Loading...

Liga Tanpa Restu FIFA; Bisa Apa?

Kita semua tentu sama, ingin menumpas dajjal-dajjal di tubuh PSSI yang berwujud Nurdin Halid dan seluruh antek-anteknya, karena mereka telah banyak melanggar hukum dan berbagai tata aturan lainnya.

Tapi, bagaimana mungkin kita ingin membasmi para pelanggar hukum dan perusak aturan, tapi menggunakan cara, atau 'alat' (berwujud LPI) yang juga tidak dibenarkan keabsahan legal formalnya oleh induk segala lembaga sepakbola, yaitu FIFA?
Itu sama saja diibaratkan kita ingin membersihkan najis namun menggunakan alat yang secara hukum tidak dibenarkan untuk bersuci.

Suatu liga yang oleh FIFA tidak mendapat pengakuan, tentu juga tidak akan mendapat perlindungan. Sementara tidak mungkin dalam perjalananan suatu kompetisi akan berlangsung sempurna dan tanpa cela. Pasti suatu ketika, sekali-dua kali akan ada masalah dan friksi. Misalnya perselisihan antara klub dan pemain tentang kontrak atau lainnya. Ketika terjadi hal semacam itu, tentu memerlukan penengah, dan lembaga untuk mengadu.

Dan di situlah FIFA mempunyai arti dan peran penting. Tidak mungkin jika kasus-kasus semacam itu akan selesai hanya dengan melibatkan organisasi induk dari LPI, yang 'cuma' berupa suatu konsorsium. Bukan asosiasi atau federasi. Perlu juga dicatat bahwa FIFA sendiri mengharamkan suatu liga yang dikelola oleh konsorsium. Tentu akan terdengar lucu dan aneh jika ada yang berpendapat misalnya: "...Ah, persetan dengan FIFA, yang penting liga jalankan saja...".
Karena kalau bukan kepada FIFA, akan kemana suatu liga hendak mengacu dan bernaung?

Ya, saya merindukan revolusi di tubuh PSSI. Tapi juga tidak sependapat dengan hadirnya LPI. Hal itu tidak semata atas dasar like or dislike, tapi kesadaran saya itu timbul justru setelah mempelajari nota aturan LPI untuk kemudian saya bandingkan dengan artikel-artikel dan statuta FIFA.

Oleh : Eltief Mourinho
Supporter 5639178099908141531

Posting Komentar

  1. Menarik sekali membaca ulasan mas eltief. 100 % secara pribadi saya membenarkan pendapat anda.

    Tanpa mengurangi rasa hormat saya pada kemampuan anda menganalis soal kompetisi LPI, saya mencoba memberikan tanggapan sesuai perspektif saya sebagai suporter level biasa biasa saja.

    Meminjam judul postingan anda sebelumnya,
    LPI ??, INI INDONESIA BUNG !!!
    Semua masih mungkin terjadi di dunia sepak bola kita.
    Sekalipun LPI tidak diakui sebagai kompetisi ilegal karena tidak mendapatkan restu dari FIFA, Tidak perlu kita mencela habis habisan atau mengharamkan atas dasar pemikiran legalitas.

    ingat bung !! INI INDONESIA BUNG !!!
    Semuanya mungkin terjadi. Dengan lobby-lobby para pihak yang berkentingan dengan kelangsungan LPI, ditambah dukungan pemerintah, keabsahan LPI bukan tidak mungkin hanya masalah waktu.

    Pada dasarnya di FIFA pun penuh penjilat yang matanya masih hijau melihat tumpukan uang.
    dari kacamata saya, RESTU = LOBBY + UANG.
    Sebagai contoh, Bagaimana tuduhan penjualan suara dan pengaturan untuk dukungan pemilihan tuan rumah piala dunia baru baru ini ??

    Perdebatan akan ISL dan LPI ini akan panjang dan percuma didiskusikan. Kepentingan dibalik layar, Ambisi pribadi dibalik tujuan mulia, Egoisme, kekuatan uang dll adalah variabel yang membuat semuanya serba mungkin di sini...
    terlalu banyak variabel yang harus dipertimbangkan yang memungkinkan arus ketidakpastian legalitas LPI berubah arah.
    Ingat !! INI INDONESIA BUNG !!!

    Alangkah bijaknya jika kita tidak mengadili LPI dari sisi legalitas saja.

