Loading...

Beban Berat...

JEPARA Beban berat dipikul skuad Persijap menjelang pertandingan krusial melawan Persija pada partai lanjutan Liga Super Indonesia (LSI) di Stadion Gelora Bumi Kartini, Sabtu (15/5) mendatang. Bagaimana tidak, laga uji coba melawan tim Divisi Utama Persiba Bantul pada Minggu (9/5) malam lalu yang diharapkan mampu mengembalikan mental bertanding, malah berantakan.

Gol gelandang serang Seto Nurdiantoro di menit 74 memaksa Persijap mengakhiri pertandingan dengan kekalahan 0-1. Suara miring langsung terdengar dari tribun penonton. Mereka mulai menyuarakan ketidakpercayaan terhadap kinerja tim.

Kekalahan tersebut tidak hanya semakin menunjukkan bahwa performa tim sedang menurun. Akan tetapi, di sisi psikis para pemain juga terbebani. Setelah dua kali dikalahkan tim liga super Persisam dan Bontang FC, melawan tim divisi utama yang notabene di bawah Persijap, Evaldo Silva dkk juga dibuat tidak berkutik.

”Banyak kelemahan yang terlihat di tubuh Persijap. Hasil pertandingan tadi (kemarin), menjadi penegas bahwa performa tim terus menurun. Pertandingan ini harus menjadi pelajaran berharga,” kata Manajer Persijap Edy Sujatmiko seusai pertandingan.

Menurutnya, selain taktik bertanding yang tidak efektif dalam membongkar pertahanan lawan, motivasi dan fisik pemain juga terlihat menurun. Catatan lainnya adalah rapuhnya pertahanan Persijap karena menipisnya kolektivitas, lemahnya komunikasi, dan pengawalan terhadap pemain lawan sangat longgar.

Para pemain sering terlambat mengantisipasi pergerakan lawan. Sehingga, para pemain Persiba lebih leluasa bergerak dan melancarkan serangan. Tetapi di luar itu, ia mendorong tim untuk jeli mengevaluasi semua kelemahan karena celah semakin kompleks.

Menanggapi hal ini Pelatih Junaidi mengatakan bahwa tidak ada yang perlu dikhawatirkan dari hasil uji coba tersebut. Sebab, pertandingan sebenarnya adalah saat melawan Persija nanti.

”Kami berharap hasil ini tidak berpengaruh pada sisi mental bertanding para pemain. Sebab, uji coba tidak untuk memforsir kemenangan, melainkan sebagai ajang untuk mengetahui kelemahan tim dan sesegera mungkin memperbaikinya,” jelasnya.

Meski demikian, dia mengakui banyak pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan. Di antaranya adalah ketika menghadapi tim dengan pola bermain bertahan total. Junaedi menyebutkan, para pemainnya kesulitan menembus empat pemain belakang Persiba Bantul yang terus menerus bermain rapat di area pertahanan dan tidak bergerak maju.

"Ini bisa saja terjadi saat melawan Persija nanti. Untuk itu, kami harus segera berbenah. Sisa waktu sebelum hari pertandingan, harus kami manfaatkan sebaik mungkin,” teran Junaedi.

Selain itu, lanjutnya, faktor lain yang membuat timnya tidak bisa maksimal adalah kondisi sejumlah pemain yang masih belum fit. Dia menyebut, beberapa pemain baru saja pulih dari demam seperti Noorhadi, Nurul Huda, dan Iswanto.

Pada laga kemarin, Junaedi sengaja menurunkan hampir seluruh pemainnya. Kiper utama Danang Wihatmoko juga sudah kembali diturunkan. Sedangkan, pemain belakang Ferly La'ala masih dalam tahap pemulihan kondisi. (msy)
Super Liga 631708096975391840

Posting Komentar

emo-but-icon

Beranda item

Follow Us


History

Official Jersey

Archive