Pemain Masih Menunggu Gaji

Para pemain Persijap masih menunggu sisa gaji Maret sampai Juni yang belum cair seluruhnya. Dalam pertemuan dengan manajemen tim di mess pemain, Jl Ki Mangunsarkoro Jepara, kemarin, pemain dijanjikan ada sebagian gaji yang akan dicairkan.

“Kami sedang membahas bagaimana membayar hak pemain. Kami menyadari pemain juga membutuhkan secepatnya, tetapi kami juga ada dalam kondisi yang sulit. Makanya ini kami bicarakan, bagaimana baiknya,” kata CEO PT Jepara Raya Multitama, Adjie Darmana.

Pembayaran gaji itu biasanya dibayarkan oleh pihak konsorsium yang ada di Jakarta dan dana langsung ditransfer ke rekening masing-masing pemain. Namun kondisinya mulai sulit sejak Maret. Untuk kebutuhan gaji, kata Adjie, tiap bulan butuh sekitar Rp 650 juta.

Faktanya, untuk gaji Maret baru dibayarkan 40 persen, sedangkan untuk April, Mei, dan Juni belum dibayarkan sama sekali. Kapten tim Persijap, Anam Syahrul yang kemarin mengikuti pertemuan tertutup mengatakan, manajemen mengabarkan akan ada pencairan gaji pada 6 dan 20 Juli dari pihak konsorsium.

Pada 6 Juli akan cair Rp 200 juta, sedangkan pada 20 Juli lebih kurang Rp 500 juta. Namun belum ada kesepakatan pembagiannya. Dalam diskusi itu muncul wacana untuk pembayaran 6 Juli, separuhnya untuk pemain asing yang hendak pulang ke negaranya, namun usul tersebut ditolak. “Semua pemain memiliki kebutuhan yang mendesak, baik asing maupun lokal. Apalagi cicilan yang mesti dibayarkan sebelum tanggal 10 setiap bulannya,” kata Anam.

Dalam pertemuan itu juga diungkap soal dana sponsor dari Bank Jateng Rp 400 juta. Saat para pemain beraudiensi dengan Bupati Jepara Ahmad Marzuqi menjelang laga melawan Persebaya Surabaya, Bupati memberi kabar untuk berusaha membantu memfasilitasi pencairan dana sponsor untuk pembayaran hak pemain.

Namun dalam pertemuan kemarin, belum ada kesepakatan antara pemain dengan manajemen soal peruntukannya. “Kami sudah memenuhi kewajiban selama satu musim, jadi pemain ingin mendapatka haknya,” kata Anam. (H15-89)