    Seperti komentar saya sebelumnya.
    "Biarkan LPI bergulir, biarkan habitat baru ini bisa ditempati mahluk2 yang baru. ISL adalah habitat yang berbeda dengan LPI.
    Biarkan Persijap hidup dihabitatnya sendiri.

    Suatu saat, bangsa ini akan memperoleh manfaat dari 2 habitat baru ini."

    salam merah sejati

    BalasHapus
  2. Setuju dgn kata kang Didit; Tanpa mengurangi rasa hormat saya pada bung Eltief, mnurut saya :

    Biarkan saja LPI berjalan, masing2 sudah punya habitatnya sendiri2, biarkan LPI berjalan dgn tim2 barunya dan biarkan PERSIJAP tetep di ISL nya.

    Toh mnurut saya kehadiran LPI tidak memberikan dampak yg merugikan bagi kita, jadi apa salahnya klo kita membiarkan mreka hidup dihabitatnya sendiri ??

    Jadi knapa kita hrs mencela krna mrka tdk mendapatkan restu dari FIFA, apalagi mengharamkan mrka ats dsr pemikiran legalitas ??

    Mari kita berusaha melihat sesuatu dari dampak positif yg ditimbulkan, smoga dgn bergulirnya 2 kompetisi ini, persepak bolaan Indonesia semakin maju, dan berharap semoga permasalahan (perselisihan) yg terjadi segera teratasi dan menemukan jalan yg terbaik.
    Amin

    BalasHapus
  3. cah biasa

    nurdin halid itu udah disuruh turun dan di paksa turun dri zaman gak enak sampai zaman gak enak lagi..

    tapi dia tetap bisa menjadi ketua pssi, sgala cara telah di tempuh tapi hasilnya msi NIHIL..bahkan sampai presiden pun gak bisa mengontrolnya apa lagi qta..

    DAN MUGKIN DG HADIRNYA LPI INI. sedikit banyak bsa menenggelamkan rezim nurdin perlahan2..atau paling tidak membuat ISLyg slama ini penuh kecurangan menjadi lebih baik karna adnya liga pebanding lainnya yaiTu LPI

    sudahlah tak usah meributkan LPI karna sejatinya LPI TIDAK MERUIKAN SEMUA PIHAK TANPA MENGGREOGOTI APBD RAKYAT, MALAH DG ADNYA LPI LAPANGaN PEKERJAAN TERBUKA LUAS KHUSUSNYA PEMAIN, dimana pemain muda bsa menunjukan bakatnya.

    dan masyarakat juga bisa smakin terhibur oleh tontonan bola berkualitas baik LPI maupun ISL

    BalasHapus
  4. nurdin halid kepemimpinanya sangat tidak baik bagi kita semu a

    BalasHapus
  5. Di negara lain, mungkin ada beberapa liga yang hadir secara bersamaan.Tapi semua liga2 tersebut hadir sesuai dengan aturan FIFA.
    Jikalau FIFA tidak merestui suatu liga, pasti memang ada hal2 yg tidak sesuai.
    Benar, bahwa dimanapun,selalu ada 'orang jahat',tak terkecuali di organisasi sekaliber FIFA. Presiden Sepp Blatter, mantan anggota exco Issa Hayatou, mantan begawan sepakbola ASEAN, Dato S Mony, misalnya, adalah orang2 FIFA yg tdk bersih dari tuduhan pelanggaran hukum.Tapi di sini kita berbicara secara institusi resmi,bukan merujuk pada kasus perkasus pada individu.
    Kalau LPI hanya berorientasi hiburan, menambah kemeriahan sepakbola nasional,membuka lapangan pekerjaan, tentu saja tidak masalah.
    Tapi perlu kembali diingat dan diperjelas bahwa tujuan utama dari liga sepakbola bukan itu kan?
    Apapun, segala sesuatu ada aturannya.Dan teman2 sebelum menilai suatu hal,juga harus memahami dulu latar belakang LPI, nota aturannya dll, juga statuta dan aturan FIFA.
    Kurang fair kiranya kalo kita menilai sesuatu hanya di permukaannya,dari apa yang tampak,tapi tidak memahami dasar intinya.

    Salam merah sejati..

    BalasHapus
  6. Jangan silau melihat sesuatu hanya dari apa yg tampak baik saja.LPI mungkin 'tampaknya' tidak memakai dana APBD, tapi bukan berarti yg d pakai LPI tu 'dana aman' tanpa resiko.Kalau tmn2 mau meluangkan waktu mempelajari nota dan aturan baik LPI,PSSI maupun FIFA, pasti akan memahami pihak2 yg belum sejalan dg LPI.Perlu d garis bawahi bhw sdr penulis menyatakan pndapatnya justru stlh menelaah aturan LPI,PSSI dan FIFA.Jd bkn tnpa dasar.

