Loading...

Tiket Masuk Dinaikkan

Berharap Kebocoran Bisa Diminimalisasi



JEPARA - Sebagai upaya menambah pemasukan dana, manajemen Persijap bertekad memaksimalkan pendapatan dari tiket penonton dalam setiap laga kandang. Yakni dengan melakukan beberapa perubahan kebijakan, salah satunya menaikkan tiket masuk Stadion Gelora Bumi Kartni (SGBK), dalam laga Indonesia Super League (ISL) musim 2010-2011.

Hal ini seperti diungkapkan ketua panitia pelaksana pertandingan, Sutejo, kemarin. Dikatakan, kenaikan harga tiket ini besarnya bervariasi. Untuk tribun terbuka blok C1 dan C2 yang semula Rp 15.000 naik menjadi Rp 20.000. Kemudian blok D1 dan D2 yang semula Rp 20.000 naik menjadi Rp 25.000.

Sementara di tribun tertutup blok B1 dan B2 harga tiketnya direncanakan tetap, yakni Rp 50.000. Namun, agar tidak banyak penonton yang menerobos masuk tanpa mengantongi tiket, panpel akan memberikan nomor tempat duduk di tribun tertutup. Pemberian nomor ini dilakukan karena selama laga kandang musim lalu, panpel mensinyalir ada banyak penonton yang masuk tanpa membeli tiket.

''Sebagai ganti kami tidak menaikkan tiket di tribun tertutup, kami akan memberikan nomor tempat duduk sesuai dengan jumlah tiket yang dijual. Musim lalu tribun tertutup selalu penuh bahkan sampai berjejalan, namun tiket yang terjual tidak ada 50 persen," katanya.

Tribun tertutup, kata Sutejo, berkapasitas 3.000 penonton. Namun rata-rata tiket terbeli hanya 1.000 lembar. Anehnya, hampir setiap laga, tribun tertutup selalu tampak penuh.

Pembenahan lain yang akan dilakukan manajemen adalah penjualan tiket untuk anak-anak. Sutejo menambahkan, tiket anak-anak rencananya akan dijual dengan harga Rp 10 ribu untuk tribun terbuka. Dan untuk tribun tertutup dijual dengan harga Rp 25.000. Penentuan teknis penjualan tiket anak-anak itu saat ini masih terus dibahas dan dimatangkan.

Kebijakan ini dilakukan, sebab selama laga musim lalu, banyak anak-anak yang menerobos masuk ke dalam stadion tanpa membawa tiket. Padahal, di dalam stadion, suporter anak ini pun tetap memenuhi tempat dan bahkan sering menambah area suporter menjadi berjejal.

Namun, dengan kenaikan tarif itu, Sutejo sebagai ketua panpel belum bisa menentukan target pemasukan tiket selama satu musim.

''Kami belum bisa menentukan target pemasukan dari penjualan tiket. Sebab saat ini belum ada kepastian berapa kali Persijap akan mendapat jatah siaran langsung dari seluruh laga kandang," ujarnya.

Sebab, lanjut Sutejo, siaran langsung televisi akan sangat berpengaruh dalam setiap penjualan tiket penonton. Musim lalu saja, pada putaran pertama, dari sembilan laga kandang dengan enam siaran langsung, panpel hanya mendapatkan Rp 1,26 miliar. Sedangkan pada putaran kedua, dari delapan laga kandang dengan tiga kali siaran langsung, panpel mendapatkan Rp1,84 miliar.

Terpisah, pengurus harian Jepara Tifosi Mania (Jetman) Utomo mengatakan bahwa rencana kenaikan tiket bagi suporter tidak bermasalah. Namun, ada hal yang menurutnya perlu diperhatikan. Yakni keterbukaan dan tanggung jawab dari semua unsur pertandingan, baik penjual tiket, penjaga portal pintu masuk stadion, maupun yang lainnya. Hal ini terkait banyaknya evaluasi bahwa penjualan tiket sering tidak sesuai dengan jumlah penonton yang masuk ke dalam stadion.

Dengan rencana kenaikan tiket sebesar yang disampaikan manajemen, Utomo menilai harga tersebut masih wajar. Di daerah lain saja menurutnya tiket sudah lama di atas harga tiket yang dijual di SGBK. (han/aji)
Supporter 2124157837778435481

Posting Komentar

  1. hmm susah jg y...
    kbnykn tiket tribun trtutup kn gratisan bwt pegawai lingkungan pemda
    ayolah orang jepara sadar semua
    budayakan bangga membeli tiket
    gratisan = ndeso!!!!!!!

    BalasHapus
  2. ok. ak setuju sih,
    cuma yang suka panjat dinding tuh....

    BalasHapus

emo-but-icon

Beranda item

Follow Us


History

Official Jersey

Archive