Loading...

Terbenam Makin Dalam

Persijap Jepara kembali gagal meraih kemenangan dalam lanjutan Djarum Indonesia Super League (ISL).

Menjamu Persipura di Stadion Gelora Bumi Kartini, kemarin, tim asuhan Suimin kalah 1-3.
Hasil itu semakin membenamkan Laskar Kalinyamat di dasar klasemen sementara. Lima kali beruntun Evaldo Silva dkk tampil tanpa kemenangan pada awal kompetisi musim ini.

’’Saya belum bisa berbuat banyak untuk tim ini. Yang saya lakukan lebih banyak pada upaya mengangkat mental bertanding anak-anak. Soal teknis masih sangat sedikit karena waktunya pendek sekali,’’ kata Suimin.
Dia baru delapan hari menangani Evaldo cs yang sudah berada dalam kondisi compang-camping. Menurut Suimin, tak ada sosok pemain yang bertipikal merusak serangan lawan sejak dini. Dia juga melihat kesalahan kolektif di seluruh lini.

Boaz Solossa menyumbang dua gol kemenangan Persipura, masing-masing menit 73 dan 81. Satu gol lain dicetak Titus Bonai menit 51. Gol hiburan bagi tuan rumah dicetak Evaldo Silva melalui titik penalti setelah Riski Novriasyah dilanggar Bio Paulin di kotak penalti.

Persijap baru mengemas satu poin saat bermain imbang 1-1 melawan Persiba Balikpapan. Sebaliknya, kemenangan tersebut memantapkan Persipura di puncak klasemen.

Di kubu Persipura Jacksen F Tiago memuji penampilan Evaldo cs. Menurutnya, Boaz dkk sulit mengembangkan permainan di babak pertama karena tak mendapatkan ruang.
’’Kami bersyukur bisa menang. Ini kemenangan yang paling sulit musim ini,’’ tuturnya.
Menurut Jacksen, kualitas permainan Persijap di bawah Suimin meningkat. Dia menyebut Laskar Kalinyamat masih memiliki banyak kesempatan untuk bangkit.

Akumulasi Kartu

Suimin mencadangkan dua ekspatriat, gelandang Youn Soung-min dan striker Guti Ribeiro, pada pertandingan kemarin. Gelandang Francisco ’’Xavi’’ Javier Perez absen karena cedera hamstring.
Lini tengah bertumpu kepada dua pemain belia, Chanif Muhajirin dan Johan Juansyah. Absennya Enjang Rohiman akibat sanksi akumulasi kartu semakin mempersulit rotasi pemain.

Di sisi lain, penampilan Guti dan Youn belum memberi kontribusi tinggi. ’’Bisa dilihat sendiri penampilannya. Keduanya masih lemah,’’ ungkap Suimin.

Kekalahan itu juga diiringi situasi sulit pada laga berikutnya menjamu Persiwa Wamena. Pasalnya, Evaldo Silva bakal absen lantaran akumulasi kartu.
Anam Syahrul juga kembali cedera dirundung cedera. ’’Kami akan cari jalan keluar dalam latihan dua hari nanti,’’ terang Suimin. (H15,J4,kar-65/SM)
Super Liga 455730968568436919

Posting Komentar

  1. Pemain tengah ama strikernya mentah.....pemain asingnya lebih buruk dari pemain pribumi....!

    BalasHapus
  2. Kapan harga tiket turun??
    Kapan beli pemain berposisi striker sing punya naluri gol??
    Kapan punya playmaker joss??
    Dan kapan manager SADAR kalau manager merasa berslah merekrut pemain2 jelek??dulu ada meykan nasirof g di ambil,,malah xavi sing ambil,,py2 managere???????

    BalasHapus
  3. pertandingan selanjutnya mainkan KHOIRUL LATIF diposisi kiper,, dan NOORHADI diposisi striker...


    mekan nasirof bukan ga diambil om sinchan , dia memilih ke klub lain karena gaji lebih besar,, dan kami tidak menuntut harga tiket turun asal kualitas permainan persijap berubah bagus..