    BalasHapus
  7. Jangan silau melihat sesuatu hanya dari apa yg tampak baik saja.LPI mungkin 'tampaknya' tidak memakai dana APBD, tapi bukan berarti yg d pakai LPI tu 'dana aman' tanpa resiko.Kalau tmn2 mau meluangkan waktu mempelajari nota dan aturan baik LPI,PSSI maupun FIFA, pasti akan memahami pihak2 yg belum sejalan dg LPI.Perlu d garis bawahi bhw sdr penulis menyatakan pndapatnya justru stlh menelaah aturan LPI,PSSI dan FIFA.Jd bkn tnpa dasar.

    BalasHapus
  8. Jangan silau melihat sesuatu hanya dari apa yg tampak baik saja.LPI mungkin 'tampaknya' tidak memakai dana APBD, tapi bukan berarti yg d pakai LPI tu 'dana aman' tanpa resiko.Kalau tmn2 mau meluangkan waktu mempelajari nota dan aturan baik LPI,PSSI maupun FIFA, pasti akan memahami pihak2 yg belum sejalan dg LPI.Perlu d garis bawahi bhw sdr penulis menyatakan pndapatnya justru stlh menelaah aturan LPI,PSSI dan FIFA.Jd bkn tnpa dasar.

    BalasHapus
  9. PERSIJAP SAMPAI MATI18 Januari 2011 pukul 01.59

    Intinya ganti Nurdin silet,beserta kroninya.d gnti dng yg lbh potensial d bidangnya,menguntungkan bg perkembangan sepak bola nasional.d asean kt g pernah juara,aplg d asia / dunia.ngimpi. . . . . . . .
    Organisasi kok d pimpin Resedifis Nurdinapi Silet,gmn mau sehat.kt gembar-gembor nntut nurdinapi mundur g ad gunanya,lha presiden & menpora aj g gablek nglengserin Nurdinapi. . . .
    Hei!!!
    NURDIN HA.LID Kw0NTOL HIKS!!!
    Enj0y ajja bung, . . . .yg pasti-pasti sajalah.bobroknya ISL hnya mengrucut 1 mslah,TURUNKAN!!!! NURDIN HALID!!!!
    Sedang LPI,ak TIDAK PERCAYA gratisan modal uang dalam hitungan 10Miliyar+ tanpa ada jaminan & maksud tertentu di luar reformasi PSSI.emange donyane embahe???. . . .

    BalasHapus
  10. YANG PENTING MAH PERSIJAP ATUH.....

    BalasHapus
  11. legalitas berdasarkan statua FIFA dan aturan aturan FIFA terbukti sudah bisa dilanggar nurdin halid mas.

    Jabatan ketua PSSI kalau berdasarkan legalitas sudah harus berganti tangan dai jahanam nurdin halid.

    sebagai contoh ketika Nurdin terjerat kasus korupsi pengadaan minyak goreng ?. kalau menurut statua dan aturan FIFA saat itu seharusnya Nurdin sudah lengser. Kenyataannya, Jahanam yang satu itu masih bertengger di PSSI.
    aturan main dan statua itu tulisan diatas kertas. kalau berhadapan dengan uang, seperti luntur terkena air.

    Pertimbangkanlah hal hal lain sebelum mengadili LPI. masih banyak sisi positifnya dari sisi negatifnya.

    BalasHapus
  12. PILIH YANG PASTI PASTI AJA . SMOGA PERSIJAP MENANG TERUS

    BalasHapus
  13. mbah simangkulangit19 Januari 2011 pukul 12.08

    Kita suruh tanding aja kampiun ISL sama kampiun LPI mana yang terbaik???? ISL apa LPI...???
    kalo pejabat di luar negeri berbuat kesalahan dengan sendirinya mundur dari jabatan, nah INI INDONESIA BUNG salah gak salah ya tetap ingin jabatan kalo bisa sampai mati..
    Semua bisa berubah... yang salah jadi benar atau sebaliknya...

    Yang jelas sekali Persijap yo Persijap...

    BalasHapus
  14. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus

emo-but-icon

Beranda item

Follow Us


History

Official Jersey

Archive