Loading...

Siaran Langsung Bertambah

JEPARA - Persijap bisa tergerus pendapatannya, jika makin banyak laga kandang yang wajib disiarkan televisi. PT Liga Indonesia mengindikasikan adanya kecenderungan banyaknya laga kandang ’’Laskar Kalinyamat’’ yang bakal ditayangkan secara langsung.

Namun, Persijap mengupayakan pengurangan dengan melobi otoritas terkait.
Hal itu dikemukakan Ketua Panitia Pelaksana (Panpel) Pertandingan Soetedjo, kemarin. ’’Target pendapatan klub bisa berkurang besar jika regulasi itu diterapkan,’’ katanya.

Dia mewakili Persijap bersama Manajer Operasional Juli Susanto dalam pertemuan membahas persiapan kompetisi Indonesia Super League (ISL) di Hotel Arya Duta Makassar, Rabu lalu.

Acara itu juga mempertemukan para manajer klub dan pengawas pertandingan (PP) yang kini berganti nama menjadi match commissioner atau pengawas pertandingan.

Forum itu dipimpin CEO PT LI Joko Driyono. Dari sembilan laga kandang ’’Laskar Kalinyamat’’ pada putaran pertama, enam di antaranya direncanakan disiarkan langsung televisi.

Jumlah yang sama juga terjadi pada putaran kedua, dari delapan laga kandang. Musim lalu hanya tiga laga yang disiarkan langsung, yakni sekali pada putaran pertama dan dua kali pada putaran kedua.

Jumlah partai kandang keseluruhan sama, 17. Musim lalu, Persijap masih bisa mendapatkan Rp 3,6 miliar dari hasil penjualan tiket, atau menopang setidaknya 30 persen pendapatan klub semusim.

Andai jumlah tayangan langsung musim ini terealisasi seluruhnya, diperkirakan pendapatan dari karcis akan merosot.

’’Kami masih berharap besar jumlah tayangan langsung bisa seperti musim lalu lagi, tidak terlalu banyak,’’ kata Soetedjo yang baru-baru ini menyatakan target penjualan tiket dinaikkan menjadi minimal Rp 4,5 miliar.

Pengalaman

Dia menilai sasaran itu bisa tak terealisasi. Berdasar pengalaman musim lalu, jika Persijap menghadapi tim besar saat tidak disiarkan langsung bisa didapat pemasukan Rp 300 juta.

Namun, jika disiarkan langsung merosot ke kisaran Rp 100 juta. Jika menghadapi tim yang popularitasnya menengah ke bawah, bakal turun dari Rp 190 juta menjadi Rp 60 juta.

Di sisi lain, pengeluaran musim ini akan meningkat karena pengawas pertandingan datang ke lokasi tim tamu tiga hari sebelum laga.
Sedangkan wasit, perangkat pertandingan lainnya, dan tim tamu tiba sehari kemudian.

Semua biaya penginapan mereka, bahkan latihan dua hari bagi tim lawan, ditanggung tuan rumah. Padahal musim lalu tanggungan tuan rumah hanya sehari sebelum laga.

’’Ini yang menjadi keberatan kami di tengah upaya kemandirian pembiayaan klub sebagaimana disuarakan Liga Indonesia. Klub seperti Persijap amat bergantung suplai dana dari penjualan tiket,’’ imbuhnya. (H15-22-SM)
Super Liga 2588623683500947080

Posting Komentar

emo-but-icon

Beranda item

Follow Us


History

Official Jersey

Archive