    BalasHapus
  4. "SAVE OUR PERSIJAP"
    5 pertandingan, 1 nilai, sebuah pencapaian terburuk persijap di kancah sepakbola nasional.
    semua setuju jika grafik permainan Persijap meningkat sejak ditangani BSD. tak perlu menguliti satu persatu performa pemain tp persijap Lover's bisa menilai sendiri pd beberapa pertandingan Persijap kemarin. Bisa di lihat mana yang permainan baik dan bisa lebih berkembang, terdapat pula pemain yang dah mentok kemampuannya.
    Tak perlu dalih bahwa kualitas persipura di atas Persijap, karena kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa kemarin Persijap sebenarnya mampu mengimbangi permainan Persijap, bahkan banyak terjadi peluang gol. Tapi fakta membuktikan persijap kalah 1-3.
    Seperti di analisis Pelatih, Manajemen, pengamat, dan para Persijap Lover's, problem utama Persijap adalah di lini tengah dan depan.
    pertanyaannya adalah apakah manajemen mampu mencari pemain "harapan" untuk kedua posisi tersebut???
    Sebagai Suporter dan mungkin ini juga keinginan seluruh Persijap Lover's, dengan "egois" saya menuntut manajemen untuk memenuhi kebutuhan pemain tersebut, manajemen harus mampu mendatangkan pemain berkualitas "jangan pemain asal comot dalam karung" untuk membantu mengangkat performa Persijap.
    Tak peduli alasan keuangan, bagaimanapun caranya manajemen harus memenuhinya. Inilah harga mahal/bayaran terhadap pembelian pemain "yang gagal" oleh manajemen.Minimal awal putaran kedua "jika saat ini sudah tak memungkinkan melakukan penambahan pemain".
    Katakanlah biaya pembelian pemain 1,5M, itu jauh lebih murah jika dibanding jika Persijap terdegradasi. Akan sangat sulit bagi Persijap untuk kembali ke ISL jika sudah terdegradasi. Kita lht nasib PSIS, PSMS, Persebaya, dll yang sangat sulit kembali setelah mereka terdegradasi.
    Jangan bilang ini masih awal kompetisi, karena kegagalan adalah ketidakwaspadaan melihat situasi!!!!
    Sangat egois memang kalimat-kalimat saya, itulah cara untuk menyelamatkan Persijap. atau kita mau musim depan tak ada pertandingan ISL di Bumu Kartini????
    So "SAVE OUR PERSIJAP"

    BalasHapus
  5. persijap lover's mengatakan...

    "SAVE OUR PERSIJAP"
    5 pertandingan, 1 nilai, sebuah pencapaian terburuk persijap di kancah sepakbola nasional.
    semua setuju jika grafik permainan Persijap meningkat sejak ditangani BSD. tak perlu menguliti satu persatu performa pemain tp persijap Lover's bisa menilai sendiri pd beberapa pertandingan Persijap kemarin. Bisa di lihat mana pemain dengan permainan baik dan bisa lebih berkembang, terdapat pula pemain yang dah mentok kemampuannya.
    Tak perlu dalih bahwa kualitas persipura di atas Persijap, karena kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa kemarin Persijap sebenarnya mampu mengimbangi permainan Persijap, bahkan banyak terjadi peluang gol. Tapi fakta membuktikan persijap kalah 1-3.
    Seperti di analisis Pelatih, Manajemen, pengamat, dan para Persijap Lover's, problem utama Persijap adalah di lini tengah dan depan.
    pertanyaannya adalah apakah manajemen mampu mencari pemain "harapan" untuk kedua posisi tersebut???
    Sebagai Suporter dan mungkin ini juga keinginan seluruh Persijap Lover's, dengan "egois" saya menuntut manajemen untuk memenuhi kebutuhan pemain tersebut, manajemen harus mampu mendatangkan pemain berkualitas "jangan pemain asal comot dalam karung" untuk membantu mengangkat performa Persijap.
    Tak peduli alasan keuangan, bagaimanapun caranya manajemen harus memenuhinya. Inilah harga mahal/bayaran terhadap pembelian pemain "yang gagal" oleh manajemen.Minimal awal putaran kedua "jika saat ini sudah tak memungkinkan melakukan penambahan pemain".
    Katakanlah biaya pembelian pemain 1,5M, itu jauh lebih murah jika dibanding jika Persijap terdegradasi. Akan sangat sulit bagi Persijap untuk kembali ke ISL jika sudah terdegradasi. Kita lht nasib PSIS, PSMS, Persebaya, dll yang sangat sulit kembali setelah mereka terdegradasi.
    Jangan bilang ini masih awal kompetisi, karena kegagalan adalah ketidakwaspadaan melihat situasi!!!!
    Sangat egois memang kalimat-kalimat saya, itulah cara untuk menyelamatkan Persijap. atau kita mau musim depan tak ada pertandingan ISL di Bumi Kartini????
    So "SAVE OUR PERSIJAP"

    BalasHapus
  6. Setuju karo cah ngganteng, pak managemen.. Tugasmu golek dana ki di fokuske GOLEK SPONSOR, ojo waton nyagerke dana soko APBD karo tiket tok.

    BalasHapus
  7. Yo nek ora sanggup dadi manajer mundur aja, biar yang sanggup dan kredibel sing nangani, ojo diutang2ke gaji honor guru swasta mundag KUWALAAAT, Nek wis KUWALAAAT angel dandanane.......

    BalasHapus
  8. ws phaiton kro viralba diambil lgi...........

    BalasHapus

emo-but-icon

Beranda item

Follow Us


History

Official Jersey

Archive