebut.

"Kita tidak mau konsentrasi tim pecah gara-gara persoalan itu. Kita lebih memilih untuk berlatih sebaik-baiknya dan fokus untuk mempersiapkan pertandingan selanjutnya melawan Pelita Jaya," tandas Pelatih Persijap Junaidi.

Pelatih yang akrab disapa Bang Jun itu, mengaku tidak mau terlibat lebih jauh dengan keputusan kontroversial Komdis PSSI. Menurutnya persoalan tersebut sudah ada yang mengurusnya sendiri.

Sementara itu, terkait laga melawan tuan rumah Pelita Jaya besok, Bang Jun terus melakukan berbagai persiapan. "Para pemain telah siap," jelasnya. Rencananya, sore ini para pemain akan menjajal lapangan di Stadion Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung.

Terpisah, keputusan Komdis PSSI yang membatalkan hasil pertandingan antara PSIS dan Persijap, justru mendapat banyak reaksi dari sejumlah kalangan di luar internal tim. Mantan Manajer Persijap Sutedjo S Sumarto, misalnya. Menurutnya, intervensi pihak luar--dalam hal ini Kapolda Jawa Tengah--yang dijadikan alasan Komdis PSSI untuk membatalkan hasil pertandingan, adalah kurang tepat.

"Yang kami tahu, apa yang dilakukan kapolda hanyalah imbauan kepada kedua kesebelasan, penonton, dan perangkat pertandingan agar menjunjung tinggi nilai-nilai sportivitas," katanya.

Imbauan semacam itu, menurutnya bisa dipahami sebagai sesuatu yang wajar dalam upaya menyelenggarakan pertandingan agar berjalan fair play. "Apalagi iimbauan itu tidak dilakukan di tengah pertandingan," katanya.

Dengan begitu, Sutedjo tidak melihat adanya pengaruh psikologis pada hasil pertandingan, baik bagi pemain maupun perangkat pertandingan. Jika kemudian Komdis PSSI melihat bahwa apa yang terjadi di lapangan adalah di luar kewenangan Polri, maka ada cari lain yang lebih bijak untuk mencari solusi dari permasalahan tersebut.

"Yang diperlukan adalah bagaimana PSSI membangun komunikasi dengan Polri untuk menyamakan pemahaman pada persoalan di lapangan," ujarnya.

Manajemen Bingung Tentukan Sikap

Keluarnya keputusan Komdis PSSI terkait hasil laga antara PSIS dan Persijap, tampaknya membuat manajemen Persijap kebingungan mencari solusi. Namun pada prinsipnya, manajemen sangat keberatan dan menyesalkan putusan Komdis PSSI.

Disinggung mengenai upaya banding terkait keputusan Komdis PSSI, Manajer Persijap Edi Sujatmiko mengaku masih ragu mengambilnya. Menurutnya langkah itu kemungkinan tidak akan efektif.

"Kalau kita banding, sama saja membuang energi. Untuk sementara ini, kita diam dulu saja. Namun kita tetap akan melakukan rapat untuk membahas masalah tersebut," jelasnya, kemarin.

Edi mengaku putusan Komdis PSSI di luar sepengetahuan manajemen. Saat rapat dengan Komdis PSSI di Jakarta pada Rabu (18/2) lalu, tidak disinggung mengenai keputusan tidak sahnya hasil pertandingan derby Jateng itu. "Begitu kita sampai di hotel, kita baru diberi tahu. Yang memberi tahu justru dari kalangan wartawan," ungkapnya.

Mengetahui informasi itu, manajemen kemudian berusaha melakukan kroscek dengan menanyakan kepada Direktur BLI Joko Driyono. Hasilnya, Joko Driyono meminta pengertian manajemen Persijap untuk menerima keputusan tersebut.

Disinggung mengenai masa depan pertandingan yang bakal digelar di Jepara, yakni saat menjamu PSMS Medan pada 2 Maret mendatang, Edi mengaku belum mempunyai gambaran.

Seperti diketahui alasan PSSI menganulir hasil pertandingan PSIS versus Persijap adalah karena dianggap ada intervensi dari polisi pada saat pertandingan. Hal ini menimbulkan kekhawatiran, apakah pertandingan selanjutnya bakal dianulir lagi jika polisi--sesuai maklumat Kapolda Jateng--tetap bersikukuh melakukan berbagai upaya dalam menjaga keamanan, baik sebelum, pada saat pertandingan, maupun sesudahnya.

"Saya tidak tahu seperti apa pertandingan selanjutnya nanti. Tetapi saya yakin panpel mempunyai cara untuk mengatasi persoalan ini," tandasnya. Edi berharap, masalah antara PSSI dan Polri pada laga PSIS versus Persijap, diselesaikan oleh kedua pihak dengan duduk satu meja. "Yang penting, klub jangan dijadikan korban," tandasnya.

Sementara itu, dalam pertemuan antara jajaran muspida, unsur manajemen Persijap, panpel, suporter, dan wartawan, di Jepara pada Rabu (18/2) malam lalu, Kapolres Jepara AKBP Edy Suryanto mengatakan bahwa pada prinsipnya Polres Jepara akan menjalankan instruksi Kapolda Jateng.

"Sesuai maklumat kapolda, kita akan menindak tegas kepada siapapun yang berusaha melakukan tindakan yang menyulut aksi kekerasan dan memicu konflik. Bagi para pelaku pelanggaran akan dilakukan upaya paksa, antara lain penangkapan dan penahanan sesuai dengan peraturan perundangan-undangan yang berlaku," tandasnya. (zis)
Super Liga 3294186284075865837

Posting Komentar

emo-but-icon

Beranda item

Follow Us


History

Official Jersey

Archive