Proses Pencairan Dana Rumit
http://www.persijap.or.id/2008/06/proses-pencairan-dana-rumit.html
JEPARA- Konsentrasi persiapan Persijap Jepara menuju kompetisi Superliga terpecah, menyusul belum cairnya dana APBD sebesar Rp 10 miliar tahun ini.
Birokrasi mekanisme pencairan dana itu berlapis. Hingga kemarin belum ditemukan titik pangkalnya. Waktu pencairan pun belum diketahui kapan.
Efek dari hal itu adalah tidak fokusnya persiapan tim, terutama untuk menjalani partai uji coba yang membutuhkan dana. Pelatih Junaidi yang sudah lebih dari dua bulan melatih secara resmi juga belum menandatangani kontrak.
’’Soal pencairan dana, kami masih menunggu prosesnya di birokrasi. Sampai saat ini operasional Persijap masih menggunakan dana pinjaman. Ini berpengaruh pada proses persiapan tim,’’ kata Manajer Persijap, Edy Sujatmiko, kemarin.
Junaidi yang telah diikat kesepahaman (MoU) pra-kontrak, hingga kemarin belum menandatangani kontrak definitif. Manajemen amat membutuhkan dana lantaran 18 pemain domestik yang telah menandatangani kontrak akhir Mei lalu, sesuai aturan harus mendapatkan hak-haknya mulai Juni ini.
Pemain Asing
Wakil sekretaris tim Nur Jamil menambahkan, penandatanganan kontrak dalam waktu dekat juga akan dilakukan terhadap empat pemain asing, selepas mengikuti tes kesehatan pekan ini. Jika keempatnya lolos, termasuk berkas administrasi lain, maka penandatanganan kontrak akan dilakukan.
Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKD), Anwar Haryono saat dikonfirmasi tentang pencairan dana kemarin menjelaskan, beberapa proses birokrasi menuju pencairan itu sudah dilakukan. Saat ini BPKD masih menunggu proses di Bagian Pemberdayaan Perempuan Setda.
Proses itu memang berlapis, kendati dalam panduan APBD dana itu ’’hanya’’ dititipkan ke KONI. Setelah ditetapkan dalam paripurna DPRD dana hibah Rp 12,250 miliar (Rp 10 miliar untuk Persijap), payung hukum yang dibutuhkan adalah Perbup No 2/2008 tentang Panduan APBD 2008 yang terbit 19 Februari lalu.
Setelah itu, kata Anwar, harus diikuti dengan adanya nota kesepahaman antara bupati dengan KONI. (H15,kar-40)
Birokrasi mekanisme pencairan dana itu berlapis. Hingga kemarin belum ditemukan titik pangkalnya. Waktu pencairan pun belum diketahui kapan.
Efek dari hal itu adalah tidak fokusnya persiapan tim, terutama untuk menjalani partai uji coba yang membutuhkan dana. Pelatih Junaidi yang sudah lebih dari dua bulan melatih secara resmi juga belum menandatangani kontrak.
’’Soal pencairan dana, kami masih menunggu prosesnya di birokrasi. Sampai saat ini operasional Persijap masih menggunakan dana pinjaman. Ini berpengaruh pada proses persiapan tim,’’ kata Manajer Persijap, Edy Sujatmiko, kemarin.
Junaidi yang telah diikat kesepahaman (MoU) pra-kontrak, hingga kemarin belum menandatangani kontrak definitif. Manajemen amat membutuhkan dana lantaran 18 pemain domestik yang telah menandatangani kontrak akhir Mei lalu, sesuai aturan harus mendapatkan hak-haknya mulai Juni ini.
Pemain Asing
Wakil sekretaris tim Nur Jamil menambahkan, penandatanganan kontrak dalam waktu dekat juga akan dilakukan terhadap empat pemain asing, selepas mengikuti tes kesehatan pekan ini. Jika keempatnya lolos, termasuk berkas administrasi lain, maka penandatanganan kontrak akan dilakukan.
Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKD), Anwar Haryono saat dikonfirmasi tentang pencairan dana kemarin menjelaskan, beberapa proses birokrasi menuju pencairan itu sudah dilakukan. Saat ini BPKD masih menunggu proses di Bagian Pemberdayaan Perempuan Setda.
Proses itu memang berlapis, kendati dalam panduan APBD dana itu ’’hanya’’ dititipkan ke KONI. Setelah ditetapkan dalam paripurna DPRD dana hibah Rp 12,250 miliar (Rp 10 miliar untuk Persijap), payung hukum yang dibutuhkan adalah Perbup No 2/2008 tentang Panduan APBD 2008 yang terbit 19 Februari lalu.
Setelah itu, kata Anwar, harus diikuti dengan adanya nota kesepahaman antara bupati dengan KONI. (H15,kar-40)
