Gubernur Dijadwalkan Tinjau GBK
http://www.persijap.or.id/2008/03/gubernur-dijadwalkan-tinjau-gbk.html
JEPARA- Jika tidak ada aral, Gubenur Jateng Ali Mufiz, pagi ini akan meninjau proyek pembangunan Stadion Gelora Bumi Kartini (GBK) Jepara. Kandang baru Persijap yang masih dalam taraf penyempurnaan itu akan menjadi salah satu tempat yang dikunjungi, dalam kegiatan peresmian penempatan kembali pedagang di Pasar Jepara I yang baru setelah kebakaran 2006.
Direktur Kompetisi Antarklub Persijap Drs M Fatchurrazi MH yang juga Kepala Dinas Pengelolaan Pasar Jepara mengatakan hal itu, kemarin.
’’Berdasarkan rencana, setelah peresmian di pasar, Pak Gubernur akan ke sentra ukir Mulyoharjo, dan terakhir ke stadion,’’ kata Fatchurrazi.
Sampai saat ini Gubernur masih menjadi salah satu sandaran Persijap, terkait keputusan evaluasi dalam APBD Jepara 2008 yang meminta pemkab mempertimbangkan Surat Edaran Mendagri No 903/187/SJ yang melarang klub profesional menggunakan dana APBD untuk pembiayaan kompetisi 2008.
Sebelum evaluasi itu turun, rapat paripurna DPRD Jepara menetapkan dana APBD untuk Per-sijap sebesar Rp 10 miliar. Namun pencairan dana itu tidak bisa dilakukan karena adanya evaluasi tersebut.
Swadaya
Ketua Umum Persijap Hendro Martojo telah tiga kali melayangkan surat kepada Mendagri untuk meminta kejelasan perihal surat edaran itu, namun sampai kini belum turun jawaban.
Saat ini muncul gerakan penghimpunan dana secara swadaya dari masyarakat suporter. Mereka ingin menyumbang berapa pun jumlahnya, sembari berharap klub kebanggaannya bisa ikut kompetisi tahun ini.
Kendati begitu, mereka masih berharap dana APBD bisa dialokasikan. Ketua Umum Jepara Tifosi Mania Aris Isnandar mengemukakan, jika dana APBD tak bisa digunakan untuk pembiayaan klub, maka itu harus berlaku untuk semuanya. ’’Jika di daerah ini boleh dan di sana tidak boleh, maka ini butuh kejelasan,’’ katanya.
Mantan Manajer Persijap Bambang Sanubari mengatakan, para pemegang kebijakan di Persijap jangan sampai putus asa. Segala peluang harus dicoba. Jika dana APBD lewat KONI masih ada peluang untuk diakses, maka harus terus diupayakan. Dia menghargai upaya yang ditempuh suporter dalam penggalangan dana. (H15,kar-22)
Direktur Kompetisi Antarklub Persijap Drs M Fatchurrazi MH yang juga Kepala Dinas Pengelolaan Pasar Jepara mengatakan hal itu, kemarin.
’’Berdasarkan rencana, setelah peresmian di pasar, Pak Gubernur akan ke sentra ukir Mulyoharjo, dan terakhir ke stadion,’’ kata Fatchurrazi.
Sampai saat ini Gubernur masih menjadi salah satu sandaran Persijap, terkait keputusan evaluasi dalam APBD Jepara 2008 yang meminta pemkab mempertimbangkan Surat Edaran Mendagri No 903/187/SJ yang melarang klub profesional menggunakan dana APBD untuk pembiayaan kompetisi 2008.
Sebelum evaluasi itu turun, rapat paripurna DPRD Jepara menetapkan dana APBD untuk Per-sijap sebesar Rp 10 miliar. Namun pencairan dana itu tidak bisa dilakukan karena adanya evaluasi tersebut.
Swadaya
Ketua Umum Persijap Hendro Martojo telah tiga kali melayangkan surat kepada Mendagri untuk meminta kejelasan perihal surat edaran itu, namun sampai kini belum turun jawaban.
Saat ini muncul gerakan penghimpunan dana secara swadaya dari masyarakat suporter. Mereka ingin menyumbang berapa pun jumlahnya, sembari berharap klub kebanggaannya bisa ikut kompetisi tahun ini.
Kendati begitu, mereka masih berharap dana APBD bisa dialokasikan. Ketua Umum Jepara Tifosi Mania Aris Isnandar mengemukakan, jika dana APBD tak bisa digunakan untuk pembiayaan klub, maka itu harus berlaku untuk semuanya. ’’Jika di daerah ini boleh dan di sana tidak boleh, maka ini butuh kejelasan,’’ katanya.
Mantan Manajer Persijap Bambang Sanubari mengatakan, para pemegang kebijakan di Persijap jangan sampai putus asa. Segala peluang harus dicoba. Jika dana APBD lewat KONI masih ada peluang untuk diakses, maka harus terus diupayakan. Dia menghargai upaya yang ditempuh suporter dalam penggalangan dana. (H15,kar-22)