Persijap Membuang Peluang
http://www.persijap.or.id/2010/01/persijap-membuang-peluang.html
JEPARA - Pelatih Persijap Jepara Junaidi menyatakan timnya merugi dan harus kehilangan dua poin ketika ditahan Persik Kediri 1-1 dalam laga Djarum Indonesia Super League (ISL) di Stadion Gelora Bumi Kartini, tadi malam.
Junaidi menyatakan dominasi timnya di babak kedua yang menghasilkan begitu banyak peluang emas menjadi percuma. ’’Tim kami melewatkan sekian banyak peluang. Pertandingan di babak kedua milik kami tetapi percuma, tak ada gol tercipta,’’ katanya saat konferensi pers bersama Pelatih Persik Gusnul Yakin usai laga.
Suasana di stadion seakan berpesta ketika menyambut gol atraktif Pablo Frances menit ke-33. Pablo menyambut umpan diagonal dan berlari kencang mendahului dua bek Persik sebelum menaklukkan penjaga gawang Herman Batak.
Pesta Kembang Api
Gol itu lantas memantik pesta suporter Persijap yang menyulut kembang api ke udara dari tribun timur. Namun ketika asap kembang api itu belum hilang dari atas tribun, atau selang tiga menit, Persik menyamakan kedudukan melalui tendangan penalti Patricio Morales.
Wasit Isya Permana asal Indramayu menghadiahi tim tamu dengan penalti setelah bek Persijap Aulia Siregar hands ball di kotak penalti saat menghalau tendangan Yongki Aribowo. Andai bola itu tak mengai tangan Aulia, bola pun masuk gawang lantaran kiper Danang Wihatmoko tak lagi bisa menjangkau. Aulia Siregar baru tampil kali ini dari 12 laga Persijap.
Di babak kedua, Persijap lebih mendominasi dengan serangan-serangan variatif, terutama dari sayap kiri dan kanan. Nurul Huda yang beroperasi di kanan, bagai hantu bagi pertahanan Persik karena rajin memberikan umpang silang.
Huda bahkan mencetak peluang manis ketika tembekan kerasnya tipis di atas mistar. Pablo Frances, Isdiantono, Sergio Junior, dan Johan Juansyah memborbardir gawang Herman Batak namun gagal berbuah gol.
Dua tendangan bebas Evaldo yang paling berbahaya juga dimentahkan Herman. ’’Selain faktor ketidakberuntungan, beberapa peuang itu memberi kesan ada sedikit ketidaktenangan dalam penyelesaian akhir,’’ kata Junaidi lagi. (H15,kar,J4-28)
Junaidi menyatakan dominasi timnya di babak kedua yang menghasilkan begitu banyak peluang emas menjadi percuma. ’’Tim kami melewatkan sekian banyak peluang. Pertandingan di babak kedua milik kami tetapi percuma, tak ada gol tercipta,’’ katanya saat konferensi pers bersama Pelatih Persik Gusnul Yakin usai laga.
Suasana di stadion seakan berpesta ketika menyambut gol atraktif Pablo Frances menit ke-33. Pablo menyambut umpan diagonal dan berlari kencang mendahului dua bek Persik sebelum menaklukkan penjaga gawang Herman Batak.
Pesta Kembang Api
Gol itu lantas memantik pesta suporter Persijap yang menyulut kembang api ke udara dari tribun timur. Namun ketika asap kembang api itu belum hilang dari atas tribun, atau selang tiga menit, Persik menyamakan kedudukan melalui tendangan penalti Patricio Morales.
Wasit Isya Permana asal Indramayu menghadiahi tim tamu dengan penalti setelah bek Persijap Aulia Siregar hands ball di kotak penalti saat menghalau tendangan Yongki Aribowo. Andai bola itu tak mengai tangan Aulia, bola pun masuk gawang lantaran kiper Danang Wihatmoko tak lagi bisa menjangkau. Aulia Siregar baru tampil kali ini dari 12 laga Persijap.
Di babak kedua, Persijap lebih mendominasi dengan serangan-serangan variatif, terutama dari sayap kiri dan kanan. Nurul Huda yang beroperasi di kanan, bagai hantu bagi pertahanan Persik karena rajin memberikan umpang silang.
Huda bahkan mencetak peluang manis ketika tembekan kerasnya tipis di atas mistar. Pablo Frances, Isdiantono, Sergio Junior, dan Johan Juansyah memborbardir gawang Herman Batak namun gagal berbuah gol.
Dua tendangan bebas Evaldo yang paling berbahaya juga dimentahkan Herman. ’’Selain faktor ketidakberuntungan, beberapa peuang itu memberi kesan ada sedikit ketidaktenangan dalam penyelesaian akhir,’’ kata Junaidi lagi. (H15,kar,J4-28)