Uji coba Stadion Gelora Bumi Kartini
http://www.persijap.or.id/2008/07/uji-coba-stadion-gelora-bumi-kartini.html
Evaldo dkk masih kikuk
JEPARA - Para pemain Persijap (Jepara), Minggu (6/7) semalam akhirnya berkesempatan menggunakan lapangan Stadion Gelora Bumi Kartini (GBK). Mereka melakukannya bersama dengan ’adiknya’ Persijap U-21 dalam sebuah pertandingan uji coba. Sekitar 7 ribu pendukung Persijap, antusias menyaksikan pertandingan ini, sekaligus menikmati stadion mereka yang baru.
Didahului dengan acara selamatan, para pemain Persijap melakukan pertandingan tersebut dengan protokoler resmi. Evaldo dkk, memasuki stadion mengiringi bendera fair play. Mereka juga melakukan penghormatan kepada para pendukungnya, yang pada malam itu terlihat sangat antusias datang ke Stadion GBK.
Mendominasi pertandingan dalam 2 X 45 menit, Persijap Senior akhirnya mengungguli ’adiknya’ dengan skor 2-0 (1-0). Evaldo dkk terlihat masih kikuk bermain di lapangan yang baru tersebut. Akurasi umpan mereka masih sering kurang terukur.
Pada babak pertama Persijap memainkan formasi 3-5-2 dengan menempatkan Pablo Frances dan Charlos Raul Jukati sebagai striker. Sementara di belakang Kapten tim Evaldo Silva berdampingan dengan Aji Nurpizal dan Sofyan Morhan. Sedangkan di tengah Dony Siregar berpasangan dengan Arnaldo Vilalha.
Komposisi ini pada pertengahan babak pertama langsung dirubah oleh Pelatih Djunaidi saat belum berhasil tercipta gol. Formasi 3-4-3 selanjutnya digelar dengan memasukan Ilham Hassan di deretan striker.
Masuknya pemain ngeyel yang mantan pemain Persibom (Bolaang Mongondow) ini membuat pertahanan Persijap U-21 mulai kerepotan. Berawal dari tusukan Nurulhuda di sisi kiri, Enjang Rohiman mampu melepaskan tendangan first time menyusur tanah yang gagal dihalau kiper Agus dari tim Persijap U-21.
Memasuki babak kedua, baik Persijap Senior maupun Persijap U-21 melakukan pergantian pemain dihampir semua posisi. Charlos Jukati akhirnya mampu menambah keunggulan timnya menjadi 2-0. Pemain asal Argentina ini mampu mengakhiri kemelut dengan sebuah tendangan terarah.
Butuh lagi
Pelatih Persijap Djunaidi, usai pertandingan menyatakan, para pemainnya masih butuh adaptasi lapangan. Rumput Stadion GBK yang bagus membuat luncuran bola menjadi lebih kencang. Akurasi tendangan dan umpan seringkali tidak terukur dengan baik. Djunaidi berharap, para pemainnya bisa segera memahami persoalan ini.
’’Saya kira memang hanya soal adaptasi saja. Anak-anak masih kesulitan mengukur seberapa keras tendangan atau umpan yang harus dilepaskannya. Mereka terbiasa di Kamal Djunaidi,’’ ujarnya. Persijap, pada Senin (7/7) direncanakan akan kembali memakai lapangan GBK, dan seterusnya akan latihan di GBK sampai mencapai tingkat adaptasi yang dibutuhkan. dis-did
JEPARA - Para pemain Persijap (Jepara), Minggu (6/7) semalam akhirnya berkesempatan menggunakan lapangan Stadion Gelora Bumi Kartini (GBK). Mereka melakukannya bersama dengan ’adiknya’ Persijap U-21 dalam sebuah pertandingan uji coba. Sekitar 7 ribu pendukung Persijap, antusias menyaksikan pertandingan ini, sekaligus menikmati stadion mereka yang baru.
Didahului dengan acara selamatan, para pemain Persijap melakukan pertandingan tersebut dengan protokoler resmi. Evaldo dkk, memasuki stadion mengiringi bendera fair play. Mereka juga melakukan penghormatan kepada para pendukungnya, yang pada malam itu terlihat sangat antusias datang ke Stadion GBK.
Mendominasi pertandingan dalam 2 X 45 menit, Persijap Senior akhirnya mengungguli ’adiknya’ dengan skor 2-0 (1-0). Evaldo dkk terlihat masih kikuk bermain di lapangan yang baru tersebut. Akurasi umpan mereka masih sering kurang terukur.
Pada babak pertama Persijap memainkan formasi 3-5-2 dengan menempatkan Pablo Frances dan Charlos Raul Jukati sebagai striker. Sementara di belakang Kapten tim Evaldo Silva berdampingan dengan Aji Nurpizal dan Sofyan Morhan. Sedangkan di tengah Dony Siregar berpasangan dengan Arnaldo Vilalha.
Komposisi ini pada pertengahan babak pertama langsung dirubah oleh Pelatih Djunaidi saat belum berhasil tercipta gol. Formasi 3-4-3 selanjutnya digelar dengan memasukan Ilham Hassan di deretan striker.
Masuknya pemain ngeyel yang mantan pemain Persibom (Bolaang Mongondow) ini membuat pertahanan Persijap U-21 mulai kerepotan. Berawal dari tusukan Nurulhuda di sisi kiri, Enjang Rohiman mampu melepaskan tendangan first time menyusur tanah yang gagal dihalau kiper Agus dari tim Persijap U-21.
Memasuki babak kedua, baik Persijap Senior maupun Persijap U-21 melakukan pergantian pemain dihampir semua posisi. Charlos Jukati akhirnya mampu menambah keunggulan timnya menjadi 2-0. Pemain asal Argentina ini mampu mengakhiri kemelut dengan sebuah tendangan terarah.
Butuh lagi
Pelatih Persijap Djunaidi, usai pertandingan menyatakan, para pemainnya masih butuh adaptasi lapangan. Rumput Stadion GBK yang bagus membuat luncuran bola menjadi lebih kencang. Akurasi tendangan dan umpan seringkali tidak terukur dengan baik. Djunaidi berharap, para pemainnya bisa segera memahami persoalan ini.
’’Saya kira memang hanya soal adaptasi saja. Anak-anak masih kesulitan mengukur seberapa keras tendangan atau umpan yang harus dilepaskannya. Mereka terbiasa di Kamal Djunaidi,’’ ujarnya. Persijap, pada Senin (7/7) direncanakan akan kembali memakai lapangan GBK, dan seterusnya akan latihan di GBK sampai mencapai tingkat adaptasi yang dibutuhkan. dis-did