Juli, Gelora Bumi Kartini Selesai
JEPARA-Dinas-dinas terkait di Pemkab Jepara optimistis penyempurnaan pembangunan Stadion Gelora Bumi Kartini Jepara (GBKJ) bisa rampung Juli 2008. Dengan demikian stadion baru yang terletak sekitar 800 meter dari pusat kota itu akan bisa menjadi markas Persijap yang baru, sebagai ganti Stadion Kamal Djunaidi saat tampil di Superliga yang direncanakan bergulir mulai Juli mendatang.
Rapat paripurna DPRD, 24 Januari menetapkan anggaran tambahan untuk penyempurnaan stadion di Kelurahan Ujungbatu itu sebesar Rp 12,5 miliar. Dari jumlah itu Rp 2 miliar untuk pengadaan dan pemasangan lampu stadion, Rp 1 miliar untuk pembangunan jalan di bagian belakang stadion. Sedangkan Rp 9,5 miliar untuk penambahan tribune, penataan rumput lapangan, pagar pembatas penonton, serta infrastruktur pendukung lainnya di dalam stadion.
Kepala Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemadam Kebakaran (DKPPK) Jepara, Soegiharto MT, Selasa (29/1) menyatakan, pihaknya mendapatkan aliran Rp 2 miliar untuk pengadaan dan pemasangan lampu.
Dia optimistis proyek tersebut akan selesai pada Juli. ''Kami masih menunggu evaluasi APBD 2008 dari Gubernur pekan ini. Jika dana itu sudah disetujui, kami langsung membuka lelang.'' ''Perkiraannya, proyek lampu kami lelang pertengahan Februari. Proses ini agak lama dibanding pemasangan lampu,'' katanya.
Lebih Terang
Dengan dana itu, lampu GBKJ di empat titik akan berdaya 160.000 watt. Pada tiap titik terdapat 20 lampu yang masing-masing berdaya 2.000 watt. Daya ini jauh lebih besar dibanding Stadion Kamal Djunaidi yang hanya 96.000 watt. Dengan demikian GBKJ yang hanya berjarak sekitar 500 meter dari garis pantai, akan lebih terang dibanding Kamal Djunaidi.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Jepara Ir Sholih MM melalui Kabag Tata Usaha Eddy Basuki Wihandono mengungkapkan, pihaknya mendapatkan aliran Rp 10,5 miliar dari ABPD 2008.
Penyempurnaan fasilitas di luar lampu ditargetkan selesai sebelum Juli. Jika selesai dibangun, dalam kondisi normal stadion bisa menampung sekitar 20.000 penonton, lebih besar dari Kamal Djunaidi yang kapasitasnya hanya 12.000 orang. (H15-